36. Statement

221 22 21
                                    

Sungyeol menghampiri Myungsoo yang duduk dikursi dibalkon apartemen mereka. Myungsoo baru saja kembali dari briefing bersama para staff drama terbarunya sejak siang tadi. Semenjak hengkangnya lelaki visual grup itu dari Agency, mereka jadi lebih sering tinggal di Apartemen daripada di Dormitory INFINITE. Memang, tidak masalah Myungsoo akan tinggal dimana, tapi Myungsoo lebih memilih untuk tinggal di Apartemen milik keduanya bersama sang kekasih.

Sungyeol menempatkan kedua tangannya pada sisi leher Myungsoo. Membuat yang bersangkutan sedikit tersentak kaget lantas menengadahkan kepalanya untuk menatap wajah sang tercinta yang berdiri menjulang dibelakangnya. Tanpa peringatan, Sungyeol langsung menundukkan tubuhnya demi mencapai bibir Myungsoo yang masih menengadahkan kepalanya. Meraup bibir bawah sang kekasih yang langsung disambut balasan raupan balik dibagian yang sama.

Tanpa berniat mengubah posisinya, mereka larut dalam ciuman mereka. Myungsoo semakin mengekstensikan lehernya demi mendapat posisi terbaik serta memudahkan Sungyeol mendapatkan bibirnya lebih baik. Ia sedikit berjengit, kepayahan ketika sang kekasih menggigit bibirnya gemas serta kuku-kuku pada jemari Sungyeol menancap ringan pada kulit lehernya. Kepalanya menempel diperut Sungyeol yang melengkung kedalam. Lelaki itu semakin menundukkan tubuh serta kepala demi mendapatkan yang diinginkannya.

Myungsoo tersenyum dalam ciuman mereka ketika sang kekasih mengusap-usap lembut leher serta collar bonenya dengan mantap. Belum berniat menyudahi ciuman hanya untuk mengais udara, Sungyeol lanjut memperdalam ciumannya bersamaan dengan tangannya yang bergerak turun menelusuri dadanya dan masuk kedalam kemeja Myungsoo.

Sementara Myungsoo masih diam diposisinya, tak ada pergerakan ataupun sambutan. Kedua tangannya belum berniat ikut menyerang sang kekasih, masih berada diatas perutnya dan saling bertautan. Myungsoo tersenyum menanggapi sikap manis kekasihnya yang begitu jarang terjadi.

Sungyeol menyudahi ciumannya, melepaskan bibirnya dari bibir Myungsoo, melepas tautan mereka yang terlampau erat dan nikmat. Lantas menarik udara masuk kedalam parunya dengan rakus namun tak mengubah posisinya. Ia kemudian kembali mengecup bibir Myungsoo. Myungsoo tersenyum lagi, tak berusaha menyudahi meski lehernya sudah begitu pegal karena terlalu lama ekstensi demi mengabulkan keinginan sang tercinta.

Setelah puas, Sungyeol akhirnya menyudahi ciumannya setelah mengecup singkat bibir Myungsoo yang terlampau basah karena ulahnya. Ia dapat merasakan bibir itu melebar karena senyum, ia pun ikut tersenyum. Sungyeol memeluk leher sang kekasih dari belakang. Sedikit menundukkan tubuhnya untuk menempatkan kepalanya dibahu lebar sang kekasih. Menyesap dalam-dalam aroma maskulin milik kekasihnya. Ada sisa aroma cologne yang sering digunakan Myungsoo yang bercampur dengan keringatnya.

"Sudah mandi rupanya?" Begitu kata Myungsoo ketika mencium aroma sabun sang kekasih, ia menatap wajah sang kekasih yang berada dibahunya

Sungyeol tersenyum, "Tentu. Ini sudah terlalu sore." Jawabnya dan membuat Myungsoo teringat kata-katanya sendiri yang melarang sang kekasih mandi diatas pukul 4 sore

"Mau berkencan keluar?" Tanya Myungsoo mengusap belakang kepala sang kekasih dari posisinya

Yang ditanya menggeleng, "Disini saja." Jawabnya, kemudian kembali mengecup bibir Myungsoo, singkat

Myungsoo dapat merasakan hembusan napas hangat sang kekasih dilehernya. Terlampau hangat hingga Myungsoo merasakan gelenyar aneh menjalari tubuhnya. Myungsoo 'kan mesum.

Tanpa berniat menggoda, Sungyeol mengusap-usap pucuk hidungnya yang mancung dikulit leher Myungsoo. Ia memang suka melakukannya bahkan ketika Myungsoo sedang tidur. Tapi, bukan salah Myungsoo yang berpikir lain ketika Sungyeol melakukan tindakan manis tersebut.

"Kemari," perintah Myungsoo, menginterupsi aktifitas kecil yang dilakukan Sungyeol sejak tadi

Sungyeol lantas mengitari Myungsoo dan duduk dipangkuan Myungsoo dengan menghadap sisi kanan Myungsoo. Sepasang lengan kokoh milik Myungsoo segera memenjara tubuhnya, menjaganya agar tetap pada posisinya. Ketika ia menduduki Myungsoo, ia sedikit tersentak mendapati kejantanan sang kekasih yang terasa sedikit membengkak dari keadaan normalnya.

Our JankenponTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang