Lisa paling gak suka kalau sakit. Selain rasanya gak enak, omongan Kun juga gak enak buat didengar. Dia daritadi mengomel gara-gara Lisa yang tetap keukeuh makan mie padahal asam lambungnya naik. Jadilah Lisa gak sekolah hari ini.
Sepertinya setelah mendengar suara bel pulang, Kun langsung tancap gas ke rumah Lisa. Bukannya tidak senang, siapa sih, yang tidak senang dijenguk pacar sendiri? Lisa cuma gak suka dengan omelan Kun. Sudah tahu ia sedang sakit, malah dimarahi.
"Gak boleh makan mie sampai bulan depan."
Lisa melotot kaget. Mie instan itu sudah seperti hidupnya, dan Kun dengan kejamnya melarang Lisa makan mie!
"Kakak makan mie tadi?" tanya Kun dengan sorot mengintimidasi, membuat Lisa refleks menggelengkan kepala.
"Terus, itu di dapur kok ada bungkus mie instan?"
Lisa mengutuk dirinya dalam hati. Kenapa ia bisa lupa untuk membuang sampahnya? Kun pasti akan memarahinya habis-habisan sekarang.
Kamar bernuanasa kuning cerah itu terasa mencekam bagi Lisa. Tatapan Kun tidak terlihat ramah sama sekali. Benar, ya, orang yang jarang marah itu terlihat sangat menyeramkan ketika marah.
"Maaf ...."
"Kak, udah berapa kali makan mie hari ini?"
Lisa menatap Kun takut-takut. "Tiga kali ...."
Mata Kun semakin melotot. Lisa menggenggam erat selimutnya. Wajah tampan Kun terlihat menyeramkan sekali sekarang. Tapi Lisa heran, kenapa wajah Kun tetap terlihat tampan di matanya?
"Apa susahnya pesen makanan dari luar kalau gak bisa masak sendiri?!"
"Udah kok, tadi ...."
"Beli apa?" tanya Kun, meski sebenarnya dia sudah melihat kotak pizza di tempat sampah di dapur.
Lisa tau, Cai Xukun tidak sebodoh itu. Pasti dia sudah menyisiri seluruh bagian rumahnya dan menemukan bungkus-bungkus makanan yang baru saja Lisa makan.
"Maaf ...."
"Kak Lisa, beli makanan yang sehat kan bisa!"
"Kun, aku lebih tua dari kamu loh, ya!" Lisa berusaha mengalihkan pembicaraan.
Kun baru pulang dari rumah Lisa setelah memastikan perempuan itu memakan sayuran. Tentu saja Kun membelinya. Lisa yang memang dasarnya tidak suka makan sayur dipaksa oleh Kun. Hitung-hitung balas dendam tentang insiden salak tempo hari.
Selesai makan nasi berserta sayur dan juga lauk, Lisa memberengut. Kun tidak menggubrisnya sama sekali. Dia tahu Lisa tidak bisa marah lama-lama kepadanya, dan Lisa merasa dicurangi.
Besoknya, Kun sudah ada di rumah Lisa, bahkan sebelum sang pemilik rumah terbangun. Lisa terbelalak kaget begitu mendapati Kun yang tengah memperhatikannya ketika ia bangun tidur.
"Masuk dari mana?!"
"Pembantu di rumah ini ada buat apa?"
Lisa mendengus. Padahal pagi ini ia ingin kembali makan mie. Ada mie keluaran terbaru dari salah satu produk mie kesukaannya. Perutnya sudah terasa lebih baik, dan rasa mualnya juga sudah berkurang.
"Sikat gigi sana."
"Iya, iya."
Dengan malas Lisa turun dari ranjang menuju kamar mandi. Balik-balik, kamarnya sudah rapi. Lisa yakin kalau Kun yang melakukannya. Tapi, lelaki tampan itu tidak ada di sana. Buru-buru Lisa memakai pakaiannya dan pergi ke ruang makan.
Kun benar-benar ada di sana, tengah menyajikan sarapan sehat untuk Lisa, membantu asisten rumah tangga yang ada di rumah Lisa. Lisa meringis melihat meja makannya seakan tengah reboisasi dihiasi sayuran-sayuran hijau.
"Kak Lisa, makan dulu."
Lisa meringis kembali, dengan ragu ia duduk di salah satu kursi. Kun duduk di sisi kanannya. Sepertinya dia ingin menyuapi Lisa dan memaksa Lisa makan sayur lagi. Tapi kalau Lisa melawan, bisa-bisa Cai Xukun memarahinya lagi seperti kemarin.
Berkali-kali Lisa berpura-pura ingin muntah setelah sesendok sayuran masuk ke mulutnya, tapi Kun benar-benar tidak mempedulikan itu. Wajahnya malah menampilkan ekspresi garang yang membuat siapa saja akan menuruti kemauannya. Cai Xukun memang pandai menyiksa orang!
"Kun ... udah, gak mau lagi!" rengek Lisa.
"Kak, habisin."
Lisa melengos. Bibirnya dimanyunkan.
"Banyak orang gak bisa sarapan loh, Kak."
Lisa semakin memanyunkan bibirnya.
Kun memajukan wajahnya, mengecup singkat bibir Lisa. Mata Lisa terbelalak, hendak protes karena lelaki itu seenak jidat mengecup bibirnya, tapi Kun langsung memotong ucapannya dengan sebuah kecupan di pipi Lisa. Lisa memukul lengan Kun kencang.
"Habisin, atau cium lagi?"
"Masih SMA gak boleh asal nyosor!"
"Kakak juga SMA."
Lisa diam sejenak. Pipinya masih memerah karena kecupan tiba-tiba dari Kun.
"Kamu pinter banget ya, nyiksa orang gini," sinis Lisa ketika Kun kembali menyodorkan sesendok nasi beserta sayur ke mulutnya.
"Kayak begini cuma ke Kak Lisa, kok."
Lisa mendengus. Lisa cinta dengan lelaki di dekatnya ini, tapi tidak kalah cinta dengan mie instan kesukaannya. Tapi sayang, Kun dan mie instan kesayangannya tidak dapat disatukan. Dan lagi, Kun selalu galak pada Lisa kalau tahu Lisa makan mie instan barang setengah porsi.
R u ready for bangless Lisa?? Next episode kayaknya bakal unch banget :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Comfort Zone
FanfictionEnd. Lisa punya sepuluh alasan untuk benci Kun, pacarnya sendiri. the story is mine, the casts aren't. Alay dan menjijikkan. Cai Xukun x Lalisa | kaylrina 2020 menerima kritik dan saran !