Aku enggan
Waktu berdetak kian memburu
Memaksaku berlabuh pada dermaga siksa
Luntang-lantung haus tarian angin
Namun, jalan pun aku tak mampuAku enggan
Segala membuatku terjebak dalam etalase nestapa
Mengoyak dada renta ini
Kucuran darah menerobos luka
Aku tak berdayaBerbagai wujud kepedihan bersembunyi pada setiap jeritan
Mengisyaratkan naik daunnya duka
Masih kuatkan napas ini terus berhembus?
Masih dapatkah nadi ini mengalir?
Aku awamDoaku menyelusup awang-awang
Mengharap secerca cahaya datang menembus gelapnya nabastala
Tuhan, hamba berpangku diri
Entah takdir ataukah nasib
Setidaknya berilah hamba bahagiaMy City, 27 Maret 2020
Vote vote vote vote skuy👣💫
KAMU SEDANG MEMBACA
Buah Pena Milik Kita
PoesíaKumpulan puisi karya pribadi dengan sejumlah diksi yang insyaallah bisa buat readers happy GAPAPA REQUEST ASAL VOTE DAN FOLLOW OKEEE👍 Vote Dan Komen Ya Temen-Temencuuu follow author jugaa