|001| perfectly

117 48 21
                                    

a/n: Hallo ini cerita pertama saya.
Jadi harap maklum jika ada typo atau apapun itu.
Oiya, saya juga mau berterimakasih kepada tokoh tokoh yang ada di cerita saya nanti.
Karena saya mendapatkan ide dari ini semua dan juga semua readers yang udah membaca atau belum.

Ku kasih bonus si ganteng diatas.

I hope you enjoy in my story 💞

°°°

sekeras apapun kamu berusaha, jika takdir tidak memihak kita bisa apa.

°°°

Hari ini adalah hari tersial bagi Raina, bagaimana tidak ini adalah hari Minggu yang seharusnya Raina di rumah bersantai ria, tapi sekarang ia malah berada di rumah boss nya.

"Raina buatin saya makanan sekarang."

Raina berdecak sebal, selalu saja begini boss nya emang selalu semena mena sama ia, rasanya sekarang ia ingin menjambak rambut pak boss nya itu setelah itu ia bikin perkedel.
Tapi apa boleh buat ia adalah sekretaris nya mau tidak mau ia harus melaksanakannya.

"Iya pak."ucap Raina dengan muka sebalnya.

Setelah selesai memasakkan menu kesukaan bossnya, ia menghidangkannya di meja makan.
Setelah itu ia pergi ke kamarnya bossnya.

Tok tok tok

"Pak udah selesai makanannya, silahkan dinikmati. Saya pergi dulu pak."

Saat Raina mau pergi kerah bajunya ditarik oleh bossnya, Raina menghembuskan nafas kasar.
"Apalagi yang bisa saya bantu pak?"

"Temenin saya makan setelah itu kamu boleh pulang."

Raina berdecak sebal.
"Mau bapak apa sih, ini hari Minggu seharusnya saya di rumah bersantai ria."

"Kamu nolak saya?"

"Kalau saya nolak bapak mau apa?"

"Saya potong gaji kamu selama 2 pekan."

"Bapak jaehyun yang terhormat bapak gak punya hati apa sedikit dikit potong gaji lah apalah gak ada yang lain apa."

"Itu terserah saya karena saya atasan kamu."

Setelah itu jaehyun pergi ke ruang makan. Sementara Raina sudah mengepalkan tangannya ingin rasanya ia akan membunuhnya sekarang jika ia tidak bossnya.

"Kamu mau terus diatas atau saya potong gaji kamu."

Raina berdecak sebal lagi lagi gajinya yang harus di pertaruhkan.
"Iya bapak jaehyun yang terhormat."
Ucapnya dengan senyuman terpaksa.

Raina sampai di ruang makan, ia duduk di depan bossnya.
"Kata siapa kamu boleh duduk disitu,Kamu itu bawahan saya loh."

Raina bangun dari duduknya dan sekarang ia duduk di bangku yang jauh dari pandangan bossnya itu.
Demi apapun Raina ingin pergi dari sini kurang cukup apa setiap hari ia bertemu dengan bossnya itu dan sekarang hari Minggu juga ia bertemu.

"Dasar boss gak tahu di untung gak ngira apa gue itu butuh istirahat, uh-- kalau dia gak boss gue udah gue bejek bejek gue jadiin onde onde sekalian."gumam raina.

"Kalau ngomong didepan jangan di belakang."

"Iya pak maaf." Masih dengan senyum terpaksa nya.

"Setelah ini antar saya ke mall, saya nggak mau ada penolakan."

Raina menghembuskan nafas kasar.
"Tapi tadi bapak bilangnya cuman nemenin bapak makan terus setelah itu saya boleh pulang, bapak gimana sih."

"Kamu nolak saya?"

Raina berdecak sebal, ingin rasanya ia menjadikan boss nya itu pecel jika itu bisa terjadi.
"Iya pak."

Setelah selesai makan ia dan jaehyun pergi ke mall yang dimiliki bossnya itu. Memang bossnya sangat kaya ia memiliki perusahaan terbesar dan beberapa mall lain termasuk satu ini yang akan ia dan bossnya kunjungi.

Jaehyun adalah pengusaha muda yang sukses bahkan jika diumurnya sekarang ke 25 ia sudah memiliki perusahaan terbesar di kotanya dan juga mall yang tersebar di berbagai kota. Ia juga termasuk tampan dan berkat itu juga ia mempunyai banyak penggemar.

Setelah sampai di mal ia dan bossnya sudah disambut oleh beberapa pengawal disana. Ia dan jaehyun pergi kedalam mal itu.

"Kamu ngapain di belakang saya."

"Terus saya harus dimana pak?"

Jaehyun menariknya hingga Raina berada disampingnya.
"Saya nggak mau orang orang melihat saya seperti itu, saya nggak nyaman."

"Ya kalau gitu kenapa bapak gak tutup aja mal nya saja dulu."

"Kamu nyuruh saya?"

"Maaf pak."

Setelah itu mereka melanjutkan perjalanannya menuju ke salah satu toko favoritnya setiap ia kesini dan diikuti oleh Raina beserta pengawalnya.

"Kalian bisa pergi dulu saya sekarang mau sendiri dengan sekretaris saya." Perintah Jaehyun, yang langsung di laksanakan, mereka meninggalkannya sendiri bersama Raina.

"Bapak mau pilih jas yang warna apa?"

Tidak ada jawaban sama sekali dari Jaehyun ia terus berjalan ke barisan jas yang ada di pojok sana. Raina hanya mendengus kan ia harus sabar gak boleh marah emang bossnya seperti itu.

"Ini bagus gak?"ucap jaehyun yang hanya diangguki oleh Raina.

Demi apapun Raina sangat bosan disini, nyatanya ia sudah disini selama 20 menit menunggu bossnya yang memilih jas yang sesekali bertanya kepadanya dan hanya diangguki Raina.

"Pak masih lama?saya bosan."

"Tunggu sepuluh menit."

Setelah waktu yang lama akhirnya Jaehyun selesai memilih jas.
"Karena kamu sudah antar saya dan menemani saya berbelanja kamu akan saya beri hadiah."

Seketika raut wajah Raina berubah dari sebal menjadi ceria. Pasalnya boss nya ini tidak pernah memberikan hadiah apapun kepadanya,mungkin ia sudah tobat.

Selama diperjalanan Raina tersenyum manis menanti hadiah apa yang akan bossnya berikan ke dia.
"Jadi hadiahnya apa pak?"

"Nih." Jaehyun memberikannya es krim.

Raut wajah Raina berubah dari tersenyum menjadi sebal. Apa ini emang nya Raina anak kecil di beri es krim, Raina kira dibeliin berlian? Emas? Tas? Sepatu? Bercanda deh, Raina lebih suka makanan dari pada itu. Tapi kalau es krim ia sepertinya gak minat.

"Kamu nolak?"

Dengan perasaan jengkel Raina mengambil es krim itu dengan senyuman terpaksa nya.
"Makasih pak, kayaknya es krim nya enak banget sampai sampai saya nggak tega mau makan ingin saya menjadikannya sebagai barang di museum saja."

"Saya hargai usaha kamu, jadi kalau mau di museum kan saya lebih setuju."

Raina memakan es krim itu dengan terpaksa. "Jadi sekarang saya boleh pulang?"

"Belum, anterin saya pulang dahulu baru kamu boleh pulang."

Raina mengatur nafasnya, sekarang yang harus ia lakukan hanya sabar ia harus ingat bahwa itu adalah bossnya. "Kenapa kamu?"

"Ha---gapapa pak."

Raina mengikuti jaehyun yang sudah mendahuluinya ke parkiran.

about perfectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang