Ayu menempelkan aksesoris kesayangannya di bagian rambut tipisnya yang membuatnya lebih cantik pagi itu, ia berjalan menuruni anak tangga dengan terburu buru setelah banyak sekali hitungan jam yang menyita waktunya untuk pergi ke sekolah. Ayu sudah rapih mengenakan seragam, dasi dan tak lupa rok nya yang sudah di ganti dengan rok yang baru karena robek kemarin.
"yu ka abi pikir kamu udah berangkat, gimana sih itu pak umus udah nungguin kamu di depan dari tadi.." Abimanyu marah melihat adik semata wayangnya yang terburu buru merapihkan peralatan sekolahnya dan waktu sudah lebih dari jam 7 kurang 2 menit.
"aku telat ka.."
"kamu ga sarapan dulu?"
tanya Abimanyu yang masih memakai balutan piyama berwarna hitam. Rambutnya yang tak tentu arah dan wajahnya yang masih terlihat berminyak layaknya orang yang sudah tak mencucinya beberapa hari. Abimanyu mengunyah nasi goreng kedalam mulutnya dengan lahap dan masih menunggu adiknya untuk menjawab pertanyaannya.
"ga laper.." Jawab Ayu yang langsung siap berlari keluar setelah selesai mengenakan sepatu all starnya.
"itu di dapur siapa yang udah bikin roti bakar? kok bungkusnya ga di beresin gitu?"
"emmm.."
"yu?"
"iya ayu.." Jawab Ayu pelan.
"buat siapa?.."
"Ayu pergi dulu. Bay ka abi!"
Ayu berlari keluar rumah tanpa menjawab pertanyaan kakaknya dengan wajah yang panik karena beberapa menit lagi jarum panjang jam akan segera menunjukan tandanya masuk sekolah.
Ayu langsung memakai helm dan naik
ke atas motor pak umus yang sudah menunggunya sedari tadi. Pak umus adalah ojeg pribadi Ayu dari dia SMP, karena kakaknya sibuk kuliah dan tak sempat untuk memanjakannya dengan mengantar atau menjemput adiknya jika tidak dalam kondisi mendadak maka Ayu lebih memilih untuk menjadikan pak umus untuk menjadi supir seribu magic untuk menjadi pengantarnya atau penjemputnya ke sekolah.Tak hentinya Ayu berdoa agar gerbang sekolah belum tertutup. Setelah 2 tahun sekolah di SMA pradipa Ayu sangat trauma dengan yang namanya kesiangan karena insiden saat dia pertama masuk sekolah itu yang membuatnya menangis adalah untuk yang pertama kalinya terlambat datang ke sekolah!
Ayu turun dari motor pak umua dengan cepat dan ternyata gerbang sudah tertutup rapat. Untuk yang kedua kalinya Ayu quenby elvina terjebak dalam situasi kesiangan.
"duh kenapa bisa jadi kaya gini sih"
Ayu bergerutu pada dirinya sendiri,matanya mulai berkeliaran dan mencoba mengetuk ngetuk pintu pos satpam. Mencoba membujuk satpam sekolah untuk mau membantunya kali ini, tapi semuanya nihil pak satpam tidak bisa membantunya karena sudah menjadi kebijakan sekolah.
"pak plis, tolongin saya...."
lirih Ayu sambil menunjukan teary eyes dengan imut. Bibirnya ia sodorkan lebih kedepan tapi tetap saja pak satpam yang memakai seragam berwarna putih itu tidak bisa membantunya. Ayu menghela nafas dalam dalam mencoba bersikap tenang, berpikir bagaimana caranya dia dapat masuk.
"Buka!"
Suara lantang itu terdengar jelas oleh Ayu, juga suara seruan motor yang berderu keras membuat Ayu diam dalam sekali tatap. Matanya bak tersihir oleh suatu keajaiban, orang yang ada di hadapannya kali ini adalah orang yang membuatnya kesiangan. Kalo aja gue ga bikinin dia roti bakar, mana iya gue kesiangan. Batin ayu sambil masih setia menatap Aksa pagi itu.
"maap den, saya ga bisa bukain soalnya udh di suruh sama pa pradipa.." Jelas pak satpam dengan ketakutan. Merasa ragu ingin membuka tapi takut juga dengan atasannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa, Ayu & Arya
JugendliteraturBayangin kalo kalian jadi pemeran utamanya! Mana yang bakal kalian pilih? Namanya Aksa pradipa 1. Nakal dan berantakan 2. Bintang dan juaranya baku hantam di sekolah. 3. Semua anak sekolah takut sama Aksa, bukan cuman karena jago baku hantam tapi...