30. Seal

1.3K 149 11
                                    

"Kamu bilang kamu akan mengabdi padaku kaarena hutangmu pada ibuku, tapi kamu terlihat sangat antusias ketika menghajarku"

Phoebo terkekeh, dia mengambil daun daunan yang sudah dia olah dan menempelkannya pada luka lebam di badan Althea. Mereka kini sedang beristirahat setelah dua hari latihan tanpa istirahat. Althea mengalami luka lebam hampir di sekujur tubuhnya belum lagi luka patah di beberapa titik tulangnya. Paru parunya juga mengalami cidera akibat tendangan Phoebo. Harusnya saat ini Althea sudah mati, tapi terimaksih pada darah angel dalam dirinya, dia lebih cepat pulih.

"Aku memang berhutang pada ibumu, tapi tentu saja aku tidak akan menyianyiakan kesempatan untuk bisa menghajar seorang angel. Kaum kalian terkenal sebegai kaum terkuat yang pernah hidup. Meski aku tidak tahu, sekarang setelah black demon menerima kekuatan terlarang, seberapa kuat mereka."

"Kamu seperti mengenal Aleah?" Althea hendak bangun dari tidurnya, tapi Phoebo menggeleng dan menyentuh bahu Althea lembut lalu menidurkannya kembali.

"Aku hanya dengar sedikit cerita mengenai dirinya, mengenai seorang black demon yang jatuh cinta pada seorang pangeran demon, tapi karena sakit hati, dia mulai mencoba banyak sihir terlarang hingga jatuh pada kegelapan abadi", Phoebo kembali menggerus beberapa daun dengan batu,"Rasanya mungkin sedikit perih, tapi kamu harus tahan, ini bisa membuatmu lebih cepat pulih. Meniliki dari kemampuanmu menyembuhkan diri, akan memakan waktu lebih dari sebulan jika tidak kubantu. Kurasa aku menghajarmu terlalu keras"

Althea meringis, Phoebo menghajarnya dengan sepenuh hati. Seingatnya dia tidak pernah mengalami latihan separah ini, ketika dia menjadi pejuang, latihan yang dialaminya lebih menguras tenaga fisik, ketika bersama Dominic, latihan yang dialaminya menguras kesabaran,"Cara melatihmu berbeda dengan latihan yang kuterima dari Dominic maupun dari manusia."

Phoebo mengangguk, dia mengambil hasil gerusan daunnya dan menempelkannya ke luka Althea, membuat Althea meringis. "Saat kamu masih menjadi pejuang, kamu menerima latihan yang biasa diterima manusia. Dan ketika bersama Dominic.." Phoebo tersenyum kecil,"Kurasa dia hanya menggodamu"

Wajah Althea memerah. Phoebo benar, Dominic sepertinya menjadikannya bahan godaan untuk menghibur ego pasangannya itu.

Phoebo mengambil kain dan mulai membalut luka Althea,"Kamu istirahatlah, nanti malam seharunya kamu sudah pulih"

"Bagaimana dengan melepaskan segel kekuatanku? Kamu berjanji akan melakukannya ketika aku bisa menjatuhkanmu sekali, dan aku berhasil benarkan?"

"ini tidak sesimpel itu", Phoebo menatap Althea,"Althea, seorang angel murni tingkat tinggi seperti dirimu dan ibumu tidak terikat mate, itulah yang terjadi pada ibumu, dia tidak terikat mate dengan ayahmu, dia hanya jatuh cinta. Untuk yang terjadi padamu, aku sendiri pun masih bingung, takdir apa yang sebenarnya sedang menunggumu. Ketika kamu melepaskan segel itu, sama dengan kamu memutuskan ikatanmu dengan Dominic"

***

Dominic mengangkat pedangnya dan tiba tiba pedang berlumuran darah para immortals itu menghilang dari tatapannya. Dia berbalik menatap Lendra yang menatapnya penuh dengan sorot ketakutan.

Mungkin karena sudah lama bersama dengan Dominic dan sudah terbiasa dengan kelakuan pria itu hingga Lendra lupa kalau Dominic adalah raja dari para Demon, sang pangeran yang terkenal hingga seluruh pelosok dunia dengan sifatnya yang keji dan tidak berperasaan. Dia terkenal sebagai pria berdarah dingin yang bisa menebaskan pedangnya pada anak kecil sekalipun tanpa memberikan emosi atau simpati. Dan yang paling mengerikan dari Dominic bukanlah saat dia menggunakan elemen yang dia kuasai tapi ketika dia menggunakan pedangnya. Sosok Dominic bisa berubah menjadi iblis nyata.

"angkat badanmu dan ikuti aku, jika tidak kamu bisa diam di sini"

Dominic menaiki kudanya dan memacunya cepat. LEndra bangkit dengan badan yang masih bergetar, dia tidak akan bisa melupakan tatapan mengerikan milik Dominic tadi. Tapi, dia tidak memiliki pilihan lain selain mengikuti Dominic, karena dia sudah berjanji akan mengikuti Althea hingga kematian menjemputnya.

***

"Apa aku memiliki pilihan lain?" Althea menatap Phoebo dalam.

Dia akhirnya bisa menerima ikatan ini, bahkan dia menerima Dominic sebagai pasangan jiwanya. Dia tidak bisa kehilagan Dominic sekarang terlebih ketika dia bisa merasakannya ikatan kuat yang mengikatnya. Setelah malam penyatuan itu, benang merah itu semakin tebal dan mengikat semakin kuat. Hanya memikirkan jika dia akan terpisah dari Deminic selamanya membuat hatinya begitu sakit dan seluruh sel dalam dirinya terasa nyeri. Kenapa ketika dia membenci ikatan ini hingga dia ingin mengakhiri semuanya, dia tidak bisa melepaskan ikatan ini. Tapi ketika dia memutuskan untuk menerima Dominic, takdir begitu kejam membuatnya harus melepaskan Dominic.

Phoebo menatap Althea sendu dan menggelengkan kepalanya,"Maaf Althea. Kini hal terpenting bukan lagi mengenai dirimu sendiri, tapi seluruh dunia bergantung padamu. Semakin lama kekuatan Aleah semakin besar, seluruh energy kehidupan di dunia semakin menipis, banyak tanaman tanaman mulai mongering. Bahkan para creature mulai kehilangan akal waras mereka. Ini hal yang buruk Althea"

Althea menggigit bibirnya , ini bukan lagi mengenai dirinya sendiri tapi mengenai dunia. Althea mengangguk dan menatap Phoebo dengan keyakinan teguh,"Aku setuju. Buka segel yang mengikat kekuatanku"

Lady AltheaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang