3. Just You and Me

613 52 2
                                    

Sudah sejak satu jam yang lalu, Pin tersenyum sendiri memandang Ponselnya, lebih tepatnya melihat pesan singkat dengan Son semalam. Singkat, namun bermakna (mereka satu hati, readers). Terlalu fokus pada Ponselya hingga tidak sadar jika sedang diperhatikan oleh kedua sahabatnya dari tadi.

" Lihat apa?" tanya Fluke sembari mengambil Ponsel Pin.

" Oi! Kembalikan!!" seru Pin yang berusaha mengambil Ponselnya kembali, namun dihadang oleh Saint.

" Kau pacaran dengan P'Son?!!" tanya Fluke heboh. Untungnya, saat ini mereka di taman kampus yang kebetulan sedang sepi.

" Kita belum pacaran!" seru Pin sembari mengambil Ponselnya dari tangan Fluke dan memasukkannya ke dalam saku celana." Pantas saja P'Son tersenyum seperti orang gila hari ini. Saat kutanya tadi, katanya urusan kampus." Kata Saint tersenyum menggoda Pin.

" Sebentar lagi ada yang menyusulku, nih." Lanjut Fluke.

" Siapa yang mau menyusulmu?!! Sekarang aja aku single." Seru Pin pada Fluke yang sedang tersenyum menggoda.

" Oii... padahal aku ingin Pin jadi adik iparku nanti" Ujar Saint dan disambut dengan pukulan di lengannya.

" Ipar dari mana?!" teriak Pin.

" OI!"

Mereka bertiga menoleh kearah sumber suara, terlihat Zee, Ohm dan Son yang berjalan mendekati ketiga Uke yang sedang bergaduh itu.

" Ada apa?" tanya Saint.

" Kami baru saja menyelesaikan kelas hari ini dan menemukan ketiga uke yang sedang bergaduh." Jawab Ohm.

" Kalian meributkan apa?" kali ini Zee yang bertanya.

Benar kata P'Ohm, dia berbicara hari ini. batin Saint

" Ai' Pin tadi—mmph!!" sebelum menyelesaikan omongannya, mulut Fluke sudah dibungkam oleh tangan Pin, cukup erat." Lepaskan, Nong Pin. Pacarku tidak bisa bernapas." Tegur Ohm dan dengan berat hati, Pin melepaskan bekapannya, dan Fluke langsung mengambil napas sebanyak-banyaknya.

" Ah! Kenapa kamu berteriak "Ipar" tadi? Teriakanmu terdengar, N'Pin." Tanya Son. Pin nampak terkejut mendengar pertanyaan kakak kembar identik Saint itu.

" Phi mendengarnya?"

" Begitulah."

Pin tidak tau harus menjawab apa dan hanya bisa memainkan jari tangannya gugup." Malu untuk memberitahukannya padaku? Nanti saja jika kamu sudah tidak malu lagi." Pin menghembuskan napas mendengar ucapan Son.

" Sejak kapan Son Suppapong ini mendekati seseorang?" tanya Zee sembari merangkul pundak sahabatnya itu.

" Sejak semalam aku mengantarnya pulang?" ucap Son dan sukses membuat Pin merona kembali.

" Oi! Temanku sudah sedekat itu dengan Phi Son?!!" Teriak Fluke.

PLAK!

Dan dihadiahi pukulan tepat di kepala bagian belakang oleh Saint." Jangan teriak!"

Ohm menghela nafas, lalu bertanya" Mau makan siang bersama setelah kelas selesai?" Pertanyaannya membuat Saint, Fluke dan Pin menoleh serentak.

" Tumben sekali Phi mengajak kami makan. Biasanya aku dulu yang bilang." Kata Fluke sembari melipat tangannya di depan dada, seperti menyelidiki atau mencurigai sesuatu. " Hilangkan pikiran negatif dari otakmu itu. Aku hanya ingin mentraktir kalian berlima, itu saja." Jawab Ohm menatap dalam manik hitam Fluke yang juga menatapnya dalam.

" Mau tidak?" tanya Ohm.

" Kita berempat mau saja tapi tolong berhenti saling menatap seakan-akan ingin saling makan satu sama lain." Jawab Zee mewakili tiga orang yang masih menatap OhmFluke malas.

You Know, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang