Kelas 2 jurusan indonesia sibuk ngobrol dan saling melempar tawa dengan teman teman sebangkunya pagi itu sebelum bu Niken masuk untuk mengajar di kelas itu. Arya berdiri dari bangkunya dan menghampiri Ayu yang tengah asik tertawa berseri bersama kedua sahabatnya yang tak lain adalah Naomi dan Chaca.
"yu catatan osis mana?"
Tanya Arya membuat ketiga perempuan manis itu langsung menoleh ke sumber suara. Ayu yang di tanya dengan nada sedikit tegas langsung mengangguk dan memberikan kertas kertas yang tersusun rapih dengan judul 'catatan osis pertandingan basket' pada laki laki yang dari kemarin malam memintanya.
"makasih.."
"Heh! tunggu.." Naomi berteriak kencang sebelum Arya benar benar berbalik dan melangkah pergi dengan wajahnya yang datar pagi buta itu, tak seperti biasanya.
"lo mau kemana?" Tanya Naomi kepo.
"mau nganterin catatan ini ke vivina.."
"Vivina..?" Tanya Naomi mengulang nama yang di sebutkan Arya beberapa detik lalu, Arya yang mendengarnya mengangguk sambil masih menggenggam beberapa kertas kertas rapih yang baru saja tadi Ayu berikan padanya.
"Ada apa ni? Lo deket sama vivina?"
Naomi kembali berulah dengan celotehannya yang asal asalan. Ayu menyenggol naomi sambil mengodekan pada Naomi untuk tidak terlalu mencampuri urusan Arya bagaswara sang ketos SMA pradipa itu aplagi bertanya tanya soal masalah pribadinya.
"emang kenapa kalo Arya deket sama Vivina?" Tanya Chaca receh dari samping membuat Ayu, Naomi dan Arya menatapnya secara bersamaan. Chaca yang polos masih memberikn tatapan tak mengerti.
"emangnya..." Chaca belum menyempurnakan kalimatnya Naomi langsung memejamkan matanya dan menutup rapat mulut Chaca agar tak bersuara lagi saat itu.
"udah gue ga ngomong sama lo Cha.." Ujar Naomi membuat Chaca menghela nafasnya pelan sambil memanyunkan sedikit bibirnya kedepan dengan rasa sedikit kecewa.
"gue cuman kenal aja dan dia minta catatan ini ke gue kemarin.." Arya menjawab pertanyaan Naomi dengan tenang walaupun pertanyaan itu sudah di selangi beberapa kata yang sangat tak penting untuk di katakan saat itu.
Arya kembali membalikan tubuhnya tapi Naomi mencegahnya. "Apa lagi Naomi?" Tanya Arya menatap Naomi serius. Naomi terkekeh dan langsung memaksa Ayu untuk berdiri.
"Biar Ayu aja yang ngasih, sekalian dia mau ketemu Aksa.." Arya yang mendengarnya langsung merasakan bahwa jantungnya berdetak lebih cepat. Ayu yang kaget Naomi bisa mengatakan hal yang memalukan itu langsung menyenggol bahu sahabatnya dengan cukup emosi.
"Apa sih?" Naomi bergerutu pada Ayu yang terus menarik roknya untuk duduk kembali di bangkunya dengan paksa. Naomi yang memiliki gaya rambut pendek dan tubuh percis bule bule blasteran itu sedikit kesal dengan salah satu sahabatnya itu, Ayu.
"Udah sini biar Ayu.."
"gapapa tar gue chat aja biar Aksa yang dateng kesini nemuin gue, lo pergi aja.." Ayu memotong kalimat Naomi yang belum sempurna, Ayu tersenyum pelan ke arah Arya dengan paksa dan kembali menyeret Naomi untuk duduk di bangkunya. Arya yang mendengarnya hanya menarik nafas dalam, bukan saatnya untuk terluka karena ini masih pagi, seperti itulah pikirannya.
Tanpa mengatakan apapun Arya pergi cepat keluar kelas dengan hati yang kembali parau. Sedangkan Ayu langsung melotot ke arah Naomi dan hanya di balas senyuman kalem dari salah satu sahabatnya yang kurang aja itur.
Arya berjalan dengan cepat sambil masih memberikan senyuman kepada seluruh siswa yang menyapanya dan menghormatinya sebagai ketua osis di sekolah itu. Arya sampai di kelas yang tertera kelas 2 jurusan geografi itu, Arya langsung masuk dan mendapati Vivina yang melambaikan tangannya sambil tersenyum manis ke arahnya dengan rambut cepolnya yang sederhana itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa, Ayu & Arya
Teen FictionBayangin kalo kalian jadi pemeran utamanya! Mana yang bakal kalian pilih? Namanya Aksa pradipa 1. Nakal dan berantakan 2. Bintang dan juaranya baku hantam di sekolah. 3. Semua anak sekolah takut sama Aksa, bukan cuman karena jago baku hantam tapi...