Hehe. Apdet lagi. Ada yang nunggu?
-
Yoora terbangun dengan sesuatu yang mengejutkan pagi ini: sebuah garis hitam yang menjalar dari ujung telunjuk sampai ke telapak tangannya, seperti berusaha membelah tangan kanannya menjadi dua.
Awalnya dia pikir garis itu hanya sekadar noda biasanya yang bisa dihilangkan dengan air. Sayangnya dia sudah membasuh tangannya berkali-kali namun garis itu tak kunjung hilang. Rasanya memang tidak sakit, tapi Yoora merasa sedikit cemas.
Dari mana asal garis ini? Kok bisa sepanjang ini?
Merasa butuh sedikit bantuan, Yoora berniat untuk menanyakan hal itu pada Seryu. Mungkin saja Seryu tahu, atau barangkali ini hanya sebuah tanda biasa setelah berkunjung dari Pasar Kelam. Hanya saja, ketika Yoora ke ruang tengah untuk mencari Seryu, ternyata Seryu sudah disibukkan dengan keterkejutan yang lain.
Ternyata ada hal lain lagi yang mengejutkan. Dan kali ini Jungkook lah penyebabnya. Laki-laki itu duduk di sofa bertelanjang dada, sementara Seryu sibuk membuka lilitan perban pada lengannya.
"Betul-betul hilang dalam semalam?" tanya Seryu, dan Jungkook mengangguk.
Penasaran, Yoora pun berjalan mendekat ke ruang tengah. Pertanyaannya dengan cepat terjawab begitu melihat tangan Jungkook yang sudah seperti biasanya. Tidak ada lagi warna-warna kemerahan atas bekas-bekas luka bakar yang menempel di sana. Benar-benar mulus, bersih.
"Ramuan Nenek berhasil, ya?" Kali ini Yoora mengeluarkan suara.
Jungkook menoleh, memandangi Yoora seakan eksistensi gadis itu mengusik, namun Yoora sama sekali tak bergerak. Sementara itu Seryu masih di tempatnya, bersimpuh selagi memegangi lengan Jungkook, sesekali terlihat memijat.
"Ramuan kemarin hanya untuk meredakan sensasi panas," Seryu menjawab sambil berdiri, "tapi ini benar-benar sembuh."
"Sudah kubilang, kan? Akan sembuh dalam semalam," timpal Jungkook cepat sembari memutar pergelangan tangan kemudian menjulurkannya ke depan seakan tengah memindai tangannya sendiri.
Seryu langsung berdecak. "Simpan keangkuhanmu itu, Jungkook. Kau tahu normalnya bukan begitu."
Yoora sama sekali tidak mengerti apa yang normal dan apa yang tidak saat ini, jadi dia hanya bisa diam. Baginya yang asing dengan urusan sihir, sudah mendapat kesembuhan saja menjadi hal yang layak disyukuri. Ketimbang mencoba menebak, Yoora memilih untuk menyampaikan masalahnya.
"Omong-omong, ada yang ingin kutanyakan."
Baik Jungkook maupun Seryu menoleh, tanpa bicara meminta Yoora untuk meneruskan. Karenanya Yoora langsung menjulurkan tangan, menunjukkan telapak tangan kanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apostrophe (✓)
FantasyPINDAH TAYANG DI DREAME/INNOVEL Sepanjang hidupnya, Yoora hanya mengenal satu pekerjaan: mencuri. Itu satu-satunya keahlian yang dia miliki. Bagi Yoora, apa yang diinginkannya pantas dia dapatkan jika sudah jatuh pada tangannya. Dan prinsip itu juga...