Jimin merasa aneh dengan Namjoon beberapa minggu terakhir, ia merasa Namjoon mulai berubah. Berubah ke arah yang lebih baik tentunya—
.
.
Broken[Nammin]
.
.
Namjoon mengacak berkas-berkas yang berserakan di meja kerjanya saat ini. Pikirannya kacau, banyak hal yang masuk kedalam kepalanya. Namun tujuh puluh persen hal yang ada di pikirannya adalah mengenai rumah tangganya bersama Jimin
Jimin, Jimin dan Jimin lagi
Kenapa pria itu selalu memenuhi kepalanya? Bahkan disaat Namjoon seharusnya bermain dengan beberapa simpanannya, wajah pria yang berstatus sebagai istrinya itu terus saja membayangi pikirannya
Tujuh tahun bersama dengan ikatan pernikahan yang hanya sebatas kertas
Ia ingat sekali dulu kala orang tuanya memaksa Namjoon menikah dengan Jimin. Sekuat apapun Namjoon menolak, akhirnya dia tetap berakhir dengan Jimin
Saat itu Namjoon marah, pada orang tuanya namun ia lampiaskan kepada Jimin yang sebenarnya tidak tau apa-apa
Yang ada dipikirannya saat itu, jika dirinya hancur Jimin juga harus ikut hancur bersamanya
Namjoon memperlakukan Jimin layaknya budak seks yang harus melayaninya disaat dia ingin. Melakukan kekerasan saat penyatuan mereka tanpa peduli apa yang dirasakan pria yang berstatus sebagai istrinya tersebut. Berkata kasar untuk melampiaskan perasaannya yang campur aduk
Kadang ia terlalu sibuk mencari kepuasannya sendiri, sampai tidak sadar apa yang dilakukannya
Tapi kenapa Jimin masih betah bertahan dengannya?
Dia sadar menyakiti Jimin, baik fisik maupun batin. Mematikan rasa kasihan karena rasa bencinya yang tidak berdasar, sehingga sekarang Namjoon dibayangi oleh perlakuannya tersebut. Dia tidak tega, hal ini yang mendasari Namjoon untuk berubah
Dia akan menjadi lebih baik, untuk istri dan anaknya—
Sayangnya satu hal yang Namjoon tidak tau, dia sudah terlambat.
.
Jimin merasa heran dengan sikap Namjoon akhir-akhir ini. Pria itu terlihat lebih manusiawi dibandingkan sebelumnya
Jika sebelumnya dia akan pulang larut malam, kali ini Namjoon akan pulang tepat pukul tujuh dan makan malam bersama Jimin dan putri kecil mereka
Gyuri tentu saja senang, ia bahkan dipangku oleh Namjoon saat makan sambil bercerita tentang kesehariannya di sekolah baru. Bocah berusia enam tahun itu juga menceritakan tentang teman baru dan juga ibu guru yang sangat baik di sekolah
Saat malam tiba, Namjoon masih menyentuhnya. Namun kali ini lebih lembut dari biasanya
Namjoon juga mencium Jimin dan melakukan foreplay, hal yang tidak pernah dilakukannya selama ini
Tentu saja hal ini terasa sangat janggal bagi Jimin
Apakah ini awal dari hubungan mereka yang sebenarnya?
Pagi kembali datang, Jimin masih mual. Bahkan jam enam pagi dirinya sudah empat kali ke kamar mandi. Kepalanya pusing serta tubuh yang terasa lebih hangat dari biasanya
"Papa sakit?" Tanya putri kecilnya yang sudah siap dengan seragam sekolahnya, tangan dingin Gyuri menyentuh kening Jimin "apa papa sudah minum obat?" Tanyanya kemudian
"Papa baik-baik saja Gyu-ah, hari ini minta tolong bibi ya membuat sarapan oke cantik?"
"Siap papaa"
Jimin kembali memejamkan mata sepeninggal putrinya, dia tau pasti ada yang aneh pada dirinya. Seingatnya terakhir kali dia mual seperti ini saat pertama kali mengetahui kalau sedang mengandung Gyuri
"Apa jangan-jangan–" pikirannya kacau "Tidak, ini pasti tidak benar" ia menggeleng kuat, dia takut
Saat ia kalut dengan pikirannya sendiri, Namjoon datang dengan membawa nampan makanan dan obat-obatan
"Ini, jangan lupa diminum obatnya"
Namjoon pergi setelah Jimin mengucapkan terima kasih
'Tolong, jangan buat aku berharap lebih Namjoon' —parkjimin
.
Positif—
Disaat seharusnya orang lain bahagia jika mendapatkan anak, berbeda dengan Jimin. Dia ketakutan, takut jika ada lagi penghalang bagi dirinya untuk lepas dari belenggu rumah tangga yang tidak diinginkannya ini
Menangis adalah cara paling efektif untuk meredakan sesak di dadanya, maka Jimin menangis sambil mengusap perut ratanya
"Papa juga akan menjadi lebih kuat untukmu nak" ucapnya di sela-sela tangisnya
Malam ini Namjoon kembali pulang dengan cepat, dia segera berganti baju dan makan bersama Jimin serta putri kesayangannya
Namjoon hanya tertawa kala putrinya bercerita tentang hari-harinya di sekolah
"Nanti Gyu harus rajin belajar ya" pesannya saat makan yang dibalas anggukan penuh semangat oleh Gyuri
"Gyu sayang appa dan papa" ucap anaknya sebelum mereka pergi untuk menuju kamar masing-masing
Sebenarnya Jimin dan Namjoon tidur di kamar yang terpisah, tapi Namjoon akan datang ke kamarnya saat akan bersetubuh atau kala.pria itu mabuk. Tapi malam ini Jimin dibuat heran kala Namjoon tidak ingin bersetubuh ataupun sedang mabuk. Dia hanya datang untuk memeluk Jimin saat tidur
Aneh perilaku Namjoon, maka makin aneh pula pikiran Jimin berkelana
Ada apa sebenarnya?
Tiga minggu, selama tiga minggu Namjoon terus begitu. Terus memperhatikannya dan menunjukkan perubahan yang signigfikan dari biasanya
Namun semuanya berubah saat malam itu. Namjoon terang-terangan membawa seorang wanita ke rumahnya. Bersetubuh di kamar yang ditempati Jimin
Jimin menyaksikan langsung bagaimana dua manusia berbeda jenis kelamin itu saling melumat dan mendesah di depannya
Bagaimana mereka saling mengejar nikmat di depan matanya
Ini batasnya. Malam itu, Jimin pergi. Pergi meninggalkan semuanya. Meninggalkan rumah, meninggalkan Namjoon bahkan meninggalkan putri kecil yang menjadi alasan selama ini ia bertahan
Jimin sudah tidak peduli lagi, yang ia inginkan hanya pergi dan tidak kembali lagi untuk selamanya
Ini puncaknya. Rasanya seperti terbang tinggi namun dijatuhkan dengan kuat sekali. Sangat kuat sampai rasanya dia ingin mati saja
Benar kata orang, cara terbaik untuk menghancurkan seseorang adalah dengan cara mengambil hatinya lalu membuangnya saat hatinya sudah kau genggam
Selamat Namjoon, kamu memang tau caranya menghancurkan seorang malaikat—
Tbc—
Jahat banget si Namjoon! Mati aja lo sana😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Nammin Unit
Short Story[Oneshoot Collection] angst! All about NAMMIN! Warn! Bxb and mature content! Bahasa