9.Month

623 53 3
                                    

Pagi

Jin seperti orang yang kehabisan tenaga,ia seperti zombie yang berjalan lambat dan malas,ia masih sedih,namun harus tetap kuat didepan Namjoon,Jika ia sedih maka dia dan Namjoon akan menjadi canggung,makanya agar satu bulan yang disediakan ibu Namjoon tidak sia-sia,ia harus bersenang-senang dengan Namjoon dan teman-temannya,harus.pikirnya

Nampak Namjoon didepan rumahnya sudah menunggunya bersiap untuk berangkat sekolah bersamanya,Jin langsung menyapa Namjoon seperti biasa,yah,seperti mereka biasanya

"Yo,udah jemput gua ya sekarang,ibu lu ga marah lagi?"
"Enggak lah,nih helm lu"
Namjoon nampak biasa saja,ia pasti juga sama sepertiku, berpura-pura tegar,pikir Seokjin
"Ah,apaan tuh di pipi lu,baru nyadar gua"nampak sebuah plester kecil di pipi kiri Namjoon
"Ah,ini tadi malam gua bangun mau ke WC,tapi masih setengah tidur tuh, alhasil kepentok meja deh,dah ah yuk, ntar lambat"jawab Namjoon

Disekolah

Jam istirahat
Jin dan Namjoon langsung bergegas ke basecamp mereka setelah membeli jajan dikantin,nampak teman-temannya sudah berkumpul menunggu mereka berdua

Yoongi yang bermain piano
Hoseok yang menemani Yoongi
Taehyung,Jungkook dan Jimin yang sedang menonton video di hp Jungkook

Semua akan terasa berbeda saat Namjoon tak ada lagi

Seokjin serasa ingin menangis,namun ia tak boleh melakukannya,ia harus tetap tegar,dan ini juga didepan teman-temannya,ia harus benar-benar melewatkan 1 bulan yang menyenangkan dengan teman-temannya.

"Hyung,sejak kapan kau bisa bermain piano?"tanya Hoseok ke Yoongi
"Sejak SMP,tapi aku belajar sejak awal kelas 6"
"Oh begitu"
"Kalau ka.."baru Yoongi hendak melanjutkan kata-katanya namun Hoseok sudah menghamburkan diri ke Seokjin,meminta jajanannya

"Yoongi Hyung,ini ambil"Jungkook menyosorkan biskuit coklat ke Yoongi,Yoongi mengambil dan memakannya,biskuit coklat itu nampak kontras dengan kulitnya yang putih ditambah rambutnya yang silver

Dikelas

Sekarang Namjoon dan Jin sedang serius menyimak pelajaran,namun seperti hanya Namjoon yang serius, saat ini hanya mata Jin yang fokus ke pelajaran,tapi pikirannya tengah sibuk memusingkan agar satu bulan ini ia dan Namjoon bisa membuat kenangan,bukan hanya dengannya, tapi bersama semuanya,dilihatnya Namjoon yang masih fokus memperhatikan papan tulis dan mencatat yang ditulis

Jin menghela nafas
"Haaaah"
Namjoon yang melihat itu pun Langsung bertanya kepada Jin
"Kenapa?capek ya?"
Jin langsung menjawab Namjoon asal
"I,iya,habisnya yang dicatat banyak banget sih!pegel nih,haha!"jawab Jin singkat,lalu Namjoon melanjutkan aktivitas mencatatnya dan berkata
"Kalau capek istirahat saja,nanti kupinjamkan catatanku,salin saja dirumah"
Jin tak menyangka,padahal ia hanya menjawab asal,dia sama sekali belum capek mencatat materi dipapan tulis, Namjoon perhatian sekali padanya, Jin tersenyum pada Namjoon
"Makasih,tapi aku masih kuat"

17:26 PM

Jin sudah selesai mandi dan ia langsung duduk dimeja belajarnya dan membuka note book kecilnya

'cara membuat kenangan selama satu bulan bersama Namjoon"
Ia menulis seperti itu,namun kemudian ia menambah beberapa kata lagi disamping

'bersama teman-teman'

Lagi-lagi Jin menarik nafas panjang,ia tak tahu apa yang terjadi jika Namjoon benar-benar pindah,apakah makanan disana cocok untuknya? Apakah dia bisa punya banyak teman? Dan yang paling penting

Apakah Namjoon bisa menjaga hati untuknya?

