(1)kesedihan

185 75 12
                                    

Disini aku menumpahkan segala keluh kesah ku, aku bosan hidup seperti ini tak ada yang mengerti keadaan ku. Aku selalu diselimuti dengan rasa kesedihan dan kesepian disetiap hidup ku.

Langit seakan tau keadaan ku yang sekarang, seakan mengerti hancur nya diri ku hari ini dengan mengubah warna nya menjadi gelap. Aku tau sebentar lagi hujan akan turun membasahi tempat ini, dan ya benar kata ku rintik - rintik hujan sudah mulai turun dan mulai membasahi tubuhku.

Tempat ini yg tadi nya ramai menjadi sepi seketika. Mereka telah pergi berhamburan ke rumah nya masing masing, berbeda dengan ku yang masih menetap di tempat ini dengan tubuh yang basah kuyup karena hujan.

Aku tak peduli jika orang lain menganggap ku gila, idiot, atau sebagainya. Dan aku juga tak mau memikirkan diri ku yg menyedihkan saat ini. Karena saat ini yang ku pikirkan hanyalah ingin pergi menjauh dari hidup ku yang suram ini.

"Kenapa hidup ku sangat hancur? Tak ada yg peduli dengan ku bahkan kedua orang tua ku tidak datang mencari ku dan memperdulikan ku. Ah sudah lah aku tak ingin membahas mereka, itu hanya membuat ku sakit hati" lirih ku.

Disini aku menangis sejadi jadi nya aku ingin melampiaskan segala kesedihan ku, biar lah tempat dan hujan ini menjadi saksi bisu antara  kesedihan dan kehancuran ku.

Setelah aku merasa cukup membaik aku memutus kan untuk segera pulang ke rumah, aku merasa sangat lelah karena menangis terlalu lama dan hujan yang tak  berhenti membasahi tubuh ku. Dan sekarang waktu nya aku bergegas untuk pulang
Ke rumah.
                      
                                 ###

Belum sempat dia membuka pintu dia mendengar suara benda yg terjatuh dari dalam rumah nya. "Sudah kuduga" ucap Rania sambil berjalan kedalam rumah nya, setelah dia masuk kedalam rumah nya dia melihat kedua orang tua nya yg sedang bertengkar. Sedangkan orang tua nya yang melihat kedatangan putrinya segera berhenti bertengkar.

"kok berhenti Kenapa gak dilanjut, hah?!" pekik nya

"Kemana saja kamu, hah!" tanya Alex ayah nya dengan suara yang lantang.

"Kenapa basah basah Nia?" tanya Fitri bunda Rania.

"Peduli apa kalian pada ku! Kenapa gak dilanjut bertengkar nya sekalian aja hancurin rumah ini. Udah anggap aja Rania gak ada disini, Rania juga senang kok kalau gak ada didunia ini. Rania benci dilahirkan di tengah tengah keluarga seperti ini, Rania benci!" ucap Rania dan berlari kekamar nya. Sedangkan kedua orang tua nya kaget mendengar ucapan putrinya barusan.

"Ini semua salah mu kau tak pernah becus mengurus anak mu" ucap Alex pada istrinya dengan wajah yang merah padam karna menahan emosinya yg sedari tadi.

"Apa kau bilang, kau bilang aku nggak becus ngurus Rania? Emang sudah seberapa becusnya kau sebagai seorang ayah. Apa pernah pernah kau berada disampingnya nya untuk mendidik nya? Enggak kan. Kau hanya sibuk dengan pekerjaan mu itu!" Ucap Fitri marah pada suaminya.

"Aku tidak pernah ada disampingnya karena aku mencari nafkah untuk kalian, bukan sepertimu hanya bisa menyalah kan ku saja" ucap Alex

"Tapi kau tak pernah menjadi ayah yang baik untuk nya!" ucap Fitri

Rania yang masih bisa mendengar keributan dibawah sana pun berteriak dari dalam kamar nya dengan sangat kencang.

"DIAM!" teriak nya dan melempar vas bunga yang berada didalam kamar nya hingga pecah. Karna teriakan Rania kedua orang tuanya pun berhenti bertengkar. Sedangkan Rania yang berada didalam sana hanya bisa menangis, dia rindu keluarga nya yang dulu, dia rindu orang tua nya yang dulu yang selalu ada disamping nya yang tidak mabuk akan kerjaan dan slalu tertawa bersama nya.

"Rania rindu sama ayah dan bunda yang dulu, Rania rindu kenapa kalian berubah" lirih nya.

Karna terlalu lama menangis akhirnya Rania tidur dan masuk kedalam mimpi.

Gimana part satu nya bagus nggak ?
Maaf banyak typo yang bersebaran. soalnya ini masih cerita pertama ku, jangan lupa kasih vote dan komen nya ya😘
  Terimakasih.

RANIA{SLOW UPDATE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang