Hai hai hai Yura back lagi nih.
Maaf ya kalau masih ada typo.I hope you enjoy to my story 💞
•••
Kadang yang buruk belum tentu buruk.
•••
Raina sekarang berada di apartemennya setelah 1 hari ia menginap di rumah sakit akhirnya sekarang ia di perbolehkan pulang.
Raina berdecak sebal bayangkan sekarang ia melihat bossnya itu di dapur sedang memasak sesuatu untuknya, entah sejak kapan bossnya ini berubah sifat, biasanya juga ia yang direpotkan malah sekarang giliran bossnya yang ia repotkan.
"Pak udah gak usah repot repot saya bisa masak sendiri. Mendingan sekarang bapak ke kantor, saya gak mau bapak kerepotan gara gara saya."
Jaehyun tidak menggubris ucapan Raina, ia sibuk dengan urusannya memasak. Entah Raina juga gak tahu bossnya ini sedang masak apa karena sejak tadi bossnya mondar mandir membuka kulkas sambil sesekali mengecek handphone nya.
"Pak udah mendingan bapak balik ke kantor."
Saat Raina ingin menghampiri Jaehyun ia terhenti karena ucapan bossnya itu. "Kamu duduk disitu atau saya potong gaji kamu."
Raina berdecak sebal sambil meneruskan jalannya menuju ke arah bossnya itu. "Yaudah potong aja gaji saya, saya cuman gak mau bapak repot gara gara saya."
Jaehyun membalikkan badan menatap Raina dengan sorotan tajam.
Ia melihat Raina yang kesusahan jalan mungkin energinya belum sepenuhnya pulih.
"Kamu nolak saya?"Raina mengangguk masih meneruskan jalannya kearahnya sedikit demi sedikit.
"Bapak keras kepala, saya kan udah bilang saya baik baik saja."Saat sudah didepan jaehyun, tiba tiba Raina tersenyum melihat tangan jaehyun yang sudah ada makanan.
"Wah--- sejak kapan pak Jaehyun bisa masak."Jaehyun menuntun Raina kearah ruang makan untuk memakan nasi goreng yang sudah ia buat tadi.
"Kalau bapak bisa masak sendiri kenapa waktu itu minta saya buatkan sarapan.""Terus gunanya sekretaris buat apa."
"Tapi kan gunanya sekretaris bukan buat makanan seperti kayak pembantu, bapak jaehyun terhormat."
"Terserah kamu, mending itu habisin makannya sampai habis setelah itu ikut saya ke suatu tempat."
Raina melotot sambil mencebikkan bibirnya, ternyata bossnya baik kepadanya karena ada sesuatu. Kirain tadi ia benar benar ikhlas.
"Gak usah berpikiran macem macem.""Apa?kapan?"
"Saya itu ikhlas bantuin kamu."
Raina batuk sambil melotot gak percaya, apa ini bossnya cenayang atau apa?
Jaehyun memberikan minum ke Raina."makan nya dihabisin."
Setelah selesai makanya ia dan jaehyun pergi ke mobilnya Jaehyun yang sudah terparkir didepan rumah.
"Jadi kita mau kemana pak?"Jaehyun tidak menjawab pertanyaan Raina, ia fokus menatap ke arah jalanan. Raina mengulum bibirnya menahan amarah bahkan sekarang ia sudah menyebutkan beberapa nama hewan yang ada di kebun binatang.
"Pak masih lama?"
Raina menoleh kearah Jaehyun, masih tidak ada jawaban darinya. Ia semakin kesal apa salahnya sih menjawab pertanyaan nya, toh itu juga nggak ngerugiin dia.
"PAK JAEHYUN YANG TERHORMAT MASIH LAMA NGGA?"
Tiba tiba mobilnya berhenti mendadak membuat kepala Raina kebentur. "Aduh."
Raina menoleh kearah Jaehyun tajam, sedangkan Jaehyun hanya menatap kedepan dengan muka sialannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
about perfection
Fanfiction. "Dasar boss gak tahu di untung gak ngira apa gue itu butuh istirahat, uh-- kalau dia gak boss gue udah gue bejek bejek gue jadiin onde onde sekalian."gumam raina. . Ini lah kisah Raina dengan bossnya jaehyun. •jika kalian jadi Raina kalian memilih...