"Emma!" panggil seseorang dengan keras.
Emmeline Claire, perempuan dengan pipi yang penuh dengan batagor itu menoleh kala namanya dipanggil. Evangeline menaruh bucket bunga mawar merah dihadapan Emma yang menatapnya bingung, "Ngapain lo bawa-bawa bucket bunga?"
Evangeline menampilkan wajah bingungnya mendengar pertanyaan Emma, "Lah? Bukan punya lo? Gue ambil dari meja piket, anjir! Katanya buat Emmeline anak 12-1," seru Evangeline.
Emma melanjutkan melahap batagornya dengan bingung, ia tidak sedang ulang tahun atau memenangkan lomba. Tapi, kepada Emma diberi bunga?
"Dari siapa ya?" tanya Emma menerka-nerka.
Evangeline menggelengkan kepalanya, "Cowok lo kali?"
"Anjir lo, gue jomblo!"
Evangeline tertawa terbahak, "Udah lo ambil aja, gue liat tadi ada suratnya siapa tau penggemar lo," kata Evangeline, "Udah ah, gue ke pulang duluan ya. See you!"
Emma mengangguk lantas berujar, "Hati-hati, Evy!"
Emma segera menyelesaikan kegiatan memakan batagornya, lalu ia membawa bucket bunga mawar merah itu untuk pulang, berhubungan jam sekolah sudah berakhir. Emma menghela napas lega begitu sampai di motornya, sepanjang jalan siswa lain yang masih berada di sekolah menatapnya penasaran.
Emma menghirup bunga tersebut sebelum menaruhnya di dalam tas, menarik surat berwarna biru, warna kesukaannya.
Dear, Emmeline
Hope you like it!"Jaman sekarang masih ada aja yang ngasih beginian," gumam Emma pelan, dan mengemudikan motornyaa menuju rumah.
💐💐💐
book yang aku tulis di 2020 dan aku revisi ^____^
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Fanfiction[Rosé feat. 97 liners] "Maaf, aku terlalu pengecut buat kamu." ©2020, written by avocawoodz