PELAJARAN TAMBAHAN

56 12 4
                                    

Alarm handphone Naura berbunyi waktu menunjukkan pukul 05.30 wib. Naura bangun dari tidurnya langsung menuju kamar mandi untuk berwudhu setiap subuh Naura bangun untuk beribadah melaksanakan kewajiban nya sebagai seorang muslim setelah sholat subuh Naura bergegas untuk mandi dan bersiap sekolah

Seragam sekolah Naura tidak begitu berlebihan, baju dan rok tidak terlalu ketat, rok dibawah lutut dan rambut Naura yang hitam dan lurus sepinggang di kuncir kuda, wajah Naura yang natural pun hanya dipoles bedak bayi dan lipblam dengan warna natural tidak perlu makeup yang menor karena Naura sudah cantik dan manis bulu matanya lentik dan tebal lesung pipi di bagian kiri, sudah menambah kecantikan nya walaupun hidung nya tidak terlalu mancung dan kulitnya pun sawo matang Naura tidak terlalu cantik tapi manis



•••



Naura menunggu bus sekolah di halte yang tidak terlalu jauh dari rumahnya hanya butuh waktu 8-10 menit dari rumahnya menuju halte

Saat memasuki bus Naura kaget karena melihat laki-laki yang kemarin duduk disampingnya

Kursi bus sudah penuh oleh kerumunan siswa-siswi yang hendak pergi sekolah hanya tersisa satu kursi kosong yaitu disamping Raka

Raka memiliki sifat yang sulit ditebak, Raka terlahir dari keluarga yang kaya raya tetapi dia memilih untuk naik bus dari pada membawa kendaraan sendiri

Tidak ada pilihan lain kecuali duduk disamping Raka meskipun keadaan nya sudah bisa ditebak pasti akan hening

Naura duduk disamping Raka, namun Raka tidak memperdulikan kedatangan Naura disampingnya

Naura membuka buku matematika yang baru saja dia baca semalam, mata Raka yang sedari tadi menghadap ke depan kini melirik ke arah Naura

"ada PR?" tanya Raka

"Ga..gak ada kok" jawab Naura yang masih menunduk sambil membaca buku

"Ajarin gue!" Raka menatap Naura sekilas

"Hm.. ajarin apa?" Tanya Naura bingung

"Materi pembelajaran hari ini" Raka menatap Naura

Selama diperjalanan menuju sekolah Naura menjelaskan materi pembelajaran pada Raka, Raka cukup mahir dalam hal mengingat karena itu lah dia masuk jurusan IPS menurutnya lebih mudah menghafal dari pada menghitung rumus

Bus sampai di halte sekolah dan semua murid hendak turun

"kita lanjut dikelas aja ya" Naura memasukkan buku nya kedalam tas, Raka tersenyum tipis

'ya Allah aku gak salah liat, cowok jutek ini senyum? Ini mimpi atau cuma...' gumam Naura

Namun tak lama lamunan Naura terbuyarkan oleh Raka

"eh Lo mau turun atau cuma mau melamun dalam bus, ntar Lo kesambet lagi"

Raka dan Naura berdiri dari kursinya dan hendak keluar namun karna kondisi didalam bus saat ini sangat padat, Raka dan Naura perlu mengantri

Lalu siswa bertubuh gempal mendorong tubuh Naura karena tidak sabaran untuk turun dan Naura hampir terjatuh untunglah Raka dengan sigap merangkul bahu Naura

"Lo gak apapa?" Raka menatap tajam siswa gendut yang sudah di depan pintu bus

"iya gue gak apa-apa, makasih" Naura menatap mata Raka dan tersenyum manis

Raka Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang