18.khawatir

401 28 0
                                    

15:30PM
Jisoo sedang bekerja di minimarket dekat rumah Namjoon,seperti biasa minimarket tempat Jisoo bekerja selalu ramai karna Jisoo yang cantik mempu memikat lelaki tanpa menatap mereka,Jisoo juga tak pernah menyangka,bahwa gajinya akan ditambah oleh bosnya karna ia yang mampu menarik pelanggan tanpa mengucapkan satu kata pun, namun jujur kadang ini juga bisa menyebalkan,seperti yang terjadi di depannya sekarang ini

"Bo,boleh minta no hp mu?"
Seorang lelaki berambut coklat muda tengah menyosorkan hp nya pada Jisoo sambil tertunduk malu,berharap Jisoo akan memberikan no hp nya, Jisoo membalas pria itu dengan tersenyum

"Maaf,dan lagi saya masih SMA"
Pria itu merasa sedih,namun ia memutuskan menghargai keputusan Jisoo
"Ah begitu ya, maafkan saya,hiks"
Pria itu pergi dengan tampang yang sedikit kecewa,Jisoo menatap pria itu yang sudah keluar dari minimarket nya

"Huh,apa aku minta izin pada pak bos saja ya untuk menempelkannya poster bertulisan jangan meminta nomorku didepan toko"
Jisoo merenggangkan tangannya,ia memutuskan duduk di kursi depan mini Market yang memang disediakan untuk para pelanggan, biasanya jam segini memang sepi

"Ah,permisi"
Jisoo melihat kedepannya,Jin datang
"Ah maaf"
Jisoo segera beranjak dari tempat duduknya dan kembali ke tempat kasirnya

"Tolong dihitung ya kak"
Jisoo melihat Jin membeli banyak makanan,ia sedikit melirik kepada Jin
'kenapa dia biasa saja?apakah dia belum membaca suratku?ah jangan-jangan temannya yang pucat itu belum memberikannya padanya'
Batin Jisoo

Jin melihat Jisoo melamun ditempatnya,Jisoo menghitung Snack jagung yang Jin pilih berulang-ulang, membuat Jin memutuskan untuk menyadarkan Jisoo
"Ehm...kak?"
Jin sedikit mendekat ke Jisoo
"Astaga maafkan aku!ah ya ampun!"
Jisoo nampak kaget,ia sendiri tak sadar kalau ia melamun,ia langsung menunduk pada Jin dan menghitung makanan yang dibeli Jin dengan cepat

Dibelakang struk belanja Jin,Jisoo menulis sesuatu,Jin sendiri tak tahu Jisoo menulis apa,lalu setelah membayar Jisoo memberikannya struk belanja pada Jin

"Kalau sudah keluar baca tulisan di belakangnya,ingat,tunggu sudah keluar"
Jisoo mendekatkan mukanya ke Jin, membuat Jin sedikit kaget
"Ah,baiklah,terimakasih kak"
"Ya,sampai jumpa"

Ditengah perjalanan pulang Jin melihat tulisan yang Jisoo buat di belakang struk belanjanya dan membacanya

"Ini no hp ku,kapan-kapan jalanlah denganku"
Dan dibawah tulisan itu tertera no hp Jisoo
"Apa ini?"
Tanya Jin dalam hati,apakah Jisoo sungguh menyukainya?ditengah pikirannya itu seseorang menyentuh pundaknya membuat Jin refleks menoleh kebelakang

"Jin-ah!"
Pria itu tersenyum pada Jin
"Ayah!"
Jin langsung memeluk ayahnya erat,ia kangen ayahnya,dan dilihatnya seorang anak kecil juga tengan bersamaan ayahnya
"Ah Soobin,ini kak Seokjin"
"Hai Soobin"
Seokjin tersenyum ramah pada Soobin,Soobin melihat Jin dengan biasa saja,kemudian menyapanya
"Hai Seokjin Hyung"
"Anak pintar"
Seokjin mengelus kepala Soobin

"Ah Seokjin,ayah mau ketaman sana dengan Soobin,kau ikut ya, sekalian berbincang-bincang denganmu"
Seokjin dengan cepat mengangguk dan menggandeng ayahnya seperti anak kecil

Kini Soobin tengah bermain di taman dengan anak-anak seumurannya,ia nampak senang sekali,sedangkan Seokjin duduk dikursi panjang yang terletak disamping ayunan taman bersama ayahnya

Seokjin nampak memandangi Soobin yang tengah asik bermain dengan anak seumuran dengannya tanpa mengenal satu sama lain,indahnya masa kanak-kanak

"Ayah lagi apa didekat sini?"tanya Jin
Pada ayahnya,setahunya jarak rumah lamanya cukup jauh dengan rumahnya Sekarang
"Ah Soobin les didekat sini sekarang, jadi aku menjemputnya pulang"
Jelas Ayah Seokjin
Seokjin mengerti,ia mengangguk menanggapi penjelasan ayahnya

COCHO •🍫•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang