11. Hal yang memalukan

5.4K 594 122
                                    

Double update loh:)
Hey ini agak sedikit 15+ ya

Double update loh:) Hey ini agak sedikit 15+ ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Sekitar pukul sembilan malam, tiba tiba perut Yoorin terasa sakit. Padahal tadi siang dia gak memakan makanan yang aneh. Ada sesuatu yang keluar di area bawahnya. Buru buru dia pergi ke kamar mandi. Benar saja, dia sedang datang bulan.

Yoorin menghela napasnya kasar, dia berusaha mencari roti jepang alias pembalut. Benda itu biasanya ditaruh di dalam lemari. Sayangnya dia baru ingat kalo dia lupa membeli pembalut, "Bego banget sih gue! Mana udah malem lagi, beli pembalut jam segini? Ogah banget!" rutuknya.

Terlintas sebuah ide. Secepat kilat dia pergi ke kamar Renjun, "Bang, beliin gue roti jepang ke minimarket, ya, please," pinta Yoorin sambil menyerahkan uangnya. "Nih bang uangnya. Tolong banget, ya. Lo bisa sekalian beli apapun yang lo mau pake uang gue. Gue traktir!"

Belum juga Renjun meng-iya-kan, Yoorin sudah lebih dulu mendorong tubuh Renjun keluar dari kamarnya sendiri. Renjun pun melongo, tapi ya sudahlah, dia cuma bisa pasrah dan menuruti keinginan adeknya. Dia pun pergi menuju minimarket terdekat. Sesampainya disana, dia mencari roti jepang yang diinginkan oleh sang adek, tapi yang dia temukan hanyalah sari roti. (sorry ya tapi ngga endorse)

Renjun mengambil dua buah roti, kebetulan dia pengen ngemilin roti juga. Awalnya dia merasa janggal, tapi dia tetap mengambil roti itu. Setelah selesai, Renjun berjalan menghampiri kasir.

Waduh ada cogan, hehe. Rezeki dapet shif malam nih, -Mbak kasir.

"Mbak, kalo roti jepang ada gak?" tanya Renjun dengan polos.

Mbak kasir itu tersenyum dan menunjukkan roti jepang yang Renjun cari, "Ini Mas, mau yang mana?" tanyanya.

Sungguh terkejut Renjun ini, "Pembalut?!" pekiknya dengan mata yang melotot. Seumur hidup dia baru tau kalau yang namanya roti jepang itu pembalut! Hadeuh, makanya hidup tuh jangan terlalu cuek, Renjun! Sekarang kamu malu kan.

Mbak kasir tertawa melihat reaksi Renjun yang tak terduga, "Haha, Mas nya bingung ya sama roti jepang, sampai beli roti beneran," ledeknya, tapi lebih tepatnya Mbak kasir itu sedang menggoda Renjun. Dia bahkan menyelipkan rambutnya ke belakang daun telinga.

Imut banget sih Masnya, tapi kok beli pembalut? -Mbak kasir.

"Buat siapa Mas? Buat kakak? Buat adek? Atau buat Ibu?" tanya Mbak.

"Pacar saya," celetuk Renjun sambil memilih pembalut.

"Oalahh udah punya pacar toh," gumam Mbak kasir.

Renjun lekas membayar benda yang dia beli, lalu pergi dari minimarket begitu saja. Sepanjang perjalanannya, dia tersenyum kala mengingat kata roti jepang. Ketika sampai di depan rumah, terlihat mobil milik Papa nya. Ternyata orang tua nya baru saja pulang.

"Renjun, habis darimana kamu?" tanya Chanyeol.

"Dari minimarket, Pa. Adek nitip beliin sesuatu," jawab Renjun.

"Yasudah, cepet tidur, ya. Biar Papa yang kunci gerbang sama pintu," kata Chanyeol yang dibalas anggukan kepala oleh Renjun.

Kaki jenjang Renjun menaiki anak tangga menuju ke lantai atas. Dia memasuki kamar adeknya tanpa permisi.  Rupanya sang pemilik kamar sudah tertidur dengan lelap. Dilihat dari caranya tidur, posisi kaki bergelantung sedangkan tubuhnya menyender pada sandaran tempat tidur. "Dia pasti nungguin gue," gumam Renujun.

Renjun berniat membenarkan posisi Yoorin, hendak menggendong gadis itu ala bridal style. Akan tetapi, tangan Yoorin bergerak memeluk leher Renjun membuatnya tertarik mendekat kearah leher Yoorin. Jantung Renjun berdegup kencang seperti sedang disko. Kepalanya menggeleng ribut untuk menyadarkan diri. Dia berusaha melepas kedua tangan Yoorin yang memeluk lehernya. Namun, pelukan itu semakin erat.

Mata Renjun salah fokus melihat ceruk leher milik Yoorin yang putih nan mulus. Sekarang Renjun menjadi susah payah untuk menelan ludah. Leher Yoorin terlalu indah untuk diabaikan. Renjun mendekatkan wajahnya untuk sekedar menghirup aroma tubuh Yoorin yang harum. Tanpa disadari, bibir Renjun menyesap kulit putih itu hingga terdengar lenguhan yang membuatnya sadar total.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.














Yoorin merenggangkan ototnya dan mulai membuka mata. Sebenarnya tengah malam, Yoorin terbangun, dia juga gak lupa untuk pake pembalut. Dia sempet mengecek isi dari kantong kresek itu. Yoorin tertawa melihat isinya ada sari roti sama susu kotak kesukaannya.

Jangan jangan, awalnya dia kira roti jepang itu roti beneran?, -Yoorin.

Ketika Yoorin sedang memakai seragam sambil bercermin. Tak sengaja matanya menangkap bekas di lehernya yang berwarna merah keungu-unguan seperti hickey, "What the f*ck! Apa ini?!" pekiknya sambil mengusap usap bekas itu. Gak ilang ilang. Mampus dah tuh.

Beruntung nya dia punya foundation untuk menutupi bekas itu. Meskipun tidak menutup dengan sempurna, tapi setidaknya tak terlalu mencolok. Mungkin hanya bisa dilihat secara seksama saja.

Gadis ini mulai turun ke lantai bawah. Tiba tiba wajah Renjun menegang kala melihat Yoorin. Dia mendadak canggung dengan adeknya setelah menyadari bahwa Yoorin berusaha menutupi hickey itu dengan rambutnya.

Astagfirullah, apa yang udah gue lakuin?!!, -Renjun


"Pa, Bun, Renjun berangkat duluan, ya. Sarapannya di sekolah aja," pamitnya. Daripada harus merasa canggung, lebih baik Renjun menghindar. Padahal kan Yoorin tak merasa aneh sedikit pun dengan sikap abangnya.

.

.








.

TO BE CONTINUED
Mungkin gue perlu jaga jarak -Rj

TO BE CONTINUEDMungkin gue perlu jaga jarak -Rj

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perlu visualisasi Yoorin ga?

[Sedang Revisi] abang +renjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang