O3. PDKT

5.7K 879 77
                                    

Tolong lah jangan jadi sider

Seni Budaya adalah mata pelajaran yang membuat Yoorin muak karena gurunya yang sedikit galak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seni Budaya adalah mata pelajaran yang membuat Yoorin muak karena gurunya yang sedikit galak. Padahal Seni Budaya bukan pelajaran eksak, tapi guru tersebut selalu tegas dalam menagih tugas. Namanya Bu Irene, dia memiliki paras cantik yang membuat para siswa laki laki betah melihatnya saat sedang mengajar. Memang, semua lelaki sama saja, mereka hanya akan tergoda dengan wanita cantik.

Bukannya memperhatikan papan tulis, tapi dia malah menidurkan kepalanya di atas meja dengan buku paket sebagai sekat penghalang supaya tidak ketahuan. Selama ini Yoorin tidak menganggap Seni Budaya sebagai mata pelajaran yang penting. Baginya ini terlalu membosankan.

BRAK

Tiba tiba Yoorin menggebrak mejanya sendiri membuat Bu Irene menengok ke arah belakang dengan tatapan tajamnya. Seisi kelas menatap heran ke arah Yoorin seakan berbicara, 'kenapa tuh bocah?'

Selama pelajaran berlangsung, Yoorin tertidur pulas. Namun, karena kejailan Somi, dia pun terbangun. Separuh nyawanya belum terkumpul, dia sedikit linglung. Somi pun menginjak kakinya supaya Yoorin sadar, "Anjing! Sakit Som.." umpatnya yang diakhiri dengan rintihan.

"SAYA KURANGI POIN KAMU KARENA KAMU BERBICARA KASAR!"

"Keceplosan, Bu. Lagian saya lagi tidur malah diganggu Somi."

Tau kan suara penggaris guru yang dipukul ke meja? Itu membuat Yoorin sadar total.

"BERANI BERANINYA KAMU TIDUR SAAT PELAJARAN SAYA!"

Bahkan mukanya Bu Irene ini udak gak bersahabat banget. Jutek gitu. Eh emang dah gitu dari dulu ya

"Nggak, Bu, saya cuma-"

"KELUAR KAMU!"

Yoorin beranjak dari posisi berdirinya, kakinya hendak melangkah menuju pintu keluar. Seisi kelas langsung pada melotot melihat kelakuan Yoorin karena sepertinya cewek itu nggak peduli kalo dia diusir dari kelas ini. Bukan sepertinya lagi tapi emang gak peduli.

"Mau kemana kamu?!"

"Keluar, Bu. Kan tadi Ibu yang nyuruh saya keluar. Nah, sebagai murid yang baik, saya turuti apa kata Ibu," jawab Yoorin dengan polos. Banyak orang melongo mendengarnya.

"Yaudah sana, lari sepuluh keliling di lapangan!" tegas Bu Irene yang dibalas anggukan kepala oleh Yoorin.

Dengan langkah gontai, Yoorin keluar dari ruangan ini. Kalau cuma dikeluarin dari kelas, dia masih terima, tapi ini lari di lapangan? Sepuluh keliling pula? Bukannya Yoorin tidak sanggup, tapi dia sedang malas. "Persetan sama lari, mending jajan ke kantin. Haus banget gue."

Yoorin benar benar siswi teladan, kan?

Di perjalanan menuju kantin, ada seseorang yang mulai menyamakan langkahnya. Ketika Yoorin menengok ke samping, pelakunya adalah Lai Guanlin. "Ngapain lo?" tanya Yoorin.

[Sedang Revisi] abang +renjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang