00 - Prolog

16.2K 804 9
                                    

Sebelum membaca, alangkah baiknya untuk menjalankan keinginan author :

1. Klik tombol bintang di pojok kiri
(nggak ada 5 detik kok bestiee)

2. Jangan lupa juga buat komen di setiap paragraf (buat nambah semangat)


•HAPPY READING•

15 Tahun kemudian..

"Masuk! Tim 2 ; kalian mendengarkan intruksi dariku?" ucap seorang gadis dengan pakaian serba hitam serta topeng yang menutupi sebagian wajahnya itu sambil berbisik lewat jam tangan yang ia gunakan.

Gadis itu tengah berada di samping bangunan tua yang nampak kokoh. Dibelakangnya ada banyak orang-orang yang berpakaian sama dengannya. Posisinya sedang mengendap-endap seperti seorang yang sedang mengintai musuh.

"Kami mendengarkan intruksi Anda Lead. Apakah kita benar-benar akan menunggu mereka keluar dahulu?" jawab seorang gadis dari seberang sana.

"Tidak udah menunggu. Tim 3 akan melakukan penyerangan. Setelah itu kita menyusul mereka karena posisi mereka lebih dekat. Masuk! Tim 3 ; apakah kalian mendengarkanku?"

"Yes Lead, tentu saja kami mendengarkan intruksi darimu. Kami akan menjalankan tugas sekarang." jawab gadis lain yang merupakan ketua tim 3.

Kemudian gadis tadi menekan jam tangan yang melingkar di tangan kirinya. Karena intruksinya akan segera dilakukan. Dia memutar badannya menghadap ke arah para anggota yang berada tepat dibelakangnya.

"Tio, letakkan bom asap ini di bagian kanan. Jeremi, kau letakkan granat ini di bagian kiri timer granat ini dengan waktu 30 menit saya sudah memberikan timer di sini. Dan yang lainya tetap waspada jangan sampai ada yang terluka kalian mengerti!?" ucapnya tegas.

"Mengerti Lead!" saut mereka semua dengan tegas.

Kemudian mereka menjalankan tugas mereka masing-masing. Sedangkan gadis ini masih di tempat yang sama sembari memantau keadaan anak-anak lewat jam tangan yang tadi ia gunakan untuk menghubungi tim tadi.

Kini beralih untuk melihat keadaan di dalam bangunan sana. Anak-anak sedang berkelahi hebat. Banyak manusia-manusia yang sudah tumbang. Dan banyak darah serta organ tubuh yang berceceran di lantai seperti tangan, dan kaki yang terpotong.

"Wahh wahh wahh di mana ketua kalian? Apakah dia takut kepadaku, atau dia mau menyerahkan semua anak buahnya kepadaku?" ucap seorang laki-laki yang di ketahui umurnya sudah berkepala 3.

Laki-laki itu tersenyum sinis lalu mendekat ke arah ketua dari tim 3. Lalu, tanpa aba-aba pria itu menggores lengan si gadis menggunakan pisau lipat miliknya.

"Arghhh, dasar laki-laki tua bajingan!" makinya dengan penuh amarah.

"Owhhh ada apa sayang? Apakah sakit? Mari biar ku obati dulu lukamu." balas pria itu sambil terkekeh dan menatap penuh kelicikan.

Gadis itu tak terima lengannya tergores oleh pisau orang tua bajingan itu, dia menyiapkan pistol dan langsung menembakkannya.

DORRRRRRR

Timah panas itu meluncur dan mendarat mulus di bahu pria tadi dengan sempurna. Sedangkan Sang pria mengerang kesakitan karena timah panas itu menembus bahu kanannya.

"Kau terlalu meremehkanku pak, sampai kau melupakan sesuatu," ucap gadis itu sambil tersenyum manis ah ralat tersenyum sinis, sangat sinis.

"Ah shit! kau mengambil langkah yang salah bedebah!" seru pria itu sambil menahan rasa sakitnya. Bukan apa-apa masalahnya peluru dipistol itu mengandung sebuah racun.

GABRIELLA [SEDANG REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang