Rania turun dari dalam kamar nya menuju meja makan dia sudah memakai seragam lengkap pertanda dia akan berangkat ke sekolah.
"Rania sini makan dulu bunda udah siapin sarapan untuk kamu." ucap Fitri.
"Rania udah kenyang, Rania berangkat dulu" ucap Rania dan pergi begitu saja meninggalkan ibu nya. Sebenar nya Rania berbohong jika dia sudah kenyang bahkan satu butir makanan saja tidak ada masuk ke dalam mulutnya, tetapi itu juga karna dia tidak betah berlama lama di rumah nya. Berhubung Rania mengendarai motornya dia berniat untuk berkeliling keliling dulu, setelah lima belas menit berkeliling keliling dia memutus kan untuk berangkat ke sekolah.
beberapa saat setelah sampai di depan pagar sekolah.
"CK.. udah jam setengah delapan lagi, udah telat banget nih gue" batin Rania kesal."Mm.. gue lewat tembok belakang aja deh, biar nih motor gue titip dulu" batin nya sambil membawa motor nya.
"Bu Rania Titip motor ya, nanti Rania ambil, makasih Bu" ucap Rania dan berjalan menuju tembok sekolah.
"Eh.. perasaan saya teh gak ada bilang iya, ada ada saja kamu nak Rania" batin Bu Sumi sambil terkekeh pelan dan melihat kepergian Rania.
Setelah dapat memanjat tembok Rania langsung berlari ke kelas nya."Pagi anak anak" sapa Bu Fara selaku wali kelas XI IPA.
"Pagi Bu" jawab murid murid nya.
"Hari ini kita kedatangan murid ba-" ucap Bu Fara terpotong.
"Permisi Bu" izin Rania dan langsung duduk di kursi nya dengan tampang tanpa berdosa dan tidak memperdulikan Bu Fara yg ada di depan.
"Rania! Dari mana saja kamu? Kok baru datang ini udah jam berapa?!" Tanya Bu Fara sedikit jengkel.
"Lanjut aja dong Bu, lagian kan saya udah ada di sini" ucap Rania.
Bu fara hanya bisa mendengus dengan kesal. "hmm, baiklah mari kita lanjutkan kembali. Oke nak mari perkenalkan diri mu." Ucap Bu Fara.
"Hai! Kenalin nama gue Steven Anggara kalian bisa manggil gue stev atau ven atau juga bisa yang lain nya." ucap Steven.
"Manggil beb boleh nggak?" tanya Sinta dengan suara genit nya.
"Modus Lo" ucap sasa.
"Sewot amat Lo" jawab Sinta dengan sinis.
"Sttt.. Sinta kamu apa apaan sih" tegur Bu Fara.
"Hehehe, just kidding Bu" jawab Sinta sambil menggaruk tengkuknya yg tidak gatal.
"Oke nak kamu bisa duduk disamping Rania ya cewe yang TELAT tadi, yaudah ibu tinggal dulu ya kalian jangan ribut!" ucap Bu Fara dan pergi meninggalkan kelas itu. setelah ke pergian Bu Fara banyak perempuan yang datang menghampiri meja Steven.
"Stev kenalin nama gue Sinta"
"Stev loh mau jadi pacar gue nggak?"
"Stev loh kok ganteng banget sih"
"Stev boleh minta nomor line Lo gak?"
Begitulah suara perempuan perempuan yg disana, berbeda dengan Rania dia hanya menangapi cowok itu dengan cuek. Karna Rania tidak terlalu suka dengan keramaian dan keributan dia lebih memilih mengambil dan memasang earphone miliknya dan menyetel lagu kesukaan nya.Selang beberapa menit perempuan yg disana menghilang satu persatu samai tidak ada, setelah itu Steven bingung harus bagaimana dan tanpa sengaja Steven menangkap sosok perempuan yg berada disamping nya. Tanpa dia sadari Rania tau bahwa Steven sedang memperhatikan nya.
"Ngapain loh liat liat?" ucap Rania dengan mata yg tidak lepas dari hp nya.
"E-eh Siapa yg liat liat? Geer" elak Steven.
"Lo kira gue buta sampe gak bisa lihat bayangan Lo dari hp gue" jawab Rania dan pergi meninggalkan Steven yang diam karna malu pada Rania.
###
Kring kring kring
Suara yang ditunggu tunggu para murid pun berbunyi, semua siswa/i pun berhamburan kekantin untuk mengisi perut nya.
"Ran! Bengong aja Lo" ucap Tessa.
"Iye. Lo mikirin apa, ntar kesambet baru tau rasa" ucap Rara
"Gue tau ni, Lo lagi mikirin tuh anak baru kan" ucap Eka.
"Ngawur Lo Ka, mana mau gue mikirin dia, apa untung nya coba!" jawab Rania
"Ran kantin yok" ajak Dila
"Mager gue" jawab Rania
"Aelah Lo mah gitu! Mageran mulu" kesal Rara
"Sewot amat Lo! Awas gue mau keatas dulu" ucap Rania
"Keatas Mulu Lo, sono pacaran aja sekalian biar nempel terus" ucap Tessa
"Gue tampol dah tuh mulut bentar lagi" ucap Rania
"Udah - udah kita kekantin aja biarin dia ke atas" lerai Dila
Setelah kepergian teman teman nya, Rania langsung pergi ke atas/rooftop.
Rania telah sampai ke lantai atas dan dia langsung disambut oleh angin yang menusuk badan nya. Dia sangat suka ke sini karna disini dia merasa tenang tidak ada keributan dan dia dapat melakukan apapun sesuka nya.Setelah menghirup udara segar dia langsung mengeluarkan benda dari saku nya lalu menyalakan dan menghirup nya. Dia merokok bukan karna keinginan nya tapi hanya rokok lah yang dapat membuat pikiran nya tenang. Akhir akhir ini Rania banyak masalah dari orang tua, sekolah, dll. Saat dia melamun tiba - tiba saja ada orang yang datang dan duduk disamping nya
"Ngapain Lo disini?" tanya Rania
"Terserah gue lah, emang ini sekolah bapak Lo?" ucap Steven
"Berisik Lo" jawab Rania ketus
"Lo yang brisik" ucap Steven sambil mengeluarkan dan menghisap rokok nya."Lo kenapa merokok?" tanya Steven
"Sibuk amat Lo, emang gak boleh?" ucap Rania
"Gak boleh lah, masa cewek ngerokok gak bagus"
"Lo aja boleh kenapa gue nggak boleh?"
"Yaa, itukan karna gue laki laki"
"Sama sama manusia kan? cuman beda jenis kelamin doang" ucap Rania
"Hm.. suka loh deh, cewek kan slalu mau menang dan benar' ucap Steven
"Br-" ucap Rania terpotong karna suara bel berbunyi
KRING KRING KRING
"Gue deluan" kata Rania sambil mematikan rokok milik nya dan bergegas pergi ke kelas nya.
"Bareng aja" ajak Steven
"Serah Lo" jawab Rania
Dan setelah itu mereka berjalan beriringan menuju kelas nya dan tentu saja itu menjadi pusat perhatian orang orang, tapi Rania ialah Rania yang tidak peduli dan tidak menggubris tatapan - tatapan orang yang melihat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RANIA{SLOW UPDATE}
Romance{SLOW UPDATE} Rania seorang perempuan yg cuek, tidak peduli dgn sekitar, pembangkang, dan badglris bertemu dengan pria yg hampir sama dengan kepribadian nya. Mungkinkah mereka akan bersatu? Hayuk yg kepo langsung baca aja budayakan memebaca , vote...