Halo. Makasih udah mau baca dari sini. Sebetulnya aku pribadi nggak ada masang ekspektasi apapun kapo bakal ada yang suka atau gimana, karena ini awalnya hasil iseng sekaligus eksperimen aku buat jelajahin genre fantasy dan bikin world-building sama magic system sendiri. Eclipse Diary juga fantasy memang, cuman di sini aku mau coba lebih explore karena pake POV 3. Dan, yah, semoga waktu yang kalian pakai buat baca ini bisa ngasih kesan yang baik.
Selamat jelajahin Sorcerè Universe bareng-bareng ;)
-
"Hei, Hoseoki! Yakin mau langsung pulang?"
Pria yang sibuk mengemasi kotak-kotak kayu ke dalam tasnya itu mengangguk tanpa menoleh pada orang yang ada di hadapannya. Gurat cemas tak luput dari wajahnya tatkala dia berdiri dari meja, membawa tas tersebut sebelum menunduk.
"A-aku harus pulang," kata pria itu tergesa.
"Kenapa? Minumanmu bahkan belum habis?"
"Adikku...."
Orang yang masih duduk di meja itu heran, tak mengerti bagaimana bisa Jung Hoseok yang sebelumnya masih tertawa sambil menenggak minumannya begitu transaksi jual beli koleksi langka yang Hoseok kantungi selesai. Tapi keheranan orang itu sama sekali tak menemukan jawaban, karena Hoseok sudah lebih dulu angkat kaki, dengan buru-buru keluar dari bar.
Sebetulnya, Hoseok pergi pun bukannya tanpa alasan. Gelangnya bergetar baru saja, dan hanya ada satu hal yang bisa Hoseok simpulkan. Ada sesuatu yang terjadi pada adiknya.
Dari semua koleksi langka yang Hoseok jual, gelang magis ini pengecualian. Dia mendapatkannya dari seorang laki-laki aneh yang dia bantu tahun lalu untuk kabur dari kejaran algojo rumah bordil. Hingga saat ini Hoseok tidak begitu paham kenapa, yang dia lakukan hanya mengiyakan dan memberikan ruang bagi laki-laki tak dikenal itu untuk bersembunyi sesaat.
Setelah bersembunyi satu jam lebih, laki-laki itu akhirnya pamit. Hanya saja sebelum pergi dia meninggalkan dua gelang dengan tiga bandul, dengan bandul paling tengah berwarna merah darah.
"Anggap saja ini bantuan kecil dariku," kata laki-laki itu. "Gelang ini akan menghubungkan kau dan adikmu. Jika ada sesuatu yang terjadi di antara salah satu dari kalian, gelang ini akan saling bergetar, beresonansi."
Kemudian laki-laki itu pergi dan minta pada Hoseok untuk mendoakannya. Katanya dia juga sedang mencari adiknya.
Sebagai penduduk Merveil, Hoseok tahu bahwa sihir merupakan hal yang terlarang. Namun sejauh ini, tidak ada yang tahu soal gelang ini, dan Hoseok sendiri tidak tahu apakah gelang ini memang punya sihir atau semacam teknologi terbaru. Hoseok bahkan sempat mengira laki-laki itu dari masa depan.
Dengan langkah kaki cepat Hoseok berlari, menyusuri gang gelap untuk sampai ke rumah. Tetapi di perempatan gang, Hoseok merasa menabrak seseorang, membuatnya lantas terjatuh.
"Maaf, aku buru-buru."
Isi tasnya sedikit berantakan, membuatnya lantas membungkuk untuk memungutinya dan meletakkannya kembali ke dalam tas. Hoseok baru saja mau berdiri ketika suara geraman yang begitu kuat membuatnya tersentak.
Kepala Hoseok langsung menengadah, mendapati orang yang sebelumnya dia tabrak sudah berada di depannya.
Atau mungkin... bukan orang.
Tubuhnya ditutupi tudung panjang, tetapi Hoseok sama sekali tak bisa melihat wajahnya. Yang ada di balik tudung kepala itu hanyalah kegelapan, tak lebih. Entah penerangan jalan yang begitu minim, atau memang mata Hoseok yang agaknya mulai berhalusinasi, namun itu berhasil membuatnya berjengit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apostrophe (✓)
FantasyPINDAH TAYANG DI DREAME/INNOVEL Sepanjang hidupnya, Yoora hanya mengenal satu pekerjaan: mencuri. Itu satu-satunya keahlian yang dia miliki. Bagi Yoora, apa yang diinginkannya pantas dia dapatkan jika sudah jatuh pada tangannya. Dan prinsip itu juga...