Broken[Nammin] part 1

3.9K 218 28
                                    

Summary : 7 tahun Jimin menahan. Dia sudah lelah. Bukan hanya fisiknya saja yang sakit, namun hatinya juga—

.

.

Broken[Nammin]

.

.

Bunyi kulit beradu kulit menggema di kamar besar yang mewah itu. Rintihan kesakitan seakan menjadi melodi malam yang menyedihkan jika terdengar telinga. Kim Namjoon tidak berhenti menggoyangkan pinggulnya, menghentak dengan keras, tidak peduli jika pria dibawahnya merasa lelah dan kesakitan

Park Jimin, dia kesakitan kala penyatuan antara dirinya dan orang yang menjabat sebagai suaminya sejak tujuh tahun yang lalu. Kim Namjoon, manusia paling jahat yang pernah Jimin kenal selama hidupnya. Manusia jahat yang menhancurkan mimpi dan cita-citanya

Hal ini terjadi berulang-ulang setiap malamnya. Dimana Namjoon akan pulang dengan keadaan mabuk, masuk ke kamar hanya untuk menelanjangi dan membuatnya kesakitan

—Saat ini bukan hanya fisik Jimin saja yang sakit, namun hatinya juga—

"Papaaaa" Jimin yang sedang memasak segera menoleh kala mendengar panggilan kegirangan dari anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Papaaaa" Jimin yang sedang memasak segera menoleh kala mendengar panggilan kegirangan dari anaknya. Bibirnya dipaksakan untuk tersenyum walaupun keadaan hatinya tidak baik-baik saja

"Hai anak papa" Jimin berbalik, merendahkan tubuhnya untuk memeluk putri kecil kesayangannya

Buah hati yang membuatnya masih bertahan di rumah tangga yang tidak diinginkannya ini

"Papa, hari ini Gyu akan pergi dengan appa. Kami akan membeli alat melukis" ucapnya dengan ceria

Satu hal yang disyukuri oleh Jimin adalah perundingan antara dirinya dan Namjoon mengenai Kim Gyuri, anak mereka

Setidaknya di depan Gyuri mereka akan bersikap biasa saja layaknya keluarga bahagia yang tidak ada kekurangan sedikitpun. Tidak ada cacat tanpa ada yang tau betapa hancurnya mereka di dalam

Benar-benar hancur, namun disaat Jimin ingin menyerah wajah Gyuri selalu terbayang. Membuatnya bimbang bahkan menangis sendirian di tengah malam yang sunyi. Sendirian ditemani kegelapan

"Benarkah? Memangnya gyu sudah bisa melukis?" Tanya Jimin mencubit pipi putri kesayangannya, setidaknya di tengah keadaan hatinya yang buruk masih ada satu hal yang membuatnya tetap tersenyum

"Tentu saja papa, gyu bahkan sudah bisa melukis wajah papa hihihi"

"Wah papa tidak sabar dilukis oleh gyu" kemudian Jimin memeluk Gyuri dengan erat seperti biasanya

"Pasti, gyu akan melukis papa. Karena papa kesayangan gyu—!" Ucapnya

Ucapan dengan penuh keceriaan itu secara tidak sadar membuat hati Jimin menghangat, malaikat kecilnya memang tau cara membuatnya bahagia

"Papa saja yang dilukis? Appa tidak?" Namjoon turun dari tangga sambil menggulung lengan kemeja hitam yang digunakannya, terlihat tampan dan sempurna seperti biasanya

"Appaaa" Gyuri sudah merentangkan tangannya, kode untuk digendong

Namjoon mendekat dan meloloskan permintaan anaknya itu. Tangan satunya lagi digunakan untuk merangkul Jimin dan bibirnya mengecup pipi istrinya itu, menunjukkan kemesraan di depan putri kecilnya—seperti biasanya—

"Appa dan gyu duduk dulu ya, sarapannya akan papa hidangkan"

"Baik papa" ucap keduanya kompak. Keduabya segera menuju meja makan dengan Gyuri yang masih berada di gendongan Namjoon

Untuk saat ini, setidaknya biarkan mereka terlihat bahagia—

.

[Tujuh tahun yang lalu]

Jimin menatap kosong lembaran dokumen pernikahan dengan namanya tertera di kertas itu. Menatap penuh pertanyaan pada kedua orang tuanya, namun hanya air mata yang dapat diberikan orang tuanya

Jimin tidak mengerti sungguh. Bagaimana bisa ada dokumen ini? Ia bahkan belun pernah memiliki kekasih, bagaimana namanya ada di kertas ini!

Namun

Dunianya seakan runtuh kala orang tuanya berkata bahwa mereka bangkrut, melarat tidak punya apa-apa lagi. Terlilit hutang dimana-dimana, dan hanya satu cara melunasinya. Yaitu dengan Jimin yang harus menikah dengan salah satu anak kolega bisnis ayahnya

Ayahnya menangis memohon pada Jimin. Pria kecil yang belum tau betapa kejamnya dunia itu hanya mengangguk pasrah, setidaknya ia harus menjadi anak berbakti untuk orang tuanya

Jimin menikah dengan orang yang tidak dikenalnya sama sekali. Dirinya baru tamat sekolah menengah atas dan baru berusia 19 tahun. Awalnya dia tidak apa, asal orang tuanya tidak terlilit hutang lagi

Tapi..

Jimin menyesal. Seharusnya dulu dia tidak menerima ini semua. Hidupnya seakan hancur berkeping-keping oleh suaminya sendiri

"Aku tidak sudi menikah denganmu, jangan harap aku akan bersikap baik padamu"—Kim Namjoon

Semua perlakuan buruk dari yang terburuk sudah Jimin terima. Mulai dari dipukul, ditampar, dikasari semuanya sudah Jimin terima. Diperkosa saat mabuk juga sudah Jimin alami

Berbagai siksaan fisik sudah Jimin alami

Namun puncak dari segalanya adalah saat Namjoon juga menghancurkan hati dan perasaan Jimin

Mulai dari mengatainya jalang, miskin, tidak berguna, semuanya—

Hancur, satu kata yang mewakili keadaan Jimin. Dari dulu sampai sekarang—



Tbc—

Nammin UnitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang