Ini adalah hal kelima dari sepuluh hal yang Lisa benci dari Cai Xukun, romantis. Kun kadang-kadang bisa juga bersikap romantis kayak sekarang. Lisa lagi pusing-pusingnya belajar buat ujian akhir, dan Kun tiba-tiba datang ke rumahnya, melakukan beberapa hal yang membuat Lisa merasakan ada ribuan kupu-kupu di perutnya.
Laki-laki itu memijat kepala Lisa yang tengah pusing bukan main mengerjakan latihan soal hitung-hitungan. Kun juga membawakan sup ayam buatan ibunya. Lisa menolak untuk makan karena masih ada sepuluh soal latihan yang belum dikerjakannya. Dan, kalian tahu apa yang Kun lakukan? Menyuapi Lisa.
Lisa jadi gak bisa fokus belajar dan akhirnya memutuskan untuk makan disuapi Kun.
"Masakan Tante Gia emang gak main-main," gumam Lisa dengan mulut yang penuh makanan.
"Kak Lisa gak makan mie instan lagi, kan?" tanya Kun tiba-tiba.
Lisa mendengus sembari merotasi matanya. "Kun, gini, ya, kamu kan baru kelas sebelas dan aku kelas dua belas. Aku lagi di waktu pusing-pusingnya, dan kamu masih ngebahas mie? Ckck."
"Makan mie instan tambak goblok baru tau rasa," cibir Kun.
Lisa memukul pelan lengan pemuda tampan itu.
"Maagnya suka kambuh, 'kan? Berhenti dulu makan mie, Kak ...," kata Kun sembari menyodorkan sesendok sup ayam ke depan mulut Lisa.
Lisa mem-pout-kan bibirnya. Ia membuka mulut, membiarkan Kun memasukkan sesendok sup ayam nikmat itu. Kun mengecup pipinya yang masih mengunyah makanan.
"Selesai ujian boleh makan mie."
Lisa membulatkan kedua matanya. "Bener, ya?"
"Iya."
Salah satu yang Lisa suka dari keromantisan seorang Cai Xukun hanya lah ketika cowok itu bolehin Lisa makan mie. Entah ini romantis atau tidak, yang jelas, Lisa suka ketika Kun berdamai dengan mie instan.
Dan yang tidak Lisa sukai ketika Kun membuatkannya secangkir kopi untuk menemaninya belajar, dan memainkan gitar sembari bernyanyi—meski suaranya tidak sebagus Ed Sheeran favorit Lisa—demi menghibur Lisa yang terkadang jenuh belajar. Lisa tidak suka bukan karena kopi yang dibuatkan Kun tidak enak, atau pun suara Kun yang tidak enak didengar. Lisa tidak suka karena saat itu pipinya mudah sekali memerah.
Selesai mengerjakan beberapa soal latihan, Lisa benar-benar muak dan tidak mau melihat angka atau pun huruf. Rasanya ia akan mual ketika melihat itu semua. Dan Cai Xukun kembali menunjukkan sisi lain dirinya yang selalu berhasil membuat Lisa merinding.
Kun tiba-tiba baik begini. Gak sediam biasanya, dan Lisa cuma bisa ngelihat Cai Xukun yang seperti ini kalau ia sedang pusing karena ujian.
"Mau pesan makanan?"
"Gak laper," jawab Lisa gugup.
Kun memperbolehkan Lisa untuk tidur dipangkuannya selama beberapa menit sebelum lanjut belajar. Lisa bilang kesuliatn untuk tidur akhir-akhir ini, dan saran yang Kun berikan tidak membantu sama sekali.
Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, dan mereka masih pada posisi duduk di sofa ruang tengah dengan Lisa yang duduk di atas pengkuan Kun sembari menyandarkan kepalanya ke dada Kun dengan televisi menonton mereka. Lisa lama-kelamaan mengantuk karena usapan yang Kun berikan pada kepalanya.
"Tahun depan aku udah kuliah, loh," ucap Lisa, lalu menguap.
"Tahun depan aku kelas dua belas."
"Kun mau masuk universitas mana?" tanya Lisa, sedikit mendongak.
"Universitas yang sama kayak Kak Lisa," jawab Kun sembari tangannya memainkan rambut Lisa.
Lisa menipiskan bibir. "Kamu pinter loh, sayang kalau masuk univ yang sama kayak aku. Aku yakin, kamu bisa masuk univ yang lebih bagus dari aku."
"Masa bodoh, yang penting ada Kak Lisa."
Semuanya, tolong bilang kepada Kun kalau yang barusan adalah gombalan yang tepat sasaran.
Lisa langsung bangkit dari pangkuan Kun, pergi masuk ke dalam kamarnya. Ia melanjutkan belajarnya. Lisa akan berusaha keras agar dapat masuk universitas terbaik. Cai Xukun adalah alasan bagi Lisa. Tapi tetap saja, Lisa tidak suka kalau Kun jadi romantis begini.
Hai!
KAMU SEDANG MEMBACA
Comfort Zone
FanfictionEnd. Lisa punya sepuluh alasan untuk benci Kun, pacarnya sendiri. the story is mine, the casts aren't. Alay dan menjijikkan. Cai Xukun x Lalisa | kaylrina 2020 menerima kritik dan saran !