Muslimah #14

52 6 0
                                    

Angin

Angin tolong sampaikan padanya
rindu ini tak bisa tertahan
sehingga tawa pudar dalam kesehariaanku,
tergantikan dengan air mata yang selalu meluncur setiap waktunya.

Setiap langkah ku ini
tak pernah lupa atas namamu dipikiranku, menjadi sebagian harapan yang susah ku kubur dalam keseharianku.

Menjadikan mu adalah sosok terindah dalam hidupku, sebagai sumber semangat akan setiap langkahku.

Awalnya dalam sebuah buku diary banyak sekali namamu, namun sekarang menghilang karena ku sudah bakar setiap harapanku disana, menjadi sebuah debu yang mudah sekali untuk terbang kemana saja.

Angin...
ku ingin dia kembali
dan membawa sebagian hatiku lagi, tuk ku kembalikan ketempat aslinya tanpa mau merelakan lagi dibawanya.

Ketika melihatnya tertawa dengan bahagia, hati ini terasa tenang meski akhirnya dia akan pergi menjemput cintanya.

Biarkan saja hati ini kosong tanpa seseorang lagi yang mengisinya, hanya nama sang penciptalah yang ku tetapkan didalamnya.

Aku ingin melupakan dia selamanya, melihatnya tapi dia tak pernah melihatku, memperjuangkannya tapi dia tak menghargai perjuanganku, merelakannya tapi sulit untuk mengikhlaskan.

Aku yakin saat ini aku butuh proses ketika melupakanmu, semoga ketika aku mundur memperjuangkanmu kau tak maju untuk memperjuangkanku.

Karena proses adalah hal terindah dalam hidupku menunggumu datang kerumah, mengetuk pintu dengan ramah, sembari berniat untuk mengkhitbah.

Tapi itu hanya khayalanku, kau tak akan datang kerumahku karena aku tau kau lebih memilihnya yang lebih baik dariku.

Aku tau aku hanya wanita biasa yang sedang menganggumi mu dalam diam, memintamu disepertiga malamku, mendo'akanmu disetiap sujud sholatku, dan menjadikanmu sumber semangat dalam hidupku.

Aisyahmra
Tasikmalaya, 14 Mei 2020

Diary Aisyah ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang