Take your home

5.9K 238 60
                                    

Happy reading
Awas typo
.

.

.

Sean xiao begitu menyebalkan. Dia ribut, berbicara random tentang apapun yang ia lakukan seharian itu tanpa peduli bagaimana raut lelah yang sengaja yibo perlihatkan padanya. Yibo menyimpan kesal, setiap kali dan pikirnya tetap akan bisa memaklumi hal itu. Namun tidak, sabarnya menguap dan yibo telah menyimpan ribuan makian yang pikirnya bisa membungkam semua ocehan itu.

Namun lagi taunya itu hanyalah sebatas imajinasi saja. Kenyataan, yibo tetap terpekur diam; memilih berlalu melewati sean xiao dan mengabaikan si mungil itu.

Yibo membanting tubuhnya di atas tempat tidur. Pandangan menerawang pada langit-langit kamar dan mulai berpikir kapan kali pertama sean xiao menjadi semenyebalkan ini.

Apa yang yibo ingat adalah sean xiao temannya yang menyenangkan, periang dengan senyum manis tersungging pada bibir tipis merah mudanya di tambah dua gigi kelincinya sebagai pelengkap betapa imut wajahnya itu. Sean xiao masih memiliki itu namun yibo lagi bertanya mengapa semuanya berubah memuakkan dan satu-satunya yang yibo harapkan adalah sean xiao enyah dari rumahnya… juga dari kehidupannya.

Pertemuan pertama mereka setelah bertahun silam terlewati adalah sekitar 3 tahun yang lalu. Itu merupakan tahun pertama sejak debut yibo sebagai aktor. Kritik tajam dari netizen juga sepinya tawaran syuting kiranya mampu membuat stress itu tumbuh dalam kepalanya.

Yibo memiliki banyak waktu luang di kantor agensi, disana ia hanya melatih kemampuan aktingnya yang nyatanya masih terlihat biasa-biasa saja. Kemudian Yibo memilih pulang ke apartemen, tidur, bermalas-malasan namun itu tak benar mampu menelan bosan yang menghinggapi.

Malam berganti cepat dan yang yibo pikirkan adalah pub dengan beberapa gelas alkohol sebagai kawan. Itu adalah malam dimana yibo bertemu sean xiao.

Sean xiao berada disana; dengan seragam pelayan dan sejumput senyum ketika melayani yibo.

"Aku tak menyangka bisa bertemu denganmu disini," yibo berucap pelan di antara bisikan ketika menempatkan pesanan yibo, "Apa kabar Aktor wang?" senyumnya tertarik lebar dan yibo terpekur—mengingat betul bagaimana senyum itu selalu mengisi waktunya hari lalu.

"Kau bekerja disini?" Yibo malah balik melontar tanya.

Sean xiao menegakkan tubuh dengan anggukan pelan. "Iyups," sipitnya melirik kanan-kiri dan menyadari manajer pub tengah mengawasi di dekat meja bartender.

"Aku tak bisa menemani berbicara disini, jika kau memiliki waktu luang katakan padanya jika kau ingin menyewaku."

"Apa?" Yibo  tak benar paham apa maksud ujaran itu. Namun sayangnya sean xiao telah berlalu setelah menunjuk manajer pub dengan senyum terulur sama.

Malam masih berada di atas puncaknya. Yibo tak memiliki jadwal untuk esok hari dan ia juga tak memiliki rencana apapun pada tempatnya. Sosok sean xiao terlihat sesekali pada sekitar meja tempatnya duduk, mengantar pesanan kemudian menghilang di lorong gelap pub pada sisi kanan meja yibo—bersama seorang pria tambun dengan lengan melingkari pinggangnya.

Minat yibo tertarik pada sean xiao sepenuhnya. Tentang kehadiran sean xiao disini terlebih pekerjaannya. Beberapa pertanyaan lain ikut berkumpul pula; semuanya adalah sean xiao dan bagaimana dia menjalani hidupnya selama ini.

Let's PlayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang