×9

9 1 1
                                        

Lia menatap buku tulisnya tanpa minat, entah apa yang membebani pikirannya saat ini. Hatinya gelisah, pikirannya kacau, tiba-tiba saja bayangan Grace memenuhi kepalanya. Kepalanya terasa sangat pusing hingga dia tidak fokus dengan pelajarannya, tidak tahu apa saja yang sudah dikatakan Mr. Edrick didepan.

Sudah beberapa kali ia menghembuskan nafasnya agar kegelisahan yang melandanya saat ini berkurang atau menghilang, perasaan Lia semakin kacau saat bel istirahat berbunyi. Lia segera keluar dari kelasnya, karena tidak bisa ia hindari rasa lapar yang ikut datang.

"Lia.. Kau kenapa?" Jacob berlari menyusul Lia, pasalnya Jacob memperhatikan Lia yang duduk tidak tenang tadi.

"Aku merasa gelisah saat dikelas dan sekarang kegelisahan itu semakin bertambah dengan rasa lapar yang mengikutinya" Jacob terkekeh dan menarik tangan Lia.

"Eh eh.. Jac, aku mau kekantin" Lia berusaha melepas tangannya.

"Aku tahu.. Ikutlah denganku, aku traktir" sontak Lia merasa bersemangat berjalan mengikuti Jacob.

"Jadi? Ceritakan!" Jacob membuka mulutnya sebelum mulut itu kembali menutup dan menujukan wajah sedih.

"Grace.." Lia menoleh kebelakang dengan cepat, dia tersenyum tipis saat melihat 'arwah' Grace tepat dibelakangnya.

"Kau muncul disaat yang tepat, baru saja aku ingin-"

"Aku tidak peduli apa yang ingin kau katakan Lia, aku hanya ingin meberitahu padamu kalau kau sebaiknya tidak perlu mencampuri urusanku" Grace menatap Lia dengan tatapan dinginnya yang entah mengapa bagi Lia dan Jacob lebih menusuk dari biasanya, kemudian Grace menghilang secara tiba-tiba bagai dihembuskan angin.

"Ada apa dengannya?" Jacob menggeleng, Lia berdiri dan tidak sengaja tangannya menyenggol gelas minumannya. Tepat saat suara pecahan gelas itu terdengar, semua orang dikantin berlari entah kemana.

"Ada apa? Kenapa mereka lari?" Jacob segera menarik tangan Lia ikut berlari bersama yang lain, dan akhirnya mereka sampai ditempat yang paling ramai.

***

Aku berjalan menuju loker untuk mengambil beberapa buku, namun secara tiba-tiba lorong yang semulanya terang itu menjadi redup. Pencahayaan yang minim membuatku tidak dapat melihat dengan jelas, tapi aku melihat seorang gadis berdiri diujung lorong.

"Hei kau! Nyalakan lampu!" Sepertinya dia tidak mendengarku, dia masih berdiri tegak sambil membelakangiku. Aku mendengus dan berjalan kearahnya dengan perasaan marah, lihat saja dia.

***

Aku berlari, tidak lagi mempedulikan kakiku yang mulai mati rasa. Beberapa kali aku hampir jatuh tersungkur karena tersandung kakiku sendiri, nafasku tersenggal. Aku tersenyum melihat beberapa anak basket sedang latihan, ku perhatikan tubuh atletis mereka yang berkeringat tanpa menghentikan lariku.

Aku seketika merasa tenang saat menyadari aku sudah berlari jauh dan sekarang aku berada digedung kedua sekolah yang belum selesai dibangun, aku melihat sekitar dengan waspada, jika saja ada yang mengikutiku dan mengganggu ketenanganku. Masih dengan nafas yang belum teratur dan keringat yang bercucuran deras dari dahiku, aku kembali berlari.

Aku terus berlari, sesekali menengok kebelakang berharap tidak ada yang mengikutiku. Dan sialnya aku tersandung kakiku kembali, rasanya susah sekali untuk berteriak meminta pertolongan saat ini.

***

Lia menutup mulutnya tidak percaya, air mata menetes begitu saja. Tubuhnya bergetar ketakutan, Jacob berusaha menenangkannya dengan mengusap punggung gadis itu.

"J-Jac.. D-dia, dia... Grace, ada apa dengannya?" Lia berusaha bicara dan mengambil nafasnya susah payah, air mata yang keluar membuat keadaannya semakin buruk.

"B-bagai, bagaimana bisa?" Lia sesenggukan mengatur nafasnya.

"Kenapa dia tidak berhati-hati? Bagaimana dia bisa tergelincir seperti itu?" Lia tahu itu ulah Grace yang membuat seorang gadis 'nerd' terjatuh dan menjadi pusat perhatian karena gadis itu hampir saja tertimpa rak besar yang berisi buku-buku tebal diperpustakaan.

Dan, hei! Lihatlah Grace yang saat ini tertawa terpingkal-pingkal melihat raut ketakutan dari gadis itu. Lia mengerutkan dahinya bingung, ada apa dengan Grace hari ini?

Hai...
Ada yg bosen sama ceritanya?
Sorry, gua pusing sama tugas gaess..

Jangan lupa Vote and Comment biar gua lebih semangat nulis cerita ini lebih bagus lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

They are PsycopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang