bus biru

39 4 0
                                    

       Tetesan embun pagi yang mengalir di bagian luar cendela dengan sedikit terpaan cahaya matahari pagi membuat silauan kaca terasa semakin sejuk karena di selimuti kabut tipis yang menempel disetiap kaca jendela kamar,puncak musim dingin daerah hayyul a'syir,Cairo Mesir (Egypt).... Dengan selimut putih ungu yang menemani sejuknya malamku terus ku Lingkuk kedinginan .Tit tit tit tit tit....pukul 05:40...tangan yang dari tadi seakan tak mau keluar karena takut haluan sejuk, kupaksakan untuk mematikan alarm hp yang dari tadi berbunyi,angka 10 derajat Celcius nampak jelas di layar hp yang di balut uwap dingin seakan menekan diriku untuk tidak beranjak dari tempat tidur, huh..huh....kuhembuskan nafas serasa seperti asap membuatku mengulanginya beberapa kali,kulepaskan kaos kaki hitam yang sejak tadi malam tak kulepas setelah pulang dari darrasah, dengan kaki serasa gemetar tak mau melangkah terus kupaksakan untuk meraih besi putih gagang pintu kamar mandi.......

errrrrerrrerrrr,

tangan serasa menyentuh es, astagfirullah,,,, ini baru pindu kamar mandi belum lagi air nya,ngeluhku,dengan terpaksa karena menganggap suatu kewajiban aku berwudhu untuk mengerjakan shalat subuh....
        Oh ya.....namaku azkiya umur 17,5 thn belum bisa dikatakan 18,nanti kalo udah bulan November insyaallah baru genap 18.. hehehehe,,,,aku berasal dari keluarga yang cukup sederhana,ibu lah yang menjadi superhero untuk kobaran semangat kami, beliau jualan dikantin sekolah SMK mulai jam 7 pagi sampai jam 1 siang, jerih dan letih nya tak pernah menjadi suatu alasan untuk mengeluh dalam membiayai pendidikan kami,orang tua laki laki semenjak ana kelas dua SMA sudah sering sakit sakit,dalam keluarga kami ada empat bersaudara,dua laki laki dan dua perempuan,dalam pemberantasan cita cita keluarga kami hanya memegang satu motto, jika ingin bermimpi maka tidurlah tapi bila ingin meraih mimpimu maka bangun dan kejarlah mimpimu,walaupun tidak bermutu kami rasa itu sudah cukup produktif,diantara kami berempat hanya Kaka kedualah yang paling lain diantara yang lain, hehehe cita citanya sungguh membingungkan,dia hanya ingin menikah dengan pilot alasan yang dia utamakan hanyalah agar bisa terbang kemana saja, hhhhhhhhhhh, Alhamdulillah sampai saat ini dia belum menikah,kalian tau kenapa? karena mulai semenjak ayam berkokok sampai hamparan punggung bumi kembali gelap cuma maunya terus tidur.cita cita ku mungkin terlalu besar untuk keluarga yang sangat sangat sederhana, dengan bermodal semangat aku ingin agar di indonesia berdiri universitas yang tercium harum akan kemegahannya dan dikenal  sejarah seluruh dunia akan sumber ilmunyaa and pendirinya adalah ana sendiri,pedomanku hanyalah Al Azhar university tempatku menuntut ilmu sekarang semenjak dulu ketika ana masih mondok di pesantren hanya Mesirlah langkah pertama untuk impianku, Alhamdulillah dengan penuh syukur kesempatan untuk memulainya telah ana dapatkan.
        Huh.....kuraih tas samping dengan tangan kiri untuk mengambil tisu,debu yang ditiupi angin kendaraan membuat suasana jalan musallas kurang sehat,karena suasana sudah agak panas membuat suasana hatiku serasa mengeluh tidak mandi tadi pagi karena takut kedinginan,coba seandainya tadi pagi bukan cuci muka doang,pasti jam sekarang masih fresh, adehh.... Pukul 12:9 himpunan suara kendaraan dan azan seakan menyatu....instingku mengarah kemesjid yang tak jauh dari tempat ku berjalan kaki sejak tadi.
        Tali warna merah yang mengikat sepatuku kulepaskan sambil jongkok,memang mesjid tempat paling nyaman benakku,dengan langkah kanan disusul langkah kiri,
"Assalamualaikum mas" sapaan dari belakang

membuatku menoleh, "waalaikumslam."

".....Afwan mas pintu sebelah sini untuk jamaah banat,klo untuk jamaah banin sebelah kanan mas,,"

"astagfirullah" dengan seyum kebodohan,aku kembali berputar..
"Afwan kak",,, balasku .....

mesjid Rasul yang berada di jejeran pasar asyir dibuat dua pintu yang bersebelahan, karena baru pertama kali kesana dengan rasa malu ana langsung menuju ke tempat wudhuk.....
         Setelah shalat seperti biasa Markaz tahfidhlah tujuan nya....dengan sahabat peolku Fahri, o ya kenalin Fahri ...kami sudah 6 tahun berteman 3 tahun bersama dan terpisah 3 tahun karena dia masuk pesantren lain.Bus biru bertulisan 80 coret berhenti didepan kami "darrasah" teriak sopir,mulai semenjak kami masok tak satupun wajah Asia yang terlihat di dalm bus, eumm tempat yang paling nyaman dan VIP ada paling belakang..huh tapi sayang hingga dua dari ujung sudah penuh dengan badan gendul orang mesir,terpaksa memilih kursi ketiga berdampingan dengan sahabat peolku...ketika bus mulai berjalan,pintu depan bus dinaiki wajah perempuan Asia y ditutupi cadar,dengan tergesa karena pintu bus hendak tertutup matanya mencari tempat dudu yang kebetulan kosong di samping kiriku diselangi lorong jalan dalam bus,,,,,,pasti ni orang Thailand benakku seraya mengukur matanya yang keliatan sipit damai,,,,lima menit sudah berjalan,kinet bus sudah mulai bertugas,dengan sedikit lamunan karena mata serasa lelah hayuh di bawa suasana bus yang berjalan seimbang,ditepok pundakku

,"ya Habibi" katanya

aku menoleh terkejut

"arba' ghineh" lanjutnya,

dengan senyum dingin aku menoleh ke kanan
"Fahri pinjam duit antum"

,sudah menjadi kebiasaan kami saat dibus,waktu berangkat dia y banyar ongkos bus dan pulang ana yang bayar.

         Lima belas menit berlalu,kusandarkan kepala ke kursi depan,bulatan ban yang bergulir kencang tapi seimbang,posisi itulah yang cukup menggemparkan, astagfirullah......aku terkejut dengan perasaan seakan bahu ada yang tepok, kutolehka kebelakang melihat kinet bus yang berada dekat dengan kursiku,a'taitu kataku ,dengan santai dia menunjuk kekiri, dengan aba aba itu aku berpaling,

"Afwan" katanya....

"tafadhal"balas ku....

."ana nak tanyak awak ni nak pergi ke darrasah ke?" Dengan wajah kebingungan karena tak tau mau bertanya kemana

dengan singap aku menjawab "naam,antum mau ke darrasah juga?antum g pernah kesana ya?"

Pertanyaan susulanku membuatnya tersenyum

"naam, ana nak ke tempat durrah tahfidh,"jawabnya

"oooooooooooooo ok"

dengan sok tau sambil santai aku menjawab,benak hati yang sejak tadi berpikir kalau dia orang Thailand ternyata salah,,dengen sedikit rasa canggung dan senang berharap bus ini tak pernah berhenti...karena semenjak pesantren hingga sekarang baru kali ini bicara dengan perempuan lain yang bukan mahram,bus biru mungkin bisa jadi kendaraan faforitku disini.....
     
                                 _________________
Hay ini cerita pertama ku....mohon dukungannya yaa
Tinggalkan jejak kalian ya

Egyptian memoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang