"Sedang apa kau disini? Kau mengikuti kami?" Tanya Floe, salah satu teman Tiffany. Lucy hanya menggeleng, kepalanya terus menunduk.
"Guys, beri dia hukuman karena mengikuti kita" Lucy terbelalak, sontak kepalanya mendongak.
"T-tidak, tidak kumohon. Aku tidak akan mengatakannya pada siapa pun, aku berjanji" ucap Lucy saat teman - teman Tiffany mencekal tangannya.
"Dan aku percaya? Haha! Tidak akan" Tiffany menganggukkan kepalanya singkat dan teman - temannya segera mengelilingi Lucy sementara Tiffany terus menyiksa Grace. Dimulai dari memotong jari - jari tangannya.
"Arrrgh!" Grace berteriak kesakitan saat pisau yang tadinya tertancap dipahanya sekarang beralih memotong jarinya.
"Five fingers, fifteen to go" ucap Tiffany kejam sambil memotong satu per satu jari Grace diikuti teriakan memilukan Grace.
"Kau tau Grace? Aku sudah muak denganmu yang selalu menjadi penghalangku untuk memiliki Jacob. But not anymore" pada akhir ucapannya, Tiffany memotong leher Grace hingga kepala itu terpisah darinya.
Lia tersentak didunia nyata, dia menoleh pada Grace yang masih duduk disampingnya dengan pandangan kosong.
"Bagaimana dengan Lucy?" Tanya Lia.
"Kau mengetahuinya Lia, mereka mencongkel matanya dengan penggaris" Lia bergidik ngeri membayangkan hal itu, pasti sakit sekali.
"Aku tahu mereka melepaskan matanya, hanya saja dia tidak mengatakan dengan apa" Lia berdiri dan berjalan kearah jendela.
"Aku ingin bertanya padamu, bagaimana caranya kau membawaku kemasa lalu? Kau punya kekuatan setelah menjadi arwah?" Sungguh, jika Grace bisa, Grace sangat ingin menjitak kepala Lia.
"Tidak kusangka Lia, sebegitu besarkah rasa kehilanganmu terhadapku sampai kau menjadi bodoh?" Tanya Grace menatap Lia kosong.
"Tentu saja tidak! Aku tidak seputus asa itu" Lia tidak terima dengan ucapan arwah sahabatnya itu.
"Lalu? Kenapa kau masih tidak mengerti? Aku memperlihatkanmu masa lalu sebelum kematianku, bukan memiliki kekuatan" Lia menghembuskan nafas dengan kasar, padahal dia yang biasa membaca cerita horor, tapi kenapa dia yang lupa?
Terlalu lama berpikir akan kebodohannya, Lia tidak sadar jika Grace telah pergi dari hadapannya. Sampai saat ia ingin bertanya, dan melihat Grace tidak lagi dikamarnya.
'Ck! Dasar Grace menyebalkan.. Bahkan saat duniaku berbeda dengan dirinya saja dia juga suka menghilang secara tiba - tiba. Atau jangan - jangan dia memang terlahir sebagai hantu yang hidup?' batin Lia, dia berdiri dan masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri karena hari mulai gelap.
Setelah selesai dengan ritual mandi bunga tujuh rupa, Lia pergi kedapur untuk membuat makan malam. Dia dengan lihai mengaduk krim sup buatannya, dia memindahkan sup itu kedalam mangkuk dan memakannya dengan tenang. Lia kembali kedalam kamarnya dan pergi menjemput mimpi.
*"*
Lia menguap lebar saat tidur tidak anggunnya terganggu oleh suara jam alarm yang menandakan hari telah pagi, Lia mematikan jam alarm itu dan pergi bersiap kesekolah. Ia berjalan kaki menuju sekolah, namun suara klakson mobil mengagetkannya.
"Hei nona... Masuklah" Jacob, ia melambaikan tangannya. Lia tersenyum tipis dan melanjutkan perjalanannya. Mobil Jacob berjalan perlahan disamping Lia.
"Ayolah Lia... Kenapa?" Jacob sedikit berteriak didalam mobilnya, Lia menggeleng.
"Tidak terima kasih... Aku tidak ingin menjadi korban penggemarmu" Lia tetap berjalan, tanpa dia sadari Jacob turun dari mobil dan menariknya.
"Jac.. Apa-apaan kau ini?" Lia berusaha melepaskan tangannya.
"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu, karena itu ikutlah denganku!" Jacob terus menarik tangan Lia dan Lia hanya bisa pasrah, lagipula ia tidak akan menyangkal jika ia juga penasaran dengan hal yang akan dikatakan oleh Jacob.
Hai.. Author kembali gaess
Dan dipart ini ada sedikit pemberitahuan buat kalian, ternyata selama ini Lia mandi pake kembang tujuh rupa!
#canda😅
Ada yang bosen? Sorry..
Jangan lupa Vote and Comment
KAMU SEDANG MEMBACA
They are Psycopath
Horrorkenapa dia meninggalkanku begitu saja? seharusnya dia tidak melakukan semua hal bodoh itu. sebagai sahabatnya, aku sudah memperingatkannya. tapi dia tidak mendengarkanku. saat semua sudah terjadi, apa yang bisa aku lakukan? tidak ada! sekarang aku h...