1.Rainbow shell

366 20 0
                                    

" Lyn, aku di sini. " ujar seorang gadis berambut cokelat hazel sambil melambaikan tangannya.
" Chloe. Ah, aku mencarimu dari tadi. "
" Hehe, maaf. " jawab Chloe.
" Sedang apa kau? " tanya Casselyn.
" Ah, aku sedang menyelesaikan PRku hehe. "
" Oh. "
" Cuma 'oh'? " tanya Chloe.
" Terus apa? " Casselyn balik nanya.
" Apa kau sama sekali tidak ingin membantuku? " tanya Chloe dengan wajah memelasnya.
" Ck, dasar. " kata Casselyn sambil mengeluarkan PR nya dari ransel hitam yang dipakainya.
" Hehe, thank you yah. "
" Eh, gelangmu cantik. Dimana kau membelinya? " tanya Casselyn saat melihat gelang yang terkait di lengan Chloe.
" Oh, ini dibelikan oleh papaku saat ulang tahun kemarin. "
" Mengapa aku tidak pernah lihat? " tanya Casselyn sambil memegang lengan Chloe.
" Iya aku baru memakainya. "
" Em, Casselyn... " lanjut Chloe dengan pelan.
" Ya? "
Sesaat Chloe sudah tergeletak tak sadarkan diri. Casselyn panik dan segera berteriak agar orang-orang membantunya membawa Chloe ke UKS.

Dokter UKS bilang Chloe kehabisan tenaga. Mungkin karena Chloe belum sarapan pagi. Tapi, Casselyn tahu apa penyebab Chloe pingsan yang sebenarnya. Ya, itu ulah dirinya. Tapi itu bukan kesengajaan. Kejadian seperti ini sudah sering terjadi bahkan sejak Casselyn masih balita. Saat tak terkendali, Casselyn bisa menghisap energi semua makhluk hidup. Digaris bawahi, makhluk hidup. Itu berarti termasuk hewan dan tumbuhan.

Casselyn takut, dan kesal terhadap dirinya sendiri. Ia benci mengapa ia terus terusan melukai orang yang disampingnya, dan sekarang sahabatnya sendiri. Cairan bening seketika mengalir dengan sendirinya dari sebuah manik beriris violet.
***
Casselyn pulang dengan keadaan kacau dan sebentar lagi ia pasti akan berperang melawan wanita gila. Benar saja, wanita gila itu sudah berdiri di depan pintu rumah.

" Kau melakukannya lagi, bukan? "
"... "
" Jawab aku anak aneh! "
" Kau sudah tahu mengapa bertanya? " lawan Casselyn.
" Oh, kau sudah berani rupanya! APA KAU TAHU, AKU BISA SAJA MENGUSIRMU SEKARANG JUGA! KAU HANYA MENUMPANG DI SINI. DASAR TIDAK TAHU DIUNTUNG "
" KALAU BEGITU MENGAPA TIDAK MENGUSIRKU DARI DULU DASAR WANITA GILA! AKU TIDAK PERNAH MENYURUHMU UNTUK MEMBESARKANKU! "
" KAU! " kata si wanita gila sambil menjambak surai pink pastel itu dengan kuat.
" Lepas! Sakit bodoh! Ku bilang LEPAS! "

Wanita itu langsung saja melepas jambakannya. Bukan karena ia mau tapi karena ia tidak bisa. Ia bahkan sudah tergeletak di atas lantai putih berkilau. Ya, Casselyn baru saja mengambil energinya. Begitulah kalau ia sedang marah. Semuanya tidak terkendali.

Casselyn langsung saja pergi meninggalkan wanita yang tergulai lemas di lantai itu.

***

" Kau lagi-lagi hampir melakukannya. Sudah kubilang kepadamu untuk mengendalikannya. Tapi, apa? Lihat apa yang kau lakukan! Apa kau tahu apa yang akan terjadi bila orang-orang di luar sana mengetahuinya? Dasar anak aneh! "

Perkataan itu terus mengambang di pikiran Casselyn yang sedang duduk di tepi sungai Rex. Kali ini, wajah gadis itu tampak tak seceria hembusan angin yang sudah berulang kali mengibarkan rambut pink pastel berkilauan itu. Ia ingin disamakan seperti yang lain. Namun, itu tidak akan pernah terjadi. Hal itu bagaikan harimau yang mencium lembut rusa betina di saat jam makan siang.
Almarhum ibunya selalu mengatakan bahwa ia spesial atau ia adalah orang-orang yang terpilih tapi yang ia ketahui sekarang adalah ia hanya seseorang tanpa kata normal.
Casselyn menghelakan nafasnya gusar. Ia harus kembali, pikirnya. Ia segera berdiri dan meninggalkan tempat itu sampai sesuatu yang bersinar tertangkap oleh sudut matanya. Ia menoleh dan terlihatlah sebuah kerang berwarna pelangi tepat ditempat ia duduk tadi. Sebelumnya tidak ada. Casselyn mencoba untuk melihatnya lebih dekat dan menyentuhnya. Kemudian, sesaat semuanya menjadi gelap, sesak seperti tersedot ke dalam sebuah pipa kecil.

Axelisttaire (Slow update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang