Counting down nih wkwk bentar lagi abis~
P.s: bab ini uda aku aplot duluan di Dreame, siapa tau udah ada yang baca duluan di sana.
---
Bangunlah. Lepaskan saja. Keluarkan semuanya.
Suara itu bergema dalam kepala Yoora, seakan memanggil dari jauh. Tapi semua yang dia lihat hanyalah kehampaan berwarna merah. Tak ada apa pun di sini. Seluruh tubuhnya berdenyut, mengalirkan sesuatu yang sialnya ikut mengantarkan rasa sakit. Jantungnya berdenyut lebih cepat, dengungan aneh terus ditangkap telinganya. Rasanya Yoora ingin berteriak, berharap kekosongan yang ada dapat diganti dengan sesuatu yang lain.
Kepala Yoora semakin lama semakin penuh suara seorang wanita yang mengulang kalimat yang sama, membuat sesuatu dalam dirinya hendak meletup, padahal tak ada apa pun di dalamnya.
Atau setidaknya begitu menurut sang gadis mengenai dirinya.
Dia selalu percaya bahwa sekalipun mencuri, meski terlalu banyak kekurangan dan ketidakberdayaan yang dia miliki, setidaknya dia selalu mengenal siapa dia, dan apa tujuannya. Yang dia butuhkan hanyalah diri sendiri. Tapi sejak awal, apa dia betul-betul mengenal dirinya—mengetahui siapa Choi Yoora?
Dia pencuri sebatang kara.
Dia gadis yang harus berjuang untuk tetap berhadap hidup.
Dia manusia.
Namun sekarang, Yoora tak tahu apa lagi yang harus diyakini. Identitasnya seakan membaur bersama udara dan hilang begitu saja.
Kalau begitu aku siapa?
Warna merah yang mengelilinginya semakin pekat dan gelap. Aroma manis dan amis bercampur menjadi satu, memberi pukulan di perut yang membuatnya mual, tetapi di saat yang sama membuat air liurnya melimpah. Dua perasaan bertolakbelakang itu melimpungkannya, dan Yoora merasa dia akan menghilang—dirinya akan lepas kendali.
"Yoora! Yoora! Sadarlah!"
Suara Jungkook.
Berada cukup lama di sekitar laki-laki membuat Yoora terbiasa, bahkan mengenali aroma, suara, hingga keberadaannya. Sama seperti saat ini, ketika dia yakin semuanya kosong, namun kehadiran Jungkook terasa.
Jungkook! Yoora berteriak, tapi suaranya sama sekali tak keluar. Jungkook! Kau ada di mana?
"Yoora!"
Aku di sini!
Demi dewa, lihat aku, Jeon Jungkook! Bantu aku!
Terangi aku—
"Yoora! Hentikan!"
Sekejap, semuanya mendadak terang. Warna merah yang Yoora lihat sebelumnya berhamburan bagai kaca yang dipukul. Cahaya menyilaukan mengelilinginya, membuat matanya spontan terpejam kuat. Di saat itulah tubuh Yoora ditarik ke belakang, punggungnya menempel ke lantai begitu saja. Dia terperanjat. Hanya saja sebelum sempat bereaksi, Jungkook sudah berada di atasnya, kedua lengan laki-laki itu mengunci sisi tubuhnya, sementara dari kepalan tangannya menjalar cahaya menyerupai tali yang mengikat Yoora pada posisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apostrophe (✓)
FantasyPINDAH TAYANG DI DREAME/INNOVEL Sepanjang hidupnya, Yoora hanya mengenal satu pekerjaan: mencuri. Itu satu-satunya keahlian yang dia miliki. Bagi Yoora, apa yang diinginkannya pantas dia dapatkan jika sudah jatuh pada tangannya. Dan prinsip itu juga...