(5)bertemu II

84 53 1
                                    

"Awas Lo bohong" ucap Rania.

"Iye,gue nggak akan bohong" ucap Steven.

"Yaudah ayo pulang"ajak Rania             
                                
                              ###

Saat diperjalanan belum sempat merek sampai kerumah, mereka sudah terlebih dahulu diguyur oleh hujan.

"Ran hujan nih, kita berteduh dulu aja ya" ucap Steven.

"Hm, iya" ucap Rania.

"Nah itu ada halte yg kosong kita kesana aja ya" ajak Steven dan dianguki oleh Rania. Setelah sampai mereka langsung lari untuk berteduh.

"Hujan itu hebat ya" ucap Rania sambil menampung air hujan di tangan nya.

"Hebat?" jawab Steven dengan nada bertanya.

"Iya, hebat bukti nya........ nungguin ya, wkwkw"ucap Rania dengan sangat menjengkelkan.

"Sialan Lo,gak gue antar balik baru tau rasa"ucap Steven kesal pasalnya dia sudah sangat serius mendengarkan ucapan Rania.

"Cie baperan, gak asik Lo"

"Suka suka gue lah"

Setelah beberapa menit mereka disana hujan tak kunjung berhenti dan tambah deras.

"Stev" panggil Rania.

"Apa" jawab Steven.

"Em.. kita terobos aja yuk hujan nya" ucap Rania

"Hah" ucap Steven.

" Iya, lihat nih bisa sampe berjenggot kita nungguin hujan nya, Bukan nya redah malah tambah deras" omel Rania pada hujan.

"Panas nih kuping gue dengarin Lo ngomel" ucap Steven.

"Ya salahin hujan nya lah, siapa suruh gak berhenti" ucap Rania.

"yaudah ayo, Tapi Lo pake dulu jaket gue biar gak basah - basah amat" ucap Steven memberikan jaket nya pada Rania.

"Lo nya gimana?" tanya Rania.

"Udah gue aman, udah biasa juga" ucap Steven.

"Gue udah siap masang jaket nya, ayo" ucap Rania.

"Ayo" ucap Steven mengendarai motor nya dengan kecepatan sedang.

"Pegangan Lo ntar jatuh gue gak tanggung jawab" ucap Steven.

"Modus" ucap Rania.

"Yaudah terserah Lo" ucap Steven

DUARR....

"Eh ayam pisang" kaget Rania sambil memeluk Steven dengan sangat erat.

"Wkwkw, Lo ternyata lata ya" ejek Steven.

"Terserah gue lah" ucap Rania.

"Gak usah modus Lo" ucap Steven

"Siapa juga yang mau modus sama Lo, najis" ucap Rania.

"Tuh buktinya Lo masih peluk peluk gue, kayak teletabis" ucap Steven.

"Bacot Lo, ini juga gue peluk Lo karna kaget ya kalau gak najis gue" ucap Rania.

"Terserah Lo. Rumah Lo dimana?" tanya Steven.

Rania berpikir sejenak."Lo turunin gue disana aja, yang ada pohon besar itu" ucap Rania sambil menunjuk pohon yang dimaksud.

"Oo..itu rumah Lo"ucap Steven mangut mangut.

"Gak usah kayak orang bego deh stev. Gak mungkin itu rumah gue, gimana sih Lo"ucap Rania.

"Tapi kan Lo yang bilang turunin disitu" ucap Steven.

"Iya, gue emang bilang turun disitu tapikan bukan berarti itu rumah gue" ucap Rania sebal.

"Ya ya ya. Gue salah loh yang benar, dah nyampe nih" ucap Steven.

"Oke, thanks ya"

"Iya hati hati Lo ntar dicuri Wewe gombel"

"Mulut Lo"

"Iya sorry gue lupa, mana mau Wewe gombel nyuri Lo orang dia takut lihat muka Lo nyeramin" ucap Steven dan mengendarai motor nya dengan cepat.

"STEVEN" teriak Rania sambil melempar salah satu sepatu nya.
"Liat aja besok pembalasan gue"batin Rania.

Sedangkan Steven dia hanya tertawa puas setelah meninggal kan Rania.

Hmmm...kira kira besok Rania bakalan balas apa ya kesteven.kita lihat besok aja ya.

Oh iya sekali lagi jangan lupa vote & komen nya ya dan juga komentar nya.... Terimakasih.

RANIA{SLOW UPDATE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang