RAWAN TYPO:V
********
Keluarga Pratama memiliki seorang gadis cantik yang ceria . Keceriaannya lah yang menjadikan suasana kediaman Pratama menjadi ramai .
Seperti saat ini mereka sedang berkumpul diruang keluarga menikmati tontonan yang mereka saksikan . Terlihat diatas sofa empuk yang duduki seorang suami istri yang tak lain adalah Davin yang sedamg merangkul pinggang Anantasya possesiv . Lihatlah sekarang mereka sedang mengumbar kemesraan didepan anak mereka . Hei ingat ini bukan dikamar ada anak kecil disini:v
Stela dan Gilang hanya diam melihat kemesraan orang tuanya sudah seringkali ia melihat tontonan seperti ini .
"Ayah bisa tidak kalau ingin berpacaran jangan disini , jiwa kejombloan davin meronta ayah" Gilang ingin rasanya memaki pasutri yang sedang ada didepannya ini . Tapi ia sadar bahawa pasangan yang didepannya ini adalah orangtuanya jadi ia mengurungkan niatnya takut masuk neraka kan surga ada dibawah kaki bundanya . Walaupun ia tau jika dosa dan amalnya ditimbang maka masih berat dosanya tapi ia tak ingin menambah bobot dosanya .
"Hey sudah ada niat dihatimu untuk memakinya berarti dosamu bertambah gilang" author:v
"Yaelah thor kan gak jadi "
"Udah ah back to story!!"author
Perkataan Gilang sama sekali tak digubris oleh Davin . Ia malah tambah mesra dengan mengecup pipi istrinya . Gilang pun sudah jengah dan tak ingin mengurusi lagi perbuatan ayah dan bundanya .
"Ayah " panggil stela dengan nada jengkelnya davin pun langsung melihat stela ia melihat sorot mata stela yang menampilkan kekesalannya . Kalau sudah begitu tak ada yang akan berani melawan stela . Davin pun langsung melepaskan tangannya dari pinggang anantasya .
"Bagaimana sekolah barumu sayang ??" Davin mulai mengalihkan suasana agar tidak tegang .
"Baik , sangat baik ayah . Aku suka dengan sekolahnya" antusias stela ia sangat menyukai sekolahnya meskipun banyak yang nyinyir disana .
"Udah dapet yang ganteng belum sweetheart?" Goda gilang kepada stela dengan alis yang bergerak naik turun .
"Abang stela itu gak nyari cowok tapi niat stela sekolah itu buat belajar paham abang ku sayang? "ingin rasanya stela marah kepada abangnya yang menggodanya didepan sang ayah .
" halah palingan juga takut ayah tau kan makanya ngomongnya kayak gitu " gilang masih saja menyudutkan adiknya . Oh tidak!! Gilang sudah mengibarkan bendera merah yang artinya perang saudara akan dimulai .
"Yang waras mah diem aja , ya gak bun ?" Stela mengerlingkan sebuah matanya agar bunda ikut bermain dalam membelanya .
"Ih apaantuh kok bunda dikedipin" bukannya bekerja sama dengan stela bundanya ikut ikutan memojokkan stela.
" ih bunda maah " stela membuang wajah nya kearah lain tak ingin memandang bunda dan abngny yang membuatmya kesal .
"Padahalkan banyak yang ganteng disekolah . Kok gak ada sih yang nyantol dianaknya ayah" harapan yang tadinya tinggal satu kini punah karna ayahnya pun ikut menggodanya. Kalau sudah begini stela merasa kalau ia seperti dianak tirikan .
" udah ah capek stela mau kekamar" stela berdiri kemudian menatap mereka yang ada diruang keluarga satu per satu kemudian berjalan sambil menghentakkan kakinya.
Kepergian starla membuat keluarganya tertawa karna telah puas mengerjai anak bungsunya itu .
"Udah ah kasian stela . Bang kesana gih liat stelanya" anantasya menyudahi tawanya .
Gilangpun berjalan menuju kamar stela dan menaiki tangga sekarang ia sudah sampai didepan pintu kamar yang bercat biru muda dan dihiasi warna putih seperti lukisan awan serta langit yang menaunginya .
Gilang membuka pintu yang kebetulan tidak dikunci oleh stela dan terlihatlah seorang gadis yang berbaring dengan memunggunginya , gilang berjalan kearah adiknya dan duduk diatas kasur king size nya .
"Sweetheart udah dong ngambeknya abang cuman bercanda tadi " gilang mengelus kepala stela .
Namun tak ada jawaban dari stela ia masih betah dengan diamnya .
"Jangan dicuekin dong stela mau apa nanti abang beliin " mendengar ucapan abangnya sontak stela duduk dan menghadap abangnya .
"Beneran kan " tanya stela kepada gilang
"Iya sayang " ucap gilang mengecup pipi stela
"Yaudah kalo gitu stela mau bakso beranak " stela langsung sumringah saat mengatakannya .
"Yaudah nanti abang beliin oke " stela mengangguk dan memeluk abangnya menyembunyikan kepalanyadidada bidang gilang
Stela menguraikan pelukannya dan mereka saling menatap. gilang tau apa arti tatapan itu tapi ia hanya diam tak ingin membahas apapun yang membuat stela kembali mengingat masa kelamnya .
"Yaudah sekarang kamu tidur gih , good night mysweetheart" gilang mengecup kening adiknya dan beranjak turun dari kasur.
Ia berjalan dan ketika ia memegang knop pintu ia berbalik dan ....
"Nggak semua yang terjadi dimasa lalu itu adalah hal yang buruk terkadang kita hanya perlu mengingat dan mengambil pelajaran dari kisahnya bukan mengingat dan mengambil kesedihannya . Tinggalkan yang membuat mu bersedih dan genggam yang membuat mu bahagia . Langit nggak akan selalu menampilkan kecerahannya ada masanya ia mendung dan memilih menumpahkan segala kesedihannya lewat hujan . Begitu juga manusia ia takkan bisa menyembunyikan kessdihannya pasti suatu saat ia akn memperlihatkan kelemahannya .
Tetapi kelemahan manusia tidak dilerlihatkan untuk semua orang .selalu tersenyum dan jangan tunjukkan kesedihan mu katakan kepada dia yang kau anggap berharga tentang kelemahanmu. Maka ia akan merasa dihargai akan kehadirannya " gilang mengucapkannya dengan menatap mata stela yang mulai berkaca kaca . Ia tau betul bagaimana adiknya bagaimana keadaannya ketika semua orang mengatkan stela baik baik saja maka ia akan menentang itu karna ia tau stela pandai menyembunyikan lukanya .*****
See you di part selanjutnya
Jangan lupa tinggalkan jejaknyaAuthor
Fadila fajrini:v
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY OF STELA
Teen Fiction19 MARET 2020 Gadis yang langsung diclaim oleh laki laki yang pernah ditemuinya waktu kecil . Stela nama gadis itu adalah Stela alexa pratama . Kehidupan yang dijalaninya penuh dengan sandiwara . Stela mengidam penyakit yang tidak diketahui oleh or...