〰️8⃣ [END]

1.1K 171 38
                                    


Ayok sama sama pencet tombol bintang di kiri bawah ლ('ڡ'ლ) setidaknya menghargai dong, iya gak? Ehe ლ('ڡ'ლ)












































Hampir dua bulan berlalu. Dalam dua bulan, kamu tak henti mengkhawatirkan penyakit maag dan asma yang dimiliki seorang Han Seungwoo yang semakin hari semakin menjadi. Awalnya obat dari apotek memang membuatnya sedikit nyaman. Tapi mungkin karena ia meminum tanpa resep dokter, justru penyakitnya makin parah.

Beberapa kali kamu menyuruhnya untuk pergi ke rumah sakit. Tapi Seungwoo terus menolaknya karena ia takut berpisah denganmu.

Seperti hari ini, di tempat yang sama dengan tempat dua bulan yang lalu. Kamu mencoba memeluk Seungwoo untuk menenangkannya. Keringat tak henti mengucur dari pelipisnya. Keadaannya saat ini sangat mengkhawatirkan bagimu. Karena biasanya ia memperlihatkan kasih sayangnya padamu. Entah itu palsu atau bukan.

"(Y/n), bagaimana kalau aku mati?" Lirih Seungwoo dalam dekapanmu.

"Tidak, Kak. Kau pasti bisa melawannya."

Ah, mungkin orang di luaran sana akan merasa marah padamu. Merasa marah karena apa? Karena kamu mengasihani pria yang menjauhkanmu dari kehidupan luar. Tapi apa boleh buat? Kamu tidak memiliki pilihan lain selain menerima takdirmu untuk berada di sini dengannya.

"Apa kau percaya padaku?" Gumamnya dengan tangannya yang tak lepas mencengkram ujung kaos mu.

"Percaya? Apanya?" Tanyamu bingung.

"Di sini aku ada untuk melindungimu. Bukan menyakitimu atau bahkan membunuh Hyungji dan Saebom. Itu semua terjadi karena aku terlalu marah. Aku marah saat kau terluka. Dan di sini aku adalah korban. Ada seseorang yang berusaha membunuhku untuk bisa mendapatkan mu."

Kamu terdiam beberapa detik untuk mencerna tuturan Seungwoo. Seseorang-- ah tidak, Seungwoo sedang sakit. Ia pasti meracau tidak jelas.

"Iya, aku percaya. Sekarang Kak Seungwoo tenang. Jangan pikirkan hal lain." Tuturmu lembut.

Ia mengangguk dan terus mengeratkan pelukanya pada pinggangmu. Kepalanya ia tenggelamkan di depan dadamu dengan nyaman. Kamu tidak peduli lagi. Toh sekarang tidak ada yang bisa kamu lakukan lagi?

Selama hampir beberapa jam kalian dalam posisi seperti itu. Membuat baju mu terbasahi oleh keringat Seungwoo. Dan itu membuatmu semakin khawatir.

"Kak Seungwoo. Aku tidak punya pilihan lain. Kita harus pergi ke rumah sakit." Lirihmu lembut.

"Tidak, tidak mau."

"Jangan khawatir. Aku akan membuat dokumen dan data diri palsu untuk Kak Seungwoo, juga aku. Kita akan menyamar. Jadi, tidak akan ada yang mengenal kita. Ya?" Tawarmu.

"Bagaimana caranya? Tapi bagaimana jika seseorang itu berhasil menemukanmu dan membawamu kabur dariku?"

"Seseorang? Siapa?"

"Aku tidak tahu. Yang aku tahu, dia bukan Eunsang ataupun Kakakmu."

Kamu menghela napas. "Sudah, aku akan mempersiapkan semuanya dulu, ya?"

































Kamu harap, kamu tidak salah memilih tindakan. Sekarang kamu tengah membawa mobil milik Seungwoo untuk menuju ke rumah sakit. Kamu bisa menyetir? Tidak sama sekali. Justru kamu hanya mendengarkan tuturan Seungwoo yang lemas dan mencoba melajukan mobil tersebut.

[2.2] Wanna Save Her? [Han Seungwoo]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang