Let's play

15.4K 515 129
                                    

Happy reading...
Awas typo :)

"Yahhh ahhh cepat!”

“Aishh ayo masukan!”

“Argghhh..”

“Wangyi, kau tidak mendengarkanku?” tanya zhan kesal menatap pemuda tampan yang sejak tadi tidak mengalihkan pandangannya dari layar datar 41 inci di hadapannya. Bagaimana tidak kesal sudah beribu perkataan yang keluar dari mulut pria manis itu namun pemuda tampan itu tidak mendengarkannya sekali pun.  

“Ayooo.. Sedikit lagi... Ahhh....cckk..” Bukannya menyahut ia malah sibuk mengomentari permainan basket di tv layar datar itu.

“Lan Wang Yibo!!” Pekik zhan nyaring kali ini kedua kakinya yang mulus ikut beraksi menendang tubuh laki-laki itu. Karna posisinya yang sedang tiduran di sofa sedangkan Yibo duduk di sisi lain sofa dekat kakinya ini memudahkannya untuk melancarkan aksi pelampiasan kekesalannya.

“Ashh sakit! Kenapa sih?” tanya Yibo kesal memegangi kedua kaki pria bergigi kelinci itu agar berhenti menendanginya. Tentu saja ia tidak terima memangnya tubuhnya bola apa di tendang seenaknya.

“Aku bosan!!” Jawab Zhan masih dengan suara yang memekik telinga untung saja barang-barang pecah belah yang ada di flat milik Yibo ini tidak hancur karna teriakan pria manis itu.

Zhan pun bangkit dari tidurnya lalu duduk mendekat menempel pada Yibo.

“Ayo kita pergi keluar!” ajak pria manis itu memeluk lengan besar Yibo sambil menggoyang-goyangkannya layaknya anak kecil yang meminta bermain keluar bersama ayahnya.

“Wangyi aa, bagaimana kalau pergi ke club eoh? sudah lama kita tidak minum.” Kali ini Zhan mulai mengeluarkan jurus andalannya. Dengan suara yang dibuat-buat dan tatapan imut penuh harapnya yang ia yakin mampu membuat Yibo sulit untuk menolak.

“kya..Lai baii...Lai baiii.. Arrggh! Aish mengapa menangkap bola seperti itu saja tak becus huh?” Umpat yibo ketika melihat tim basket favoritnya kemasukan bola dari lawan.

Yibo menolehkan pandangannya kearah zhan yang masih setia bersandar di bahunya. Sadar tengah di perhatikan oleh laki-laki itu Zhan mengangkat wajahnya. Mukanya berubah 180 derajat melihat Yibo yang kini menatapnya dengan memicingkan matanya dan tatapan berapi-api.

“Kau menyalahkanku?” Zhan mengerutkan alisnya dengan mulut yang menganga.

“Yaa, ini salahmu. Tentu saja memangnya salah siapa lagi? Kau tau? Semangat yang kusalurkan pada mereka tidak meresap dengan baik karna kau terus menggangguku. Lihat mereka tertinggal satu angka jika terus seperti ini aku bisa kalah taruhan.” cerca Yibo tak hentinya semakin membuat Zhan menganga dan berdecak kesal.

“Hyaa Itu sih karna mereka saja yang tidak becus bermainnya. Lagipula siapa suruh kau terus mengacuhkanku. Aku bosan!” Zhan ikut mengomel tak mau kalah.

“Bukankah ini sudah ada dalam perjanjian? Aku akan menemani malammu jika tidak ada pertandingan basket atau skateboard. Jadi sekarang kau tidak boleh menggangguku lagi!” tegas Yibo yang berhasil membuat Zhan diam.

Zhan sedikit menyesal dengan perjanjian bodoh yang mereka buat. Harusnya ia tidak mengiyakan persyaratan itu jika akhirnya seperti ini. Semua yang dikatakan Yibo memang benar mereka telah membuat kesepakatan jika waktu malam Yibo untuk menemani Zhan dengan catatan jika Yibo ada kesibukan atau menonton pertandingan olahraga seperti ini, Zhan tidak boleh mengusiknya.

“Baiklah aku tidak akan menggangu waktumu dengan pertandingan Basket bodoh itu.” ucap Zhan mengalah.

Mendengar ucapan pria manis ini malah malah membuat Yibo curiga. Zhan pemuda keras kepala yang tidak mungkin mengalah begitu saja. Ia pun terus memperhatikan gerak-gerik Zhan yang duduk menjauhkan diri dari Yibo. Pemuda manis itu lalu bangkit dari sofa dan mengambil tas selempangnya yang ada di lantai.

Let's PlayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang