Lima : Barbeque an Di Rumah Raga

8 1 0
                                    

Raga dan Aylin datang membawa belanjaan yang sudah di beli. Selain itu, Raga juga membeli snack.

"Asik barbeque time!!!" Ucap Jimmy melihat Raga dan Aylin yang sedang membawa belanjaan.

Raga menuju halaman belakang rumahnya. Di ikuti dengan Aylin dan teman-teman lainnya. Raga menyiapkan panggannnya dan menyiapkan lain-lainnya.

Naya dan Billa memotong dan menusukkan  sosis, bakso, dan otak-otak. Aylin membuat souce barbeque dan mengolah daging iga sapi.

"Untung aja Aylin ikut jadi kita ada chef deh," Ujar Naya.

"Iya untung lu ikut Lin," Ucap Bima.

"Raga tau gak? Aylin walaupun modelannya kayak begini tapi urusan masak dia paling jago apalagi urusan makan juga paling jago," Ucap Jimmy sambil terkekeh.

Raga yang mendengar dan mengetahui fakta baru kalau Aylin jago masak membuat Raga semakin gemas sama Aylin. Raga tersenyum melihat Aylin yang sedang serius membuat sauce barbeque. Aylin yang tahu sedang diperhatikan oleh Raga membalas dengan meliriknya sinis.

"Apa lu liat-liat gue colok mata lu mau?" Decit Aylin kepada Raga sambil mengarahkan garpu seakan akan mau mencolok Raga.

"Eeittt galak banget si eneng," Ucap Raga.

"Jangan galak galak lu Lin nanti suka aja hahaha," Ledek Bima.

"Eh tapi emang Raga mau sama Aylin? Orang Aylin aneh kayak gitu, galak lagi," Timpal Jimmy.

"Yang ada si Raga yang suka sama gue! Gue yang kaga demen sama Raga!" Decit Aylin membela diri.

"1 2 3 surakin Aylin yang kepedean whooooooo!!!!" Ujar Reza lalu semua nya mensurakin Aylin kecuali Raga.

"Sialan lu pada!" Cetus Aylin.

Raga hanya terkekeh saja, berbeda dengan Aylin yang mencerocos terus membalas Jimmy dan Bima.

"Nih udah jadi bumbu nya. Udah siap belum panggangannya?" Ujar Aylin menghampiri Raga yang sedang menyiapkan panggangannya.

"Udah siap nih. Lu bantu manggang ya?" Ucap Raga yang di angguki Aylin.

"Billa, Naya udah rapih belum nusuk-nusuknya?" Tanya Aylin.

"Udah Lin," Kata Naya lalu menghampiri Aylin dan mengasih makanan yang akan dipanggang.

Aylin mulai memanggang dan dibantu oleh Raga. Sedangkan Reza,Jimmy,dan Bima sedang menyiapkan piring dan yang lainnya.
Naya dan Billa membuat minuman.

"Elap dulu keringetnya," Raga menyodorkan tissue untuk Aylin. "Apa mau gue elapin?" Lanjutnya.

Dengan buru-buru Aylin mengambil tissue nya. "Gue bisa elap sendiri," Tukas Aylin.

"Dikuncir Lin rambutnya biar engga gerah," Kata Raga.

"Biarin aja. Rambut gue pendek," Ujar Aylin tanpa menoleh ke arah Raga, dan tetap sibuk mongolesi bumbu barbeque.

"Itu masih bisa Lin, rambut lu sebahu engga pendek banget," Ujar Aylin.

"Udah apa biarin aja kenapa lo yang ribet," Decit Aylin.

Namun Raga gemas banget mau rambut Aylin itu terkuncir. Keringat yang terus bercucuran dari dahi nya. Raga pun dengan sekuat mental yang ada menyentuh rambut Aylin dan menguncirnya, Raga memegang tangan Aylin dan mengambil kunciran hitam ditangan Aylin, lalu Raga ikat rambut Aylin. Tak lupa ia mengambil tissue lagi dan mengelap keringat Aylin yang bercucuran. Aylin tiba-tiba menjadi diam dan tidak berontak.

"Padahal lo ngga lagi maratonan tapi lo keringetan," Ujar Raga.

"Kenapa lo jijik sama keringet gue?" Tukas Aylin.

AYLINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang