Aksa, Ayu & Arya. 06

80 5 0
                                    

"Menurut lo sehabis penutupan acara ngapain lagi ya?"

"yu?.."

"ayu.."

"heh.." Abimanyu datang menghampiri Ayu yang masih melamun dengan tatapan kosong ke arah televisi yang tak menyala.  Goyahan sang kaka membuatnya benar benar langsung memejamkan mata dan menatap ke arah Arya yang sedari tadi mengajaknya berbicara untuk mendapatkan solusinya.

"kenapa?.." Tanya Ayu dengan rambutnya yang sudah di cepol ke atas dengan baju t-shirt berwarna kuning, menghiasi ruang keluarganya sore itu.

"itu arya dari tadi nanya, kenapa sih kamu ngelamun mulu?" Abimanyu menatap adiknya dengan dalam, khawatir mulai terserang kedalam hatinya. Ayu yang juga menatapnya langsung tersenyum pelan.

"aku laper ka.." jawabnya sambil tersenyum kaku.

Abimanyu memutar bola matanya sambil menarik nafasnya dalam dalam lalu mengacak ngacak rambut adiknya dan langsung berdiri bergegas membuatkan sesuatu yang dapat di makan untuk Ayu dan Arya. Arya yang tahu bahwa Ayu berbohong hanya menghela nafas pelan dan melepaskan pulpen yang ada di genggamannya sedari tadi dengan cepat.

Meja yang sudah tak beraturan dan buku buku berserakan hanya di sibukkan oleh Arya, sedangkan Ayu hanya melamun walaupun sesekali berkomunikasi meskipun kurang baik. Arya yang masih melekatkan seragam di tubuhnya saat senja mulai hilang dan akan segera tergantikan oleh malam menatap dalam mata Ayu yang duduk di sampingnya.

"lo mikirin Aksa?"

"hah?.."

"sori yu soal kemarin gue berantem sama aksa.. Gue cuman.."

"gapapa ya.."

"yu.."

Ayu menoleh, "gue ga mau lo deket sama Aksa.."

"kenapa?.."

"dia ga baik yu.. dia brengsek, lo tau sendiri kan?"

Ayu menundukan kepalanya, memang benar Aksa memang begitu. Itulah penilaiannya dulu terhadap lelaki tampan itu, tapi itu dulu. Ayu bingung, Aksa pasti sudah terluka karena kata kata kasarnya tadi siang di kantin.

"gue mohon yu.." Sambung Arya serius.

"dulu gue emang pikir gitu, tapi semenjak dia nolongin gue gue ngerasa dia g seburuk yang orang lain pikir ko.."

"lo liat kan yu kemarin dia mukulin gue sampe gue babak belur?"

"lo yang pukul dia duluan"

"lo suka sama dia yu?"

"gue engga bilang gitu ya"

"gue mohon yu, masih banyak orang yang pantes lo jadiin temen.."

"dia baik arya.."

"dia baik pasti karena dia mau sesuatu dari lo.."

"maksud lo?.."

"siapa tau aja dia mau mainin cewe lugu kaya lo, lo tau sendiri kan Aksa kaya gimana.. Dia ga pantes jadi temen lo yuu.."

"apa urusannya dia pantes atau engganya jadi temen gue sama lo?"

Ayu melotot menatap tajam ke arah Arya, hatinya terasa gundah ketika Arya melontarkan kata kata kotor terhadap Aksa yang selalu menolongnya akhir akhir ini.

Aksa tidak seperti yang orang lain pikirkan, Aksa memang orang yang punya kepedulian dan buktinya Aksa selalu menolong Ayu di saat Ayu memang butuh pertolongan. Tapi kenapa semua orang sangat menganggapnya buruk sampai seorang ketua osis yang di anggap paling bijaksana pun dapat mengatakan hal kotor tentangnya.

Aksa, Ayu & AryaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang