step 8 [M]

35 2 0
                                    

Author POV

Dan segalanya berakhir disini. Dengan kericuhan para keluarga korban yang berteriak menyumpahi taehyung.

Jungkook menoleh pada yeri disampingnya. Wajah pucat dengan mata bengkak akibat menangis semalaman, tangan jungkook terulur memegang bahu yeri berusaha menguatkan. Semoga pengadilan hari ini memutuskan yang terbaik untuk taehyung.

"Kim taehyung, penjara seumur hidup."

Ketukan palu hakim menandakan masalah ini telah terselesaikan. Jungkook yang sudah tidak kuat melihat taehyung di borgol dan diseret pergi akhirnya memutuskan berlari keluar ruang sidang. Air matanya jatuh dengan isakan yang semakin keras.

Laki-laki itu diseret dengan kasar tanpa penjelasan satupun yang didengar. Hanya satu saat ini tujuan langkah jungkook. Ini adalah usaha terakhirnya demi taehyung.

"Ayah sibuk."

Satu kalimat pertama yang didengar jungkook saat membuka pintu ruangan ayahnya.

"Ayah d-dia . . . seumur hidup."

"Cukup!"

Jungkook menegang mendengar bentakan ayahnya.

"Kupikir kau kesini ingin meminta maaf tapi kau membela laki-laki itu lagi, kau berlutut memohon seperti pengemis disini bahkan rela menukar nyawamu demi dia. Jungkook-ah apa tidak ada setitik saja keinginanmu untuk menghagai aku yang telah membesarkanmu?"

"Maaf."

"Bukankan dia sakit mental? Biarkan dia menghabiskan sisa hidupnya dalam rumah sakit jiwa. Akan kutukar keputusan pengadilan dengan jabatanku."

"A-ayah jangan seperti itu."

"Jungkook seberapapun ayah berusaha tidak akan bisa menggantikan posisi ibu dihidupmu, bahkan dimatamu ayah tidak lebih baik dari laki-laki itu."

Isakan jungkook menguat sejalan dengan ayahnya yang meninggalkan ruangan itu.

---

Tiga hari berlalu dan ucapan terakhir ayahnya benar-benar terjadi. Kelakuan jungkook benar-benar tidak termaafkan, ayahnya belum mau bicara dengannya sampai saat ini.

Dan pelarian jungkook satu-satunya hanya ruangan ini. Dimana kepingan bahagianya tersimpan didalamnya. Perlahan jungkook membuka pintu ruangan itu dan matanya langsung tertuju pada taehyung yang duduk diatas kasur dengan melamun menatap jendela.

Tangannya diikat pada ranjang dan kedua kakinya pula.

"Tuan kim."

Senyuman jungkook terpatri sambil menatapnya.

"Aku datang lagi hari ini jadi berhentilah mengacuhkanku."

Jungkook berusaha mencairkan suasana namun taehyung hanya menatapnya datar.

Bahkan saat kau berusaha membunuhku aku membalas menciummu, hari ini kulakukan apapun demi dirimu kim. Tersenyumlah.

Jungkook mulai mendekati ranjang dan menaikinya, dia memposisikan duduk di pangkuan taehyung tetap dengan senyuman itu.

"Jeon jungkook kim selalu ingat itu."

Bibir jungkook mulai begerak mencium bibir taehyung dan melumatnya kasar. Ranjang itu sedikit terguncang karena taehyung memberontak dari ikatannya, mata jungkook sedikit melirik tangan taehyung yang mengepal satu sama lain.

Tangan jungkook mulai bermain di dada taehyung dan membuka satu per satu kancingnya. Dia menggesekkan bagian bawahnya dengan terus memberi taehyung sentuhan halus.

"Si-sial harusnya aku yang memimpin."

Satu kalimat keluar dari taehyung sesaat setelah ciuman itu terlepas. Jungkook hanya tertawa kecil membalasnya. Tangannya bergerak lagi melepas celananya sendiri dan melepas celana taehyung pula.

"Kau suka bemain kasar kim?"

"Bergeralah cepat ada cctv di ruangan ini."

Jungkook membolakan matanya terkejut sementara taehyung hanya menampilkan smirk nya. Setelah beberapa saat menunduk berpikir akhirnya tangan itu bergerak memegang penis taehyung dan mengocoknya pelan. Dia mengarahkan penis taehyung pada lubangnya.

"A-ahh sakit."

"Dasar perawan."

Jungkook cemberut sesaat lalu mendekatnya wajahnya kembali pada taehyung dan melumatnya pelan. Tangannya melingkar pada leher taehyung dan mulai menggerakkan bagian bawahnya. Tubuhnya bergerak naik turun dengan desahan yang tidak terelakkan.

"Le-lebih cepat."

Jungkook mendengar geraman taehyung dan mempercepat gerakannya. Keduanya mengejar pelepasan masing-masing.

"Maaf untuk semuanya."

Itu adalah kalimat terakhir yang jungkook dengar dari taehyung hari itu. Setelah mendapat pelepasan masing-masing jungkook terlelap sementara taehyung kembali melamun.


#Day 8

Untuk pertama kali biarkan aku meminta balasan dari setiap perngorbanan.

Tbc.

NOSENSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang