Menurut kalian lebih baik Sad or happy ending? Aku bingung—
Happy Reading—
Dua minggu sebelumnya
Jimin menata hidangan yang telah dibuatnya. Ia memasak sedikit lebih banyak dari biasanya karena akhir-akhir ini Namjoon selalu makan malam dirumah. Hal aneh sebenarnya, tapi Jimin tidak mau ambil pusing walaupun hal ini tetap masuk ke dalam kepalanya
"Aku pulang" Namjoon mulai berbeda dari biasanya, biasanya dia akan pulang tengah malam dengan keadaan yang tidak baik-baik saja
Jimin masih menata makanan di meja saat didatangi oleh Namjoon yang sedang membuka jas dan melonggarkan sedikit dasi yang digunakannya
"Mana Gyuri?" Tanyanya setelah mengecup singkat kening Jimin
"O..oh d.diatas, biar aku panggilkan" tangan Jimin ditahan Namjoon
"Biar aku saja, sekalian aku akan ganti baju" ucapnya dengan senyum tulus yang tidak pernah ditampakkan pada Jimin sebelumnya. Jimin? Gugup tentu saja, dia belum pernah diperlakukan seperti oleh Namjoon seperti ini sebelumnya
Dan apa itu tadi? Namjoon menciumnya walaupun tidak ada Gyuri? Jimin tidak bisa menahan pipinya untuk tidak merona
Semoga saja, mereka bisa membaik. Semoga. Itu harapan jimin, dua minggu yang lalu
.
.
Broken[Nammin]
.
.
"Jimin-ah, sudah mendingan?" Tanya Hoseok pada Jimin sambil memberikan segelas teh hangat. Hoseok adalah senior sekaligus sahabat terdekat Jimin sejak sekolah menengah pertama. Mereka sudah banyak berbagi cerita, kecuali tentang Namjoon. Dia tidak berani cerita dan hanya menyimpan hal itu untuk dirinya sendiri
"Sudah hyung"
"Apa yang dilakukan oleh suamimu Jimin-ah? Sampai kau berkeliaran dengan pakaian tipis seperti itu tengah malam. Untung ada aku, bagaimana jika tidak! Kau mau membeku di jalanan!" Bentak Taehyung padanya. Taehyung juga adalah salah satu sahabat Jimin, sejak dulu Taehyung memang juga sangat protektif pada Jimin. Bahkan saat sekolah menengah atas, Taehyung dan Hoseok pernah membatalkan kencan mereka, karena Jimin menangis akan dinikahkan
Fyi, Taehyung dan Hoseok juga adalah pasangan suami-istri. Mereka sudah menikah 2 tahun yang lalu. Tepat setelah Taehyung menyelesaikan sekolah hukum di salah satu universitas ternama Korea
Jimin meremat gelas yang dipegangnya dengan kuat
"Aku..aku ingin bercerai" Air matanya lolos begitu saja
"Jimin-ah" Hoseok segera memeluk Jimin dan mengusap punggung sahabat yang sudah dianggapnya adik sendiri, berusaha menenangkan walau nyatanya Jimin tidak bisa tenang sedikitpun
"Kenapa? Apa yang dilakukan si brengsek itu padamu" nada bicara Taehyung berubah menjadi sangat tidak bersahabat, Hoseok dan Jimin seketika merinding mendengarnya
"Ti..tidak a..ada, aku hanya ingin be..bercerai saja Tae" Bohong, Taehyung tau Jimin sedang berbohong. Mereka sudah berteman selama 24 tahun! Dan Taehyung sangat mengenal sahabatnya itu, dia sangat buruk saat berbohong
"Aku tidak suka dibohongi Jimin!" Bantakan Taehyung membuat air mata Jimin semakin deras mengalir
jimin ketakutan
"Tae, biarkan Jimin istirahat oke. Nanti kita bicarakan baik-baik" ucap Hoseok "nah Jiminie, istirahat dulu ya" dia mengusap pucuk kepala Jimin
"Tapi Seokie—" perkataan Taehyung terpotong kala Hoseok menyeretnya keluar
Hoseok tau, Jimin butuh menenangkan kepalanya saat ini. Memaksanya bercerita hanya akan memperkeruh keadaan
'semoga Jiminie kami baik-baik saja' –Hoseok
sepeninggal taehyung dan hoseok Jimin menenggelamkan seluruh tubuhnya dalam selimut tebal dan kembali menangis
banyak pertanyaan berputar dikepalanya
'apakah bercerai adalah pilihan terbaik?'
'bagaimana dengan gyuri?'
'apakah gyuri makan teratur dan tidur dengan nyenyak?'
'apakah namjoon senang jika dirinya menghilang?'
'bagaimana nasib orang tuanya jika ia bercerai?'
Jimin memukul-mukul kepalanya, menghilangkan semua pertanyaan bodoh yang berputar dikepalanya. otaknya memikirkan banyak kemungkinan yang akan terjadi. namun bertolak belakang dengan hatinya. hatinya menginginkan perpisahan
yang bisa jimin lakukan sekarang hanyalah menangis, ia bahkan tersedu. tidak memikirkan bahwa ada dua orang lainnya yang mendengar tangisan pilu itu dari balik pintu kamar yang ditempatinya
taehyung dan hoseok saling berpandangan, mereka tau pasti ada yang tidak beres dengan rumah tangga sahabat mereka itu
tanpa sadar, taehyung mengepalkan tangannya, ia benar-benar akan membuat perhitungan dengan orang yang membuat sahabatnya menangis
.
"appa, gyu rindu papa. gyu mau papa hiks.." ucap gyuri tersedu sebulan setelah jimin menghilang
tbc—
KAMU SEDANG MEMBACA
Nammin Unit
Short Story[Oneshoot Collection] angst! All about NAMMIN! Warn! Bxb and mature content! Bahasa