3

40 8 4
                                    

Auris berjalan dengan mendengarkan lagu dari headsetnya, ia berjalan sendirian menuju kelasnya karena Auris selalu saja berangkat pagi menghindari tatapan tatapan aneh yang sering ia dapatkan.

Saat akan membuka kelasnya tangannya di Tarik dan membuat Auris tersentak serta takut,Ia lalu menoleh dan melihat laki laki dengan wajah mesum tersenyum padanya,Auris lekas menarik tangannya melepas headsetnya.

"Apaan sih!" Bentak Auris yang membuat laki laki di sebelahnya terkekeh

"Galak banget sih, kan jadi suka" Farel tersenyum lebar yang membuat Auris takut dan mundur beberapa langkah

"Mau apa kamu?" Farel lagi lagi terkekeh dan memajukan tanganya hendak menarik Auris agar dekat dengannya

Auris reflek mundur lebih jauh " Diem situ gak !" Farel mendengus kesal

"Aku mau ngomong, Kamu jauh gimana aku ngomong" Auris mengeleng kepalanya takut dan matanya mulai tidak fokus.

Situasi ini mengingatkanya pada kejadian itu namun Farel tidak peka akan perubahan sikap Auris dirinya mendekat dan menarik paksa Auris yang membuat Auris bergetar dan memberontak

"Lepasin nggak !" Auris mencoba melepaskan tanganya dari Farel namun Farel menggengamnya erat

"Aku mau ngomong! Diem aja deh kamu" Farel menyeret Auris mencari tempat lain namun baru akan melangkah Farel merasa Auris di Tarik paksa oleh orang di sebelahnya.

"Apa lagi sih ?!"Farel menoleh dan melihat seseorang yang berani menarik Auris darinya.

"Apa kamu nggak liat? dia nggak mau sama kamu?" Bima menyembunyikan Auris dibelakang badanya dan hal itu membuat Auris bernafas lega Farel menatap tajam Bima begitu sebaliknya.

"Mending kamu nggak usah ikut campur deh" Farel maju untuk menarik Auris kembali namun Bima semakin menyembunyikan Auris di balik tubuhnya, Farel semakin berang melihatnya

"Minggir deh! Aku nggak punya urusan sama kamu Bim !" Bentak Farel lalu Bima menampilankan wajah dingin yang jarang dia tampillkan

"Mending kamu yang pergi daripada aku lepas kendali Farel, lagi pula cewek ini nggak mau sama kamu" Farel sempat terkejut namun dia mengubah wajahnya dengan cepat dan menggeram kesal serta berlalu begitu saja
Melihat Farel pergi.

Auris jatuh terduduk tidak mengira hal ini terjadi lagi Auris sudah merasa ganjal dengan Farel dirinya sudah merasa di perhatikan beberapa hari ini namun dia tidak tau jika Farel senekat ini

Bima menyentuh bahu Auris hendak membantunya berdiri namun Auris terkejut dan berteriak dan itu membuat Bima terkejut

"Hei, tenang ini aku"Auris menoleh dan mendapati kakak kelasnya yang sedang menatapnya khawatir

"Kamu nggak apa apa?"Tanya Bima karena wajah gadis itu sangat lah pucat

Auris bangkit walaupun kakinya masih gemetar "iya nggak apa apa kok Kak" Bima hendak membantu gadis itu lagi namun Auris dengan cepat menjauh

"Tolong jangan menyentuh saja"pinta Auris dengan pelan, hal itu membuat Bima heran dan mengerutkan dahinya

"Kenapa ? saya bermaksdu baik" Auris diam dan mencoba menenangkan dirinya dan menatap Bima

"Terimakasih sudah membantu saja mengusir Farel dan maaf saya hanya tidak suka bersentuhan dengan seseorang" Jawaban dari Auris membuat Bima semakin heran apa ada dengan gadis ini

"Oke..sama sama "jawab Bima lalu Auris melangkah kedalam kelasnya namun Bima malah mengikutinya hal ini mambuat Auris gelisah

"Kenapa masuk?" Tanya Auris saat Bima malah duduk di bangku depan tempat duduknya

"Saya Bima,nama kamu siapa? Saya juga ingin minta maaf atas kejadian yang saya menabrak kamu" Auris menatap Bima kesal karena dia mengabaikan pertanyaanya

"Bukannya saya sudah mengucapkan terimakasih dan Kakak kembali kekelas Kakak?!" Balas Auris dengan kesal

Bima menggelengkan kepalanya " saya balik pas kamu udah kasih nama kamu siapa dan memaafkan saya" Bima sedikit takjub dengan perubahan sikap Auris karena Bima melihat gadis ini begitu rapuh sekarang sudah begitu galak

Auris mendengus kesal " pertaama. Nama saya Aurista Anggraeni dan kedua saya memaafkan Kakak jadi silahkan Kakak kembali sebelum teman saya datang !" Bima tersenyum kecil melihat wajah Auris yang kesal menurut Bima wajah menggemaskan

"Memangnya kenapa kalo teman kamu datang?" Auris melotot kesal karena Bima tidak beranjak dari kursi dan kembali kekelas

"Udah balik aja sebelum teman say--" belum selesai berbicara Auris mendengar pekikan kecil dari arah pintu dan Auris melihat Rani yang terkejut ada Bima di tempat duduknya

Selesai sudah ! nyesel deh ditolongin ama dia ! Batin Auris kesal dan menutup matanya kesal saat Bima bangkit dan dengan sengaja tersenyum manis dan mengatakan

" Saya kekelas dulu yah" Dan berlalu begitu saja saat melewati Rani ,Auris yakin Rani menahan nafas apalagi saat Bima tersenyum padanya

Auris hanya mendengus kesal dan merasakan dirinya akan terganggu hidup

Shithappen !

Hai maaf baru upload sekarang😂karena kuliah online dan mager 😂😂😂dan juga sempat frustasi krn lockdown wkwk

Stay save buat kalian yang disana💜💜💜
Terimakasih buat kalian yg membaca💜💜💜😚
Jangan lupa buat vote dan mampir di ceritaku yg baru nanti yaaah❤❤❤😅

The SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang