13. Amethyst Bracelet

36 3 1
                                    


.

.

Sebelumnya...

Casselyn dan Zero membeku. Tidak ada satu pun dari mereka yang dapat bergerak. Seseorang telah membius mereka dengan jarum yang berfungsi untuk melumpuhkan seseorang.

"Checkmate!" ucap sosok berjubah di belakang mereka.

CHAPTER 13

Sosok berjubah itu kemudian mengeluarkan benang-benang putih halus dari kedua telapak tangannya yang kemudian langsung melilit tubuh Casselyn dan Zero.

Berasa di ujung maut, tiba-tiba saja secercah harapan muncul dalam kegelapan. Terjadi sebuah ledakan yang amat besar. Saat ledakan tersebut mereda, baik Casselyn maupun Zero menghilang.

***

Di sebuah pulau yang jauh, terdapat sebuah bangunan yang cukup besar untuk ditinggali oleh satu orang. Wanita tua yang tampaknya adalah pemilik rumah tersebut sedang berusaha mengeluarkan jarum dari tubuh Casselyn dan Zero yang tidak sadarkan diri. Saat kedua pasang mata tersebut membuka, sontak mereka langsung menanyakan pertanyaan yang sama.

"Siapa kau?" seru Casselyn dan Zero.

"Aku hanya seorang nenek yang ingin membantu anak muda, " jawabnya pelan.

"Apa kau yang membuat ledakan tadi?" tanya Zero.

"Ya."

"Untuk apa?" tanya Casselyn.

"Sudahku bilang untuk menyelamatkan anak muda seperti kalian. Tidak seharusnya kalian berkeliaran malam-malam seperti ini. Kalian boleh beristirahat sebentar kemudian aku akan mengantarkan kalian pulang."

"Tapi tadi itu, apa kau tahu mengapa mereka mengejar kami?" tanya Casselyn.

Wanita itu tidak langsung menjawab melainkan mengamati Casselyn dengan amat dalam dan lama.

"Ehmm..." lanjut Cassleyn ragu-ragu untuk menyadarkan nenek tersebut.

"Mereka memang suka menangkap siapa pun," jawab si nenek yang masih sangat tidak meyakinkan menurut Casselyn dan Zero. Pasti ada sesuatu yang tidak ingin dikatakannya.

"Tapi, mereka seharusnya tidak bisa masuk, kan? Maksudku, dunia ini masih terlindungi, kan?"

"Jangan banyak tanya! Kalian seharusnya fokus saja ke sekolah kalian," tegas nenek itu.

Casselyn dan Zero yang merasa bahwa tidak ada gunanya membantah pun diam dan menerima saja apa yang dikatakan wanita itu.

Casselyn meregangkan lehernya yang sedikit kaku dan melihat kesekeliling rumah. Rumah itu bersih dan rapi walaupun kelihatan sekali perabotannya sudah sangat tua. Ada sebuah perapian yang elegant terletak di sisi kiri Casselyn kemudian di sampingnya terdapat lemari kecil yang terbentuk dari batuan marmer. Pintu lemari itu sedikit terbuka dan ada sebuah gelang yang tampak tidak asing bagi Casselyn.

Sesuai nalurinya, Casselyn dengan sigap meraih pintu lemari itu terbuka. Sebuah gelang perak yang cantik dengan ukiran rumit namun tetap elegant dan di tengahnya terdapat Amethyst Stone berwarna ungu mengkilap.

"Ini... Maaf, tapi bagaimana kau bisa memiliki gelang ini? Aku juga memilikinya," tanya Casselyn sambil menunjukkan kedua gelang yang identik tersebut.

Nenek itu sejenak tampak terkejut, namun ia langsung menguasai diri.

"I-itu, itu bukan urusanmu. Tolong kembalikan ke tempat semula."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Axelisttaire (Slow update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang