PROLOG

287 83 26
                                    

Waktu membawa aku dan kamu bertemu saat itu.
Lalu aku dan kamu sempat menjadi kita.
Kisah bagaimana pangeran menjaga Sang putri.
Menyayangi kemudian mencintai.
Saat itu Tuhan terlalu cepat menurunkan anugrah-Nya.
Sampai waktu kembali bertugas,
Kemudian aku pergi.
Tapi kamu begitu percaya aku tidak meninggalkanmu.
Hingga semua alasan yang hilang mulai kembali.
Tersusun rapi,
Menjemput hati ku pulang ke rumahnya.
Dan akhirnya kamu berhenti melakukan satu hal itu,
Yang menyiksamu tanpa jeda.
'Menunggu ku'(?)

°○°

Kring ... kring ... kring

Sepeda kecil melewati seorang lelaki bersamaan dengan bocah kecil yang mengendarainya.

Sosok lelaki rupawan itu memperhatikan satu persatu keadaan dan suasana di sana. Sambil sesekali menghirup napasnya dalam-dalam.

"Semua masih sama. Nyaman." gumam lelaki itu sambil menatapi rerumputan hijau lalu tersenyum

Kemudian lelaki rupawan itu memejamkan matanya, dan sekilas bayangan yang lalu muncul lagi. Dia kembali tersenyum dan teringat.

"Dorrr!!!" teriak kencang seseorang di belakang gadis kecil sambil menepuk keras kedua bahunya

"Ihh ... kamu tuh kagetin aku aja." gadis kecil itu mendumel dan mengerucutkan bibirnya

"Ya habis ... kamu tuh yaa kerjaannya bengongg mulu. Padahal ada pangeran yang ganteng gini disebelah kamu loh princess." ucap si bocah lelaki sambil menaik turunkan kedua alisnya

Gadis kecil itu mencubit tepat diperut bocah lelaki tersebut akibat kekesalan nya. "Lasain nih ... kalo pangelan itu naik kuda tau butan sepeda butut tayak gitu, hahaha."

Bocah lelaki itu menunduk memegangi perutnya. "Sshh ... aww ... sakit princess."

Namun perlahan terdengar ringikan kecil yang bersahutan dengan suara ibu nya yang memanggil.

"Sayang ... ayo kita pulang nak." teriak ibu dari bocah lelaki itu

"Pangelan, maafin aku ... aku kan belcanda. Hiks ... hiks ... plincess udah sakitin pangelan, hikss."

Bocah lelaki itu mengelus halus kepala gadis nya karena sangat gemas. "Hei ... iya aku maafin. Jangan diulangi lagi ya princess. Emm ... sekarang pangeran mau ambil kuda dulu, biar bisa jemput princess. Kamu tunggu sini yaa." Ucap bocah lelaki itu lalu menaiki sepeda bututnya

Gadis kecil itu mengusap kasar air matanya. "Iya pangelan, jangan lama-lama ya." Ucap si gadis kecil sambil melambaikan tangan pada pangerannya

"Tenang princess, aku janji. Habis ini, aku bakal balik lagi." Gumam bocah lelaki itu sambil terus mengayuh sepeda bututnya

Lelaki rupawan itu tersenyum sangat lebar. Hingga menyadari bahwa kisah klasik nya berakhir pada sore itu. Wajah nya pun berubah masam. Tatapan nya kembali tajam, ditambah rahang kokoh nan tegas membuat siapapun enggan menatap nya lamat-lamat.

Satu hal yang perlu di ingat, sore ini dan sore pada hari itu sama saja. Sama-sama memperlihatkan langit senja yang mereka sukai. Hanya saja, perlu disayangkan bahwa kini hanya lelaki rupawan itu yang menyukai nya.

Bukan waktu yang mengubah sosok perempuan manis yang sangat lelaki itu sayangi. Sekali lagi bukan. Tapi, dirinyalah yang telah memberi kepahitan sampai manis yang semestinya mereka rasakan berpindah haluan.

Sedangkan tak jauh dari tempat lelaki rupawan itu.

Seorang gadis kecil nan manis. Tentunya selalu terlihat seperti itu, sedang memperhatikan sosok lelaki yang dikagumi sejak pertama kali mata nya memandang.

Sosok lelaki di seberang sana membuat nya sangat tertarik. Lelaki rupawan itu terlihat menikmati suasana di sore yang hangat ini. Sayangnya, gadis manis ini hanya bisa menikmati wajah lelaki itu dari jauh. Dari samping pula.

Karena penasaran, gadis manis ini pun ikut mencoba apa yang dilakukan lelaki tersebut.

Dipejamkan matanya, dihirup perlahan udara yang sejuk ini.

Dan lelaki itu benar, nyaman.

Gadis manis ini pun terus melanjutkan uji coba nya, hingga terbawa ke satu dunia.


Dia, kembali lagi.

Satu persatu bulir air matanya turun, membasahi pipi gembil nya. Lalu terjatuh di tempat gadis manis itu berpijak. Gadis itu menginginkan dia disana, menggenggam tangannya lalu berkata bahwa semua ini akan segera baik-baik saja. Sosok hangat yang entah mengapa pergi tanpa pamit, melainkan memberi duka mendalam.

Kalian bisa memanggil nya Dinda. Atau untuk lebih akrab nya Ayi. Lengkapnya Aidinda Pramesti Nugraha. Gadis yang sedang menjalani masa peralihan remajanya. Atau mungkin, sudah dewasa sebelum waktunya (?). Entahlah, yang perlu kalian ketahui gadis ini sungguh periang dan manis.

Terima kasih sudah baca💕💕

^^Bagaimana menurut kalian untuk permulaan ini?
Aku harap kalian suka ya♡

Abray (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang