Steven POV
Saat ini aku binggung harus melakukan apa, aku terbangun di jam enam padahal ini hari Minggu, saat aku ingin mengambil hp ku aku teringat jika Rania juga berada di bescamp jadi aku mempunyai ide untuk mengajak nya jogging bersama."Apa Gue ajak Rania jogging aja ya?" Ucap Steven.
"Oke lah" ucap Steven sambil berjalan kearah kamar Rania.
(Steven POV finis)Tok tok tok
"Rania bangun" ucap Steven dari depan pintu
"Woy bangun jangan ngebo, woyyy" teriak Steven mampu membangunkan Rania.
"Apaan si tuh mulut comberan, bangunin orang jam segini" ucap Rania kesal sambil berjalan kearah pintu.
"Apa gue buka paksa aja ya?" batin Steven bertanya."yaudah deh gue dobrak aja" ucap Steven dan mengambil ancang ancang untuk mendobrak pintu.
1
2
3Kini jarak keduanya sangat dekat, sepasang mata mereka terkunci satu sama lain, mereka sama sama engan untuk melepas kontak mata tersebut.
"Woy Lo berdua ngapain?" Tanya Doni membuat mereka berdua kaget sampai membentur kan kening mereka.
"Aiss, Apaan sih Lo!" ucap Rania kesal kepada Doni sambil memegang jidat nya yg memerah.
"Lo juga ngapain disini? Ganggu aja" ucap Rania kesal ke arah Steven.
"Mm, a-anu gu-"
"Anu anu anu, nggomong tuh yg benar" potong Rania semakin kesal.
"Gue tadi mau ngajak Lo jogging" ucap Steven.
"Ouh, Lo tunggu disini, jangan kemana mana!" Ucap Rania masuk ke kamar nya.
"Ngapain coba?" batin Steven
"Ayo" ajak Rania.
"Kemana?" Tanya Steven.
"Lo pikun atau gimana kan tadi Lo mau ngajakin gue jogging" ucap Rania.
"Lo mau?" Tanya Steven.
"Menurut Lo? Gue udah ganti baju juga, Ayo" ucap Rania menarik tangan Steven.
###
"Stev! Kita istirahat dulu ya, capek gue" ucap Rania.
"Yaudah, ayo" ucap Steven sambil berjalan kearah kursi taman.
"Ran Lo ga dicariin sama bonyok loh?" Tanya Steven
"Gak! mana mungkin mereka nyariin gue" ucap Rania.
"Darimana Lo tau?" Tanya Steven.
"Bodo ah, ganti topik" ucap Rania kesal.
"Ran, beli es cream yuk" ajak Steven.
"Hah?"
"Gue yang traktir" ucap Steven berjalan deluan.
"Pak es cream nya dua" ucap Steven.
"Oke den"
"Nih den, dah jadi"
"Makasih pak, berapa pak?
"Sepuluh ribu den"
"Ouh, ini pak kembalian nya di ambil aja" ucap Steven sedangkan Rania hanya fokus memakan es krim nya
"Makasih banyak ya den, saya doain semoga langgeng sama pacar nya" ucap penjual itu sedangkan Rania sudah memelototi Steven dengan isyarat "maksud nya apaan"
"Amin. Makasih banyak atas doa nya" ucap Steven.
"Eh, kita gak pacaran kok pak, gak usah dengarin omongan dia" ucap Rania.
"Gak mungkin ade ade gak pacaran orang serasi gini" ucap penjual es krim itu sambil tersenyum.
"Terserah deh pak" ucap Rania kesal dan meninggal kan dua orang itu.
"Pak saya deluan ya" ucap Steven dan berlari mengejar Rania.
"Apaan sih tuh orang nggak jelas banget" kesal Rania.
"Pake bilang makasih segala lagi sama doanya bapak bapak itu" ucap nya semakin kesal.
"Tapi kok jantung gue deg degan ya waktu si stev respon nya gitu" ucap Rania sambil memegang jantung nya.
"Au ah, bodoamat!" Ucap Rania semakin mempercepat langkah nya.
"Woy, Ran tungguin dong" ucap Steven masih mengejar Rania.
"Ngapain sih tuh mulut comberan ngejar ngejar gue" batin Rania.
"Ran, cepat amat sih Lo lari. Lo pernah ikut lomba lari ya?" Ucap Steven yg sudah bersih menggapai lengan Rania.
"Dasar Lo aja yg Lelet! Kayak siput" ucap Rania.
"Ke bescamp yuk Ran, kayak nya udah pada nyariin mereka "
"Hm, hayuk lah" ucap Rania sambil berjalan.
"Ran Lo marah ya karna tukang es cream tadi?" Tanya Steven.
"Enggak tuh, gue marah nya sama Lo" ucap Rania.
"Kok gue?" Tanya Steven binggung.
"Pikir sendiri!" Ucap Rania ngegas.
"Jangan ngegas atuh neng" ucap Steven.
"Siapa yg ngegas gue gak bawa motor tuh"
"Whatever" ucap Steven meninggalkan Rania.
"Kan gila dia, orang emang benar gue gak bawa motor. Kok jadi gue yg ditinggal" ucap Rania mengejar Steven.
Makasih yang udah mampir ke cerita aku semoga suka, jangan lupa vote & komen nya.
Sorry kalau banyak typo nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RANIA{SLOW UPDATE}
Romantizm{SLOW UPDATE} Rania seorang perempuan yg cuek, tidak peduli dgn sekitar, pembangkang, dan badglris bertemu dengan pria yg hampir sama dengan kepribadian nya. Mungkinkah mereka akan bersatu? Hayuk yg kepo langsung baca aja budayakan memebaca , vote...