Segera merebahkan dirinya dikasur yang terdapat disamping meja belajarnya,biasanya jika banyak pikiran ia memutuskan untuk jogging,
Maka ia langsung berganti pakaian, memakai kaos biru Dongker dan celana pendek selutut serta sepatu olahraganya yang berwarna merah

Jin berjoging dari mulai keliling kompleks perumahannya sampai ke pinggiran sungai di pinggir kotanya

Ia duduk di pinggir sungai dan melempari beberapa batu disampingnya ke dalam sungai

"Namjoon bodoh,kenapa bisa sampai ketahuan sih,kenapa harus pindah sih"dia menggerutu kesal sendiri
"Jin?"Jin menolehkan kepalanya ke belakang,itu adalah Yoongi juga tengah habis berjoging sama sepertinya,Yoongi bergegas duduk disamping Jin

"Ada masalah apa?"tanya Yoongi ke Jin
"Tidak ada"
"Ceritakan saja"Jin terkejut ternyata Yoongi begitu pekka,dan sepertinya ia juga tak bisa mengelak perkataan Hyung nya yang satu angkatan dengan dengannya itu

"Eum..sebenarnya..."Jin menceritakan kepada Yoongi

Tak lama kemudian
"Begitu rupanya,pantas saja kau terlihat lesu dari tadi pagi"kata Yoongi,Jin terkejut lagi
"Bagaimana kau tahu?"Tanya Jin
"Kelihatan jelas sekali,rupanya Namjoon akan pindah,lalu apa yang akan kau lakukan?"Yoongi memandang Jin lurus
"Aku ingin sebulan ini kita bahagia bersama Namjoon,agar ia punya banyak kenangan indah yang ia ingat saat ke Amerika nanti,karna,aku tak tahu apa ia akan kembali lagi kesini" Jin menenggelamkan wajahnya di kakinya,Yoongi masih terdiam

"Akan kubantu,tapi jangan beritahu Namjoon kan?kita harus berdiskusi dengan yang lain,semangat lah Jin" Suga menepuk-nepuk punggung Jin kecil,Jin tersenyum kembali, Yoongi bisa diajak berdiskusi,syukurlah ia mempunyai teman seperti Yoongi

"Mau pulang bareng Hyung?aku akan memanggilmu Hyung juga sekarang"ajak Jin
"Maaf,aku harus kesuatu tempat,dan arah rumah kita berbeda"jawab Yoongi
"Baiklah,sampai besok Hyung"
"Ya"

Jin melangkahkan kaki menuju rumahnya sementara Yoongi malah menuju ke suatu tempat dimana orang spesialnya sedang berada disana

"Hoseok-ah"
"Oh Hyung,kau datang"itu suara Hoseok yang memegang nampan habis mengantar pesanan kepada pelanggan yang lain
"Ya,aku pesan seperti biasa"
"Baik Hyung"

Jam menunjukkan pukul 18:20

Jin sudah sampai didepan rumahnya, dan dia melihat Namjoon diteras rumahnya sedang memarkirkan motornya,dari mana dia?pikir Jin

Jin pun memanggil Namjoon

"Hei,dari mana kau?"tanya Jin
"Ah,dari rumah Taehyung,cuma main game,tadi dia yang ngajak,lu sendiri habis dari mana?"
"Jogging"

'jangan pergi'itu adalah suara hati Seokjin yang tentu tak akan terdengar oleh Namjoon

"Kenapa hm?kenapa diam saja?kau mau memandangku lama-lama ya?" Tanya Namjoon dengan senyumnya, membuat muka Jin merah
"Gila ya!lebih baik aku memandang muka ular dari pada mukamu!"kata Jin kesal,Namjoon selalu jahil seperti ini padanya,tidak pernah berubah

Tapi,apakah nanti semua kesenangan ini akan berubah?

"Sudah,aku mau masuk dulu, bye" kata Jin
"Bye"

Didalam rumah Namjoon

Namjoon masih terduduk diam di kamarnya,ia teringat kejadian malam itu,saat ibunya mengetahui kalau dirinya gay

Flashback malam kemarin

Malam waktu Namjoon dan Jin balik dari makan-makan itu loh,sama temen-temen yang lain,baca episode kemarin,yang mereka ketemuan malam-malam itu,yang endingnya Namjoon ada nyium Jin 🌚

"EKHEM!sosweeet sekali ya!"itu suara ibu Namjoon
"Apasih Bu?"Namjoon bergegas menaiki tangga menuju kamarnya
"Kau pikir ibu tak tahu!?"Namjoon melihat kebelakang,ibunya menunjukkan foto saat ia berciuman dengan Jin tadi,jantung Namjoon serasa melompat keluar,matanya langsung membulat

"Ibu kecewa padamu Kim Namjoon!!" Ibu Namjoon langsung terduduk sambil menangis,ingin rasanya Namjoon memeluk dan menenangkan ibunya,tapi ia rasa itu tak pantas,ia sudah mengecewakan ibunya

"Kenapa kau bisa jadi gay!!?? gara-gara anak itu hah!!?seharusnya ibu bunuh saja kau!!"ibu Namjoon melempar berbagai barang ke Namjoon, Namjoon dengan susah payah menghindari lemparan barang itu

"Ma,maaf Bu,tapi tidak,Jin sama sekali tidak mempengaruhi ku untuk menjadi gay,a,akulah yang salah,aku sejak lama bersahabat dengan Jin,aku menyadari ada sesuatu yang berbeda saat aku bersamanya,akulah yang menyukai Seokjin duluan"jelas Namjoon kepada ibunya,ia sudah memalingkan mukanya karna tak berani menatap ibunya,sementara air mata ibu Namjoon semakin keras mengalir,Namjoon semakin tidak tahan,ia menyesal mencium Jin karna tidak bisa menahan nafsunya,

COCHO •🍫•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang