" Saint, kau beneran tidak ingin ikut kami ke Toko Buku?" tanya Fluke. Mereka sudah selesai makan dan kini berada di depan Cafe.
" Aku tidak begitu tertarik dengan Bl, dan aku juga harus mengerjakan tugas. Ini kedua kalinya kau bertanya dan aku tidak akan mengubah pikiranku." Jawab Saint.
" Padahal lebih seru jika kita bertiga."
" Kalau Saint bilang tidak, ya tidak. Kami duluan, Saint." Ujar Pin sembari menarik tangan Fluke yang masih menatap penuh harapan pada Saint.
" Hati-hati."
Saint menuju ke rumahnya dengan jalan kaki dan saat tiba di persimpangan, Saint mengeluarkan Ponselnya, memasang Earphone pada Ponsel dan telinganya lalu kembali berjalan, bersenandung sesekali bergerak mengikuti irama.
Semua itu tak luput dari pandangan seseorang yang mengawasinya dari mobil." Dia sangat manis." Ujarnya. Pandangannya tak luput dari Saint yang sedari tadi tersenyum mendengarkan lagu.
" Aku benar-benar terkejut saat kau menanyakan nomor teleponnya. Sejak kejadian itu, kau terlalu pengecut untuk mendekati seseorang."
" Aku sependapat denganmu. Tapi entah kenapa, jantungku berdegup kencang saat mataku bertemu dengan matanya, aku juga terus memikirkannya, dan ada perasaan aku harus melindunginya dengan segenap jiwaku. Kukira, rasa itu sudah lama hilang dari hatiku dan ternyata hanya hilang sampai tadi."
" Sampai tadi?"
" Aku kembali jatuh cinta. Setelah sekian lama, akhirnya aku merasakan rasa ini lagi."
" Jika kau yakin, buatlah dia bahagia."
" Akan kulakukan."
*
" DAPAT!" Seru Fluke dan Pin sembari mengangkat novel BL yang baru mereka dapatkan (belum beli).
" Harusnya kita nggak usah makan tadi. Untung masih sisa dua." Gerutu Fluke.
" It's okay. Yang penting kita dapet meskipun sedikit terlambat. Aku mau beli pulpen juga sekalian. Mau ikut?" tanya Pin dijawab anggukan oleh Fluke.
" Pulpen apa yang kamu hilangkan hari ini?" tanya Fluke, memang kebiasaan Pin jika ke toko buku, pasti selalu beli pulpen." Bukan hilang, aku ingin mengoleksi pulpen warna." Jawab Pin sembari mengambil beberapa pulpen dan mencobanya di kertas yang sudah tersedia.
" Untuk?"
" Menghias catatanku."
Fluke mengangguk mengerti. Memang ada beberapa orang sangat suka menggambari catatan mereka dengan alasan terlihat indah, atau agar terlihat kaku. Fluke juga terkadang menggambar di catatan Matematikanya.
Disaat asyik memilih, Pin sedikit terdorong dan membuat beberapa pulpen di tangannya jatuh berantakan." Astaga, aku minta maaf." Ujarnya.
" Tidak apa-apa." Jawab Pin sembari berjongkok mengambil pulpennya yang terjatuh. Orang yang tadi mendorongnya juga turut membantu.
" Pin kau tidak—P'Son?" Fluke yang tadi berada tak jauh dari Pin, langsung mendekat dan sedikit terkejut melihat yang menbrak Pin ternyata Son, kakak Saint.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Know, I Love You
FanfictionAda lebih dari satu cara untuk mencintai dan ada banyak cara untuk mengungkapkannya. Tapi, ingatlah. Yang terpenting dalam sebuah hubungan, Adalah bagaimana caramu menunjukkan rasa cinta itu ZeeSaint, OhmFluke, SonPin My First BoyLove Story