|002| perfectly

65 28 9
                                    


a/n: buat readers yang membaca cerita saya. Tolong maklum jika ada typo, aku harap kalian suka dengan cerita ini✨

Siapin bahan lempar buat Raina karena ketololannya.

I hope you enjoy to my story 💞

°°°

Berjuanglah semampu kalian, karena itu tak akan mengkhianati hasil.

°°°


I just wannabe somebody

Just wannabe me be me

I wannabe me me me

Suara dering handphone Raina berbunyi, Raina bangun dari tidurnya masih dengan matanya yang menahan kantuk.

"Siapa sih ini padahal masih jam 9, APA! Mati gue."

Raina mengangkat telepon itu, ia sudah menduga yang menelponnya siapa lagi kalau bukan bossnya, Raina harus mempersiapkan diri mungkin ia akan dimarahi.

"Ha-- halo pak."

"Kamu gimana sih ini jam berapa kamu belum berangkat."

Raina menjauhkan handphone nya dari telinganya menetralkan jantungnya supaya tidak gugup, ia harus mencari alasan agar tidak di marahi bossnya ini.

Raina tiba tiba bersin.
"Kamu sakit?yaudah gak usah berangkat nanti saya ketularan flu lagi."

"Ah--- iya pak maaf."

"Saya gak butuh maaf kamu, kamu tahu kan saya gak suka kalau ada orang yang seperti ini. Kalau kamu gak berangkat setidaknya izin biar saya tahu."

Keyra menarik nafas.
"Maaf pak sekali lagi, saya gak enak badan dan sekarang saja saya baru bangun soalnya kepala saya pusing."

"Gak usah minta maaf ke saya, sebagai gantinya saya akan kerumah kamu untuk ngecek suhu kamu."

Raina terkejut, bossnya mau kesini waduh bisa gawat kalau itu terjadi.
Pasalnya sekarang ia tidak sakit soal bersin itu adalah sesuatu yang tak terduga.

"Ah--- gak usah pak, nanti pak jaehyun kena flu lagi, saya janji saya besok berangkat."

Tut Tut tut

Panggilan di putus secara sepihak oleh bossnya itu. Raina was was jika nanti bossnya beneran kesini gawat ia pasti akan di pecat gara gara berbohong.

pak jaehyun itu orangnya selalu perfect artinya jika semua tak terkendali ia akan langsung turun tangan, seperti ini ia turun tangan supaya sekretaris nya yang sakit ini, ia harus membuktikan apakah sekretaris nya berbohong atau tidak.

Seumur hidup Jaehyun tidak pernah percaya kepada seseorang, gara gara masa itu ia jadi menutup seseorang masuk lebih jauh kehidupannya.

"Aduh gimana ini. Aha-- gue punya ide."

Raina pergi ke dapurnya dan membuka kulkas. Tidak ada cara lain ia harus masuk ke dalamnya supaya ia  seperti kedinginan dan sakit. Dari pada ia harus menanggung kemarahan bossnya itu

Setelah sepuluh menit tiba tiba tubuh Raina mendadak dingin dan wajahnya pucat. Raina berusaha menahannya sebentar saja hingga tak sadar ia pingsan di dalam kulkas tersebut.

Gak ada pergerakan dari tubuh Raina ia benar benar pingsan, pasalnya ini baru pertama kali ia lakukan dan alasannya hanya ia tak mau bossnya itu memarahinya.

°°°

Jaehyun sekarang sudah berada di apartemen sekretarisnya. Ia tak tahu alasannya pertama kali hanya ingin berkunjung ke apartemen sekretarisnya dan mengecek suhunya apakah sekretaris nya itu sakit parah atau tidak.

Jaehyun berdecak sebal sudah sepuluh kali jika dihitung ia membunyikan bel apartemen sekretarisnya tapi sepertinya tidak ada seseorang di dalam.

Jaehyun ingin sekali mendobrak pintunya, tapi ia adalah publik figur ia harus menjaga image di depan publik. Jaehyun berpikir mungkin kah sekretarisnya itu sedang pergi ke dokter, mungkin saja itu bisa terjadi.

Jaehyun membalikkan badannya untuk pergi meninggalkan apartemen sekretarisnya, tapi sebelum itu ia meninggalkan buah yang ia beli tadi di perjalanan di depan pintu apartemen sekretarisnya.

about perfectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang