[s2] 4.5 pulang

1.9K 197 26
                                    

Jira yang baru melepaskan pelukannya dengan Jeno itu langsung menatap ke arah ambang pintu. Ada Mark dengan sekeranjang buah-buahan di tangannya.

"Eh, Mark"

"Sorry, gue ganggu ya kayaknya?" Ucap Mark.

Jeno menggeleng. "Mau jenguk Jira kan? Masuk aja, gue kebetulan mau ke bawah bentar" Ucapnya yang langsung ditatap tak percaya oleh Jira.

"Beneran gak papa?" Tanya Jira pada Jeno. Ia bertanya karena pria itu kan sebelumnya tidak ingin Jira bertemu dengan Mark. Namun sekarang tiba-tiba saja ia akan pergi dan membiarkan Jira dengan Mark berdua di sini.

"Gak papa, sweetie, Mark juga pasti khawatir sama kamu" Jawab Jeno sambil mengelus rambut Jira pelan.

Jira mengangguk sambil tersenyum sebelum Jeno keluar dari kamar inapnya.

Sementara itu, Mark langsung mendudukkan diri di kursi sebelah brankar Jira setelah menaruh keranjang buah-buahan yang ia bawa tadi di meja.

"Gimana keadaan kamu?"

Jira tersenyum. "Udah baik-baik aja kok, besok juga udah boleh pulang meskipun masih harus bed rest"

Mark mengangguk-angguk mengerti. Lalu keduanya malah terdiam yang membuat situasi menjadi canggung.

"Tadi malem aku jujur ke Jeno sama yang lain" Ucap Mark tiba-tiba.

"Jujur apa?"

"Kamu kemarin sama aku seharian, bukan ke rumah Somi"

Kedua alisnya terangkat. Jira sedikit terkejut ketika tahu jika Jeno tidak marah padanya, padahal ia sudah membohonginya kemarin.

"Aku juga udah jelasin alesan kamu boongin Jeno" Lanjut Mark.

"Ohh pantesan.."

Lalu awkward situation lagi. Entah mengapa Mark merasa tidak bisa mengekspresikan perasaannya seperti kemarin lagi. Pemandangan Jeno yang memasangkan cincin pada Jira tadi terus terngiang-ngiang di pikirannya.

Cklek!

"Oh ada Mark" Jaehyun berucap sambil mendekati brankar Jira.

"Bang Jaehyun! Apa kabar lo?" Sapa Mark sambil bro hug.

"Alhamdulillah baik. Lo gimana? Anak lo sehat? Emaknya gimana?"

Langsung saja Jira menyikut perut Jaehyun. Habis, kakaknya itu masih saja tidak suka pada Mark karena pria itu pernah menyakiti hatinya.

Mark tersenyum tipis. "Sehat juga kok, Bang"

"Eung... ya udah deh kalo gitu gue—"

"Gak papa kali, lo di sini aja, soalnya gue mau ke rumah lagi. Temenin Jira ngobrol, ngobrolin masa lalu kek gitu.."

Jira menatapnya kesal. "Kak Jaehyun ih gak boleh gitu!" Ucapnya setengah berbisik.

Namun Jaehyun malah cengengesan. "Ya udah ya Adek sayang, aku mau ke rumah lagi dadahh" Ucapnya sambil mengecup pipi Jira sekilas.

"Stop call me with 'Adek' !!!" Teriak Jira ke Jaehyun yang buru-buru pergi meninggalkan kamar inap Jira.

Mark terkekeh melihat wajah kesal Jira karena dijahili Jaehyun barusan. Dulu ia juga sering menjahilinya, katanya Jira lucu ketika kesal.

"Kenapa?" Tanya Jira yang melihat Mark masih terkekeh sambil menatapnya.

Buru-buru pria itu menetralkan wajahnya. "Eh nggak, kamu lucu kayak dulu"

Jira hanya tersenyum tipis menanggapinya.

"Ra"

"Hm?"

you, you, youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang