Bab 4 : Sinar Pagi Hari

670 74 4
                                    

Keringat deras mengalir didahiku meskipun aku tahu bahwa itu cuma imajinasiku karena tidak mungkin mengeluarkan keringat karena aku memiliki bulu.

Tapi yang membuatku berkeringat adalah bahwa tanpa sadar aku secara tidak sengaja menggunakan nada-nada imut seperti kucing-kucing lainnya!! Itu seperti insting yang tidak sengaja mendorongku untuk mengeluarkan nada seperti itu. Apakah itu seperti kebiasaan aneh karakter-karakter pengguna buah iblis lainnya? Banyak contoh sempurna seperti kuzan yang suka bepergian hanya dengan menggunakan sepeda diatas laut mentang-mentang memiliki kekuatan es! Enel yang suka mengaku-ngaku dewa mentang-mentang memiliki kekuatan petir! Smoker perokok berat yang selalu memiliki dua cerutu di mulut mentang-mentang memiliki kekuatan asap!

Apakah insting ini berarti serupa seperti mereka? Lalu bagaimana jika ada kucing betina cantik yang lewat didepanku aku akan terpikat? Apakah aku akan menjadi harem king tapi wanitaku semuanya kucing, mentang-mentang aku bisa berubah jadi kucing? Berpikir seperti ini membuat tambah bergidik. Coba bayangkan saja jika aku akan terpikat dengan salah satu dan kemudian mulai membuat anak. Bagaimana dengan martabat manusiaku? Lebih baik mati saja!!

Sudah cukup dengan berpikir hal-hal buruk mungkin aku bisa melupakannya dengan bermain si mata biru.

Melihat wajah si mata biru yang masih bingung, itu terlihat sangat imut. Untuk menghentikan dari kebingungannya aku hanya mengetuk wajahnya tepatnya ke pipinya. Entah kenapa dia kelihatan marah? dia tiba-tiba menerkam kearahku dan aku karena refleks menghindarinya dan begitulah entah kenapa menjadi kejar-kejaran. Karena aku lebih cepat darinya dia tidak pernah bisa menangkapku. Semakin dia tidak bisa menangkapku semakin membara matanya untuk menangkapku. Dengan begitu tanpa sadar aku telah menghabiskan waktu hingga sampai petang.

Setelah beberapa waktu berhenti bermain dengan si mata biru dan mata kuning juga sudah bangun dari tidurnya. Aku memperhatikan bahwa ada yang memasuki gua. Dan ternyata itu harimau besar yang tadi dengan membawa daging segar dimulutnya. Setelah mencapai didepan kami dia melemparkan daging itu didepan kami dan menyuruhnya untuk makan.

Aku memperhatikan bahwa sepertinya para harimau kecil ini juga pertama kalinya memakan daging karena ketika mereka melihat daging itu mereka bingung dan sedikit ragu untuk memakannya. Tetapi ketika daging itu sudah mencapai mulut mata mereka bersinar dan dengan lahap mereka memakannya.

Melihat bahwa anaknya mulai makan si harimau besar mulai melihatku. Dia menggeram dan menunjuk ke dagingnya sepertinya dia juga menginginkan aku memakannya juga.

Meskipun dagingnya dimakan dengan lahap oleh si duo, daging itu tetap saja masih besar karena ukuran duo kecil. memakan daging yang cukup besar perlu waktu dan aku juga tidak yakin mereka bisa menghabiskannya dengan perut mungil mereka. Jadi melihat dagingnya masih banyak tidak perlu khawatir aku akan merebut bagian mereka. Tetapi tetap saja aku ragu dengan dagingnya karena mereka masih mentah dan masih ada darahnya yang masih menetes. Tetapi karena melihat duo makan aku sadar bahwa seharian aku belum makan apapun kecuali dengan satu gigitan buah iblis. Dengan begitu perutku mulai merasa lapar dan tidak ragu lagi aku mulai memakannya.

Rasanya enak itulah kata yang tepat untuk menggambarkannya daging ini. Entah kenapa rasa daging amisnya yang belum dimasak membuatnya malah terasa lebih enak dan enak. Jadi tidak peduli dengan darah aku mulai makan dengan sepenuh hati.

Setelah selesai makan para harimau mulai berjalan ketempat tidur bersama-sama dengan si mata biru juga mengajakku ke tempat tidur. Tempat tidur bukan seperti tempat tidur biasanya aku pakai, itu cuma ada daun-daun yang kering dan mereka tidur diatasnya berdekatan satu sama lain dan aku juga ikut bersamanya.

Lelah fisik dan mental seharian ini karena tiba-tiba dipindah ke dunia ini aku pun mulai tertidur lelap.

*******

Membuka mata aku sadar bahwa ini kedua kalinya aku bangun tanpa mengenali dimana aku berada tetapi dengan singkat aku ingat bahwa aku berada digua tempat harimau putih tinggal.

berdiri dalam bentuk kucing aku melangkah keluar gua. Diluar gua aku memperhatikan bahwa ini masih gelap tapi secara intuisi aku sepertinya tahu bahwa ini hampir matahari terbit. Dan aku baru sadar bahwa didalam gua itu sangat gelap tetapi aku tetap saja bisa melihat dengan normal tanpa kesulitan akan tidak ada cahaya didalam gua.

Melihat ke atas untuk melihat langit aku juga memperhatikan diatas gua. Sepertinya gua ini tepat dibawah tebing. Memperhatikan fisikku dalam bentuk kucing sepertinya tidak sulit untuk naik ke atas? Dan karena ingin menguji kekuatan buah iblis ini aku bersiap naik ke atas.

Meloncat-loncati batu dengan pelan dan mantap aku merasakan bahwa ini terasa luar biasa. Tidak bisa menahan perasaan luar biasa karena menikmati sensasi batapa gesitnya diriku ini aku mulai lompat dengan cepat dan cepat. Tanpa sadar aku sudah berada diatas tebing.

Melihat dari atas aku sadar bahwa itu sangat tinggi dan saat melihat kedepan yang jauh aku sadar bahwa diujung hutan yang begitu jauh ada laut biru sejauh sampai mata bisa memandang. Melihat sekeliling sepertinya aku berada di sebuah pulau tetapi hanya ada hutan tetapi dibelakangku ada gunung membentang dari utara sampai keselatan. Dan dibalik gunung aku tidak tahu apakah ada pemukiman.

Melihat laut aku memperhatikan bahwa perlahan dengan pasti bahwa matahari mulai muncul dengan sinarnya yang hangat menghangatkanku. Melihat pemandangan indah yang ada didepan mata dalam bentuk kucing aku mulai duduk dan menikmati indahnya matahari terbit.

Menikmati indahnya pemandangan pikiranku mulai kemana-mana. Mengenang orangtuaku saat berada dibumi dengan kasih sayangnya dan senyum hangat mereka sampai akhirnya terjadinya kecelakaan sampai membuatku terpuruk hingga akhirnya mengenal Gawang dan mengenal anime. Sekarang aku berada di dunia anime favoritku, aku tidak bisa bertanya-tanya bagaimana keadaan Gawang mengetahui bahwa aku hilang? Yah kuharap dia baik-baik saja.

Dengan beberapa waktu sudah berlalu dan banyak pikiran dikepalaku aku menggelengkan kepala lalu berdiri. 'Yah... aku akan menikmati hidup di dunia yang penuh bajak laut ini dengan segenap hati, mungkin seru juga mengguncangkan dunia ini dengan namaku'. Tidak bisa menantikan masa depanku yang penuh petualangan tak terbatas dalam bentuk kucing aku tanpa sadar tersenyum lembut memperlihatkan taringku.

Matahari mulai naik ke atas, puas setelah melihat pemandangan dari atas aku mulai turun dari tebing.

Hidup di Dunia One Piece!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang