Hai guys:D.
Lama tak berjumpa, ehe
.
Happy reading ^3^_
□■□ɴᴇᴠᴇʀ ᴇɴᴅɪɴɢ
🅢🅣🅐🅡🅣
□■□
_
Seungyoun masih menatap Midam dengan wajah terkejut.
Kalimat yang Midam ucapkan itu benar-benar tak terduga."M-maksud lo?, gue pikir lo bakal--"
"Gue yang dulu pasti bakal ngomong gitu ke lo" potong Midam.
Cowok itu lalu duduk dengan santai di pinggir rooftop.
Mata Seungyoun menatapnya makin bingung."Sini duduk dulu, gue udah bilang mau ngomong sesuatu dulu kan, sebelum lo bener-bener ngambil keputusan"
Seungyoun akhirnya mengikuti perkataan Midam, ia lalu duduk di sebelah Midam.
Entah kenapa, untuk beberapa alasan kini Seungyoun menghembuskan nafas nya lega."Lo marah karena (y/n) ga pernah ngabarin lo?"
Midam bertanya tanpa menatap Seungyoun.
Seungyoun diam sebentar, mencoba mengatur kalimat yang akan dia lontarkan."Masalah gue bukan cuma di (y/n)"
"Di keluarga lo juga?" Tebak Midam cepat.
Seungyoun menghembuskan nafas nya dalam."Gue tau, seberapa frustasi nya lo saat ini, tapi--"
"Ga usah sok tau!" Seungyoun memotong kalimat Midam cepat.
"Lo ga tau apa-apa, lo ga akan pernah tau apa-apa sebelum lo ngerasain sediri apa yang gue rasain selama dua tahun terakhir ini!" Tegas Seungyoun, dengan nada yang sedikit membentak."Hahah" Midam tertawa pelan.
Lalu tak lama raut wajah nya berubah.
"Lo fikir gue ngomong gini karena sekedar mau ngehibur lo?" Nada suara Midam berubah, Seungyoun sedikit tersentak dibuat nya."Gue berani ngomong gini, karena gue juga sempat ngerasain apa yang lo rasain"
Seungyoun terdiam, mata nya fokus menatap Midam yang seolah tengah menahan amarah.
"Lo ngerasa di khianati sama orang-orang di sekeliling lo kan?, lo ngerasa ga ada lagi yang peduli sama lo, ditambah (y/n), orang yang selalu ada dipikiran lo nyata nya udah bahagia sama yang lain"
Seungyoun diam. Ia tak tau lagi harus menjawab perkataan Midam bagaimana.
"Lo tau youn?, lo sama gue itu sebenernya mirip" Midam menyinggungkan sedikit senyum di bibirnya.
Seungyoun memperhatikan Midam, tanpa berniat untuk membalas perkataan Midam sedikit pun."Tapi ke-miripan kita itu bukan hal yang bagus, youn. Lo harus memperbaiki hal itu, jangan cuma mikirin apa yang lo rasain, tapi lo harus ngebayangin berada di posisi orang tua lo.
Apa yang mereka rasa kan, apa yang mereka pikirkan, disaat lo udah tau semua itu, mungkin lo bakal bisa ngerti dan milih sesuatu hal dengan lebih benar, ga kaya sekarang ini"Midam mengakhiri kalimat nya, pandangan nya kini beralih kearah Seungyoun.
Seungyoun tersenyum sinis, lalu kembali berdiri.
"Gue kira, lo bakal ngomong hal sehebat apa, sampe gue harus nunggu dan ngedengerin semua ocehan lo"
Mata Seungyoun kemudian beralih, menatap Midam dengan tajam."Ternyata lo sama aja" lanjut Seungyoun.
"Youn--"
"Tapi, yah, usaha lo ga sia-sia kok" potong Seungyoun. Midam mengerutkan dahi nya tak mengerti. 'Ga sia-sia' apa artinya Midam berhasil mencegah Seungyoun untuk bunuh diri?. Pertanyaan itu kini berputar-putar di kepala Midam.
"Apa itu artinya--"
"Iya, gue ga jadi. Tapi, bukan berarti ga bakal, gue cuma mau nyoba, untuk sekali ini, mempercayai seseorang"
Midam tersenyum saat mendengar ucapan seungyoun.
"Jangan senyum kaya gitu, geli gue!" Ketus seungyoun menatap Midam jijik.
"Gue kira, lo ga bakal ngedengerin gue" lirih Midam.
"Gue cuma mau nyoba ngelakuin saran lo. Tapi, kalau ternyata pada akhirnya semua sama aja, lo ga punya hak lagi buat ngelarang gue, kalimat macam apapun yang bakal lo katain, gue ga bakal ngederin lagi" jelas Seungyoun.
Midam sontak menepuk pundak Seungyoun, masih dengan senyuman di bibirnya.
"Gue yakin, lo ga bakal pernah ngelakuin hal itu" Tegas Midam.
"Gue bilang berenti senyum, goblok!" Seungyoun menyikut perut Midam hingga membuat cowok itu mengaduh kesakitan.
"Dasar ga tau terimakasih!" balas Midam.
"Lo beneran goblok apa gimana?, seharusnya lo minta maaf sama gue. Gegara lo sekarang gue laper, coba tadi kalo gue jadi lompat, pasti ga bakal ngerasain laper kaya gini" sahut Seungyoun lagi, lalu melipat kedua tangan nya di dada.
"Kok jadi gue yang salah?!"
"Gue ga mau tau, sebagai ganti nya, sekarang traktir gue mcd"
Seungyoun kemudian menarik paksa lengan Midam."Woy!, kok gue nyesel ya udah ngehalangin lo, sana lo lompat aja deh sekarang" kesal Midam.
Tapi akhirnya dia hanya bisa diam mengikuti seungyoun dengan pasrah._
<Never Ending>Ga jadi bundir kok gaes ><, yakali tokoh utama nya mati bundir, ga elit banget.
Mending mati gegara keselek tulang ikan, yekan.Btw, kalo masih ada yang nungguin cerita ini, besok aku update lagi, kalo nggak juga aku bakal update, tapi minggu depan 😂.
nd stay health guys♡
Babay~
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Ending ¦ Cho Seungyoun
Fanfiction⚠ Hiatus Sementara ⚠ [ Sequel of 'Love in Silence; Cho seungyoun ] ❝ aku tau kamu akan kembali lagi ❞. >sebelum baca ini, baca 'Love in Silence' dulu, biar ngerti jalan cerita nya. Start: 13 Desember 2019 Finish: ---