"Cieee," goda Louisa sambil tersenyum lebar, "Emma sekarang setiap hari dapet buket bunga," tambahnya dengan senyum lebar.
Emma baru saja menerima kiriman bunga lagi dari seseorang yang belum ia tahu. Kali ini, bunganya disertai dengan sebuah map biru yang Emma sendiri tidak tahu apa isinya.
"Sa!" Emma memperingatkan Louisa dengan nada yang sedikit kesal, tidak ingin suasana paginya menjadi buruk karena godaan tersebut.
"Belum tau emang dari siapa?" tanya Jolie penasaran sambil melihat dengan penuh minat.
"Gue juga bingung, Jo. Berasa diteror penjahat tau nggak," jawab Emma dengan nada frustasi.
"Penjahat cinta," ledek Louisa sambil tertawa kecil, menjulurkan lidahnya ke arah Emma.
Emma hanya berdecak kesal dan mengacungkan jari tengahnya dengan penuh kesal, meskipun tampaknya tidak benar-benar marah, "Dangdut lo, Sa! Gue taruh ini dulu ah ke loker."
Dengan malas, Emma melangkahkan kakinya menuju lokernya, mengambil map dan surat berwarna biru yang tertempel di dalamnya. Emma bingung harus menaruh di mana lagu bunga ini, karena di rumahnya sudah banyak sekali vas bunga. Emma membuka note tersebut dengan rasa ingin tahu.
Dear, Emmeline
I drew you Emma, I hope you like it.Maybe this is the last letter (no promises) before our graduation, let's meet! I don't think I'm too shy to meet you in person anymore.
"Kok sedih sih..." gumam Emma, lalu duduk di bawah lokernya sambil memandang gambar yang dibuatkan J untuknya. Dalam gambar itu, Emma digambarkan sedang tersenyum manis. Air mata mulai mengalir tanpa bisa ditahan, entah kenapa rasanya sangat sakit. Emma merasa campur aduk emosi yang sulit dijelaskan.
💐💐💐
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Fanfiction[Rosé feat. 97 liners] "Maaf, aku terlalu pengecut buat kamu." ©2020, written by avocawoodz