Bel pulang sekolah berbunyi Naura yang biasanya langsung pulang kerumah kini harus pulang kerumah Raka
"Assalamualaikum Bunda" Naura berbicara dengan Bunda lewat telepon
"Waalaikumsalam"
"Bun Naura hari ini pulang telat?"
"Ada apa gak biasanya kamu pulang telat?"
"Naura mau belajar bareng temen Bun"
"Pulang sebelum Maghrib"
"Iya, assalamualaikum Bunda... dah bunda"
"Waalaikumsalam.. yang rajin belajarnya"
Tutt Tutt... telpon terputus
°°°
Raka dan Naura telah sampai di rumah orangtuanya Raka
"Lo tinggal disini?" Tanya Naura dengan mulut setelah terbuka
"iya" jawab Raka singkat, padat, dan jelas
Mata Naura membulat sempurna "wah gila gede banget rumah lo"
"ini bukan rumah gue"
Naura melirik Raka yang sudah membuka pintu rumah "terus rumah siapa?"
"Rumah orang tua gue" Naura menyipitkan mata agak aneh mendengar perkataan Raka
"Masuk" Raka menarik tangan Naura
"Kok sepi.. Lo tinggal sendirian dirumah Segede ini?" Langkah Naura berhenti dan otomatis langkah Raka juga berhenti
"Sama nyokap" Raka melepas genggaman tangan Naura
"Tapi kenapa sepi? Nanti kamu..."
"gue gak bakal ngapa-ngapain Lo" Raka lanjut berjalan menuju kamar dan meninggalkan Naura sendirian di ruang tamu
Naura duduk di kursi ruang tamu dan mengeluarkan semua buku pelajaran tak lama seorang wanita cantik, tinggi, dengan rambut hitam sebahu masuk kedalam rumah dan menatap Naura
"Temennya Raka?" tanya wanita itu
"Ha.. halo tan saya Naura teman sekelas Raka" senyum kaku
"Hai.. saya Rani ibu Raka, Raka nya kemana?" Rani membalas senyuman Naura
"dikamarnya tan"
"Raka!!" Panggil Rani
"Iya ma, kok udah pulang cepet banget?" Teriak Raka yang berjalan turun dari tangga
"Eh kok gak bilang dulu kalo bawa menantu, kan bisa mama beliin makanan yang enak-enak" goda Rani
"Apaan sih ma, dia itu temen bukan pacar" Raka cemberut
"Ayo duduk dulu" mengajak Naura duduk di kursi
"Jadi sejak kapan kalian pacaran, sebelumnya Raka Ngak pernah ngajak pacarnya kerumah?" Selidik Rani
"Ahh, sa... saya sama Raka Ngak pacaran kok tan" jawab Naura gugup dan menatap Raka sekilas
"Masa sih kalian gak pacaran?" Selidik Rani
"Udah lah ma mending mama mandi.. bauk"
"Alah ngomong aja kamu mau berduaan kan" goda Rani
"Maaf nyokap gue emang suka gitu" Naura mengangguk paham
"Ayo kita mulai dari mana?" Tanya Naura
"awal" jawab Raka singkat
Naura mulai menjelaskan materi pelajaran matematika dari awal
Raka fokus memperhatikan
"Udah ngerti?" Tanya Naura diakhir materi
"Iya... Ehh maaf ya gue gak sempat siapin cemilan, bibik pulang kampung dan mama pasti capek" Raka menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"Hmm gak apapa kok, aku pulang ya" Naura tersenyum dan memasukan buku kedalam tasnya
Raka reflek memegang tangan Naura "gue anter"
"Gak usah gue bisa pesan ojol" Naura menatap mata Raka yang sedang menatap Naura
"Emm cie cie tatap-tatapan nih Yee" Rani tertawa penuh kemenangan
"Apa sih ma" Raka mengambil kunci motor dan menarik tangan Naura meninggal kan Rani yang masih tertawa
"Hati-hati ya calon mantu" teriak Rani
Sesampai nya di garasi Raka dan Naura menaiki motor ninja berwarna hitam, Raka menyalakan motor kesayangan nya itu keluar dari garasi
"nyokap Lo lucu ya cantik lagi" Raka tersenyum mendengar perkataan Naura
"Raka kenapa ngerem mendadak sih?" Naura reflek memeluk Raka
"Ada kucing" Raka menatap Naura dari kaca spion motor nya
•••
Raka memberhentikan motor nya disebuah cafe
"Raka mau ngapain?" tanya Naura yang masih diatas motor
"Makan"
Naura dan Raka turun dari motor dan masuk kedalam cafe
Raka dan Naura duduk di kursi dekat jendela kaca yang menghadap ke jalan
Naura mengecek layar handphone nya untuk melihat jam "yah hp gue abis batre, Raka sekarang pukul berapa?"
"17.10 wib"
"hampir magrib, Raka pulang" Naura memohon kepada Raka
"Lo mau pesan apa?"
"Terserah, yang penting gue mau pulang!"
"Bentar gue pesan dulu" Raka memesan makanan kepada pelayanan
"Lama gak, gue pulang naik ojol aja deh" Naura tergesa-gesa
"Sabar!!" Raka menatap mata Naura yang gelisah
Beberapa menit kemudian pesanan datang, Raka bergegas mengantar Naura pulang
"Makasih ya" Naura tersenyum dan meninggal kan Raka
"Eh tunggu, nih ambil" Raka memberikan makanan yang mereka beli di cafe barusan
KAMU SEDANG MEMBACA
Raka Stay With Me
Fiksi Remaja"Jangan egois, tapi cobalah mengerti. Jangan maunya menang sendiri, tapi saling introspeksi!" "Jika aku memperlakukanmu seperti kamu memperlakukanku, kamu akan membenciku?" "Ada saatnya aku mengalah, ada saatnya aku terdiam, ada saatnya aku bertahan...