[Sedang Revisi] abang +renjun

12. Bersikap aneh seharian

TRIPLE UPDATE! Masya Allah kan ughtea:)

"Rin, lo udah ngerjain tugas Bahasa Jerman belom?" tanya Somi.

"Udah. Kenapa? Mau nyontek?" tanya Yoorin yang tahu isi pikiran Somi. Dia menyerahkan buku tugasnya kepada Somi.

Ketika Yoorin merasa gerah, biasanya dia selalu mengikat rambutnya. Kali ini tidak, itu karena hickey yang ada di lehernya. Secara tidak sengaja, Yoorin mengibaskan surai panjangnya.

Baru saja Somi ingin berterimakasih, eh dia malah salah fokus ke arah hickey itu. Somi merasa ada yang aneh. Dia pun melihat hickey itu dengan seksama. Alhasil, tangan Somi membekap mulutnya, dia tak percaya dengan apa yang dia lihat.

"Yoorin?!" pekik Somi.

"Apaan sih teriak teriak?! Gue gak budeg kali."

"Leher lo kenapa?" bisik Somi.

Mata Yoorin melotot, "E-emang keliatan, ya?"

"Nggak terlalu sih, tapi kalo diperhatiin baik baik keliatan sedikit. Semalem lo abis ngapain?" tanya Somi dengan tatapan menyelidiknya.

Yoorin jelas tau arah pembicaraan Somi, "Eh gila, ya, lo! Mana mungkin gue ngelakuin itu. Gue juga gak tau kenapa tiba tiba begini. Mungkin gue kena gigit nyamuk," pikir Yoorin mencoba untuk positif thinking. Karena seingatnya, dia belum pernah melakukan hal itu dengan lelaki manapun. Mau melakukan bagaimana, kalau pacaran aja belum pernah?

"Ya kali digigit nyamuk bisa ninggalin bekas kayak gitu," timpal Somi. Dia menggeledah tasnya sendiri dan menemukan sebuah plester dengan warna yang hampir menyerupai warna kulit, "Nih, pake! Gue gak mau anak anak salah paham sama lo."

Mata Yoorin terlihat berbinar. Dia menggenggam tangan Somi seraya berkata, "Thanks, Som. Lo emang sahabat terdabes sepanjang masa!"

Dengan wajah sombongnya dia berkata, "Yeah, I know right."

Pulang sekolah kali ini, Yoorin berniat pulang bareng Renjun. Hal itu dikarenakan kedua doi nya, Hyunjin dan Guanlin, sedang mengikuti ekskul basket. Kebetulan sekali Lami sudah pulang lebih dulu. Dia dijemput oleh sopir pribadinya sehingga dia tidak pulang bersama Renjun. Daripada harus naik bus, lebih baik dia nebeng sama abangnya, kan